Kena Tracing Swab Hunter, Warga Bangkalan di Surabaya Pilih Lari ke Kuburan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Tim swab hunter terus masuk ke berbagai perkampungan yang ada di Surabaya untuk memutus penyebaran COVID-19. Beberapa warga Bangkalan yang ada di Kota Pahlawan juga terkena tracing ketika ada riwayat kontak dengan warga yang positif COVID-19.
Namun, tak semua warga yang terkena tracing mau dilakukan tes swab . Beberapa di antara mereka memilh untuk lari. Bahkan, di kawasan Tembok Dukuh para tim tracing harus berkejaran dengan warga ke berbagai tempat persembunyianya.
Para warga Bangkalan yang kena tracing juga banyak memilih lari ke kuburan sebagai tepat untuk sembunyi. "Kebetulan kuburan di Tembok Dukuh luas dan banyak pohon. Sejak pagi banyak yang sembunyi di dalam kuburan itu," kata Anisatul Jannah, warga Tembok Dukuh, Minggu (13/6/2021).
Ia melanjutkan, sudah beberapa hari ini banyak tim swab hunter masuk ke kampungnya. Mereka mencari daftar nama warga untuk dilakukan tes swab. Kebanyakan warga yang dicari memiliki riwayat pernah berkunjung ke Bangkalan atau pernah didatangi kerabatnya dari Bangkalan. "Tapi banyak yang takut kalau diswab. Makanya memilih untuk lari, katanya paling aman sembunyi di kuburan," jelasnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, pihaknya tidak ingin ada peningkatan kasus di dalam kota. Semua pendataan warga yang memiliki riwayat bepergian ke Bangkalan ditelusuri dengan ketat oleh RT dan RW. "Swab massal dan Swab Hunter di dalam kota terus kita lakukan, baik di permukiman warga dan keramaian masyarakat,” kata Eri. Baca: Dalam Dua Hari, Polda Banten Tangkap 284 Preman yang Meresahkan.
Ia juga menegaskan, pihaknya terus melakukan pendataan kepada warga yang melakukan mobilitas di beberapa minggu terakhir ini. Hal ini dilakukan untuk deteksi dini sebaran COVID-19 di Surabaya. "Kalau ada warga Madura yang berkunjung ke Surabaya dan sebaliknya, kita lakukan tracing dan juga tes swab," tegasnya. Baca Juga: Usai Bermesraan di Kebun Sawit, Sepasang Kekasih Dirampok dan Diperkosa.
Namun, tak semua warga yang terkena tracing mau dilakukan tes swab . Beberapa di antara mereka memilh untuk lari. Bahkan, di kawasan Tembok Dukuh para tim tracing harus berkejaran dengan warga ke berbagai tempat persembunyianya.
Para warga Bangkalan yang kena tracing juga banyak memilih lari ke kuburan sebagai tepat untuk sembunyi. "Kebetulan kuburan di Tembok Dukuh luas dan banyak pohon. Sejak pagi banyak yang sembunyi di dalam kuburan itu," kata Anisatul Jannah, warga Tembok Dukuh, Minggu (13/6/2021).
Ia melanjutkan, sudah beberapa hari ini banyak tim swab hunter masuk ke kampungnya. Mereka mencari daftar nama warga untuk dilakukan tes swab. Kebanyakan warga yang dicari memiliki riwayat pernah berkunjung ke Bangkalan atau pernah didatangi kerabatnya dari Bangkalan. "Tapi banyak yang takut kalau diswab. Makanya memilih untuk lari, katanya paling aman sembunyi di kuburan," jelasnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, pihaknya tidak ingin ada peningkatan kasus di dalam kota. Semua pendataan warga yang memiliki riwayat bepergian ke Bangkalan ditelusuri dengan ketat oleh RT dan RW. "Swab massal dan Swab Hunter di dalam kota terus kita lakukan, baik di permukiman warga dan keramaian masyarakat,” kata Eri. Baca: Dalam Dua Hari, Polda Banten Tangkap 284 Preman yang Meresahkan.
Ia juga menegaskan, pihaknya terus melakukan pendataan kepada warga yang melakukan mobilitas di beberapa minggu terakhir ini. Hal ini dilakukan untuk deteksi dini sebaran COVID-19 di Surabaya. "Kalau ada warga Madura yang berkunjung ke Surabaya dan sebaliknya, kita lakukan tracing dan juga tes swab," tegasnya. Baca Juga: Usai Bermesraan di Kebun Sawit, Sepasang Kekasih Dirampok dan Diperkosa.
(nag)