Reformasi Birokrasi, Sekjen Kemendes Titip Harapan di Tenaga Fungsional
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sekertaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ( Kemendes PDTT ) RI, Taufik Madjid menitipkan harapan kepada seluruh tenaga fungsional Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) permendes nomor 20 tahun 2020, di Hotel Gammara Makassar , Kamis (10/6/2021) malam.
Bimtek dengan tema pedoman perhitungan formasi jabatan fungsional penggerak swadaya masyarakat ini, berlangsung selama dua hari dan melibatkan 50 lebih peserta baik internal Kemendes PDTT RI maupun fungsional perwakilan dari Sulsel, Sumatera, Bali, Papua dan Maluku.
"Ada secercah harapan yang harus kita manfaatkan dari seluruh tenaga fungsional ASN, dengan berbagai agenda besar organisasi pemerintahan kedepannya," ungka Taufik Madjid dalam sambutannya.
Meskipun, sendi-sendi ekonomi nasional maupun daerah berubah signifikan selama pandemi Covid-19 ini, namun bukan halangan bagi fungsional ASN untuk ikut andil menciptakan kreativitas dalam menjalankan tugas dan fungsinya di tempat masing-masing.
"Perubahan itu sangat penting dalam ASN untuk menciptakan fungsional yang kreatif dan inovatif. Karena anda lebih ahli dari yang lainnya dan insentifnya naik. Kita butuh tenaga kreatif dari fungsional ini," harapnya.
Taufik Madjid mengaku, selama ini kebijakan nasional sudah berpusat di pemerintah provinsi, kabupaten kota bahkan sudah di pemerintah desa. Olehnya, itu dibutuhkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni untuk melakukan pengontrol dan evaluasi kebijakan tersebut.
"Karena kita berharap pembangunan Indonesia harus dimulai dari desa. Mari kita sama-sama membangun Indonesia dari desa. Kita mau desa ini mandiri dan kuat dengan kemampuan SDM mereka," tegasnya.
"Bapak ibu sekalian mudah-mudahan Bimtek kita bisa dipahami dan diharapkan bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun pemerintah kita," lanjutnya.
Sementara itu, Sekertaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulsel, Abdul Hayat Gani menambahkan, untuk saat ini tenaga fungsional diharapkan melakukan analisis kinerja yang baik dan profesional, efektif dan efisien.
"Kalau bisa fungsional Alhamdulillah jangan merasa kecil hati di fungsional karena ini tergantung yang membutuhkan (organisasi perangkat daerah), kita pastikan kerja profesional dalam menjalankan tugas dengan baik. Jangan ada yang terkesan bahwa fungsional tidak ada jabatan yang tingkat satu dan lainnya," jelasnya.
Selain itu, tenaga fungsional tentunya lebih mengerti apa saja kebutuhan yang sangat urgen dalam mengelola tugasnya masing-masing. Olehnya itu diharapkan SDM yang mumpuni.
"Tegana fungsional harus tahu apa saja yang sangat urgen yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dan ini memang membutuhkan SDM yang sangat kuat, dan tentunya membutuhkan pemahaman," tutupnya.
Bimtek dengan tema pedoman perhitungan formasi jabatan fungsional penggerak swadaya masyarakat ini, berlangsung selama dua hari dan melibatkan 50 lebih peserta baik internal Kemendes PDTT RI maupun fungsional perwakilan dari Sulsel, Sumatera, Bali, Papua dan Maluku.
"Ada secercah harapan yang harus kita manfaatkan dari seluruh tenaga fungsional ASN, dengan berbagai agenda besar organisasi pemerintahan kedepannya," ungka Taufik Madjid dalam sambutannya.
Meskipun, sendi-sendi ekonomi nasional maupun daerah berubah signifikan selama pandemi Covid-19 ini, namun bukan halangan bagi fungsional ASN untuk ikut andil menciptakan kreativitas dalam menjalankan tugas dan fungsinya di tempat masing-masing.
"Perubahan itu sangat penting dalam ASN untuk menciptakan fungsional yang kreatif dan inovatif. Karena anda lebih ahli dari yang lainnya dan insentifnya naik. Kita butuh tenaga kreatif dari fungsional ini," harapnya.
Taufik Madjid mengaku, selama ini kebijakan nasional sudah berpusat di pemerintah provinsi, kabupaten kota bahkan sudah di pemerintah desa. Olehnya, itu dibutuhkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni untuk melakukan pengontrol dan evaluasi kebijakan tersebut.
"Karena kita berharap pembangunan Indonesia harus dimulai dari desa. Mari kita sama-sama membangun Indonesia dari desa. Kita mau desa ini mandiri dan kuat dengan kemampuan SDM mereka," tegasnya.
"Bapak ibu sekalian mudah-mudahan Bimtek kita bisa dipahami dan diharapkan bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun pemerintah kita," lanjutnya.
Sementara itu, Sekertaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulsel, Abdul Hayat Gani menambahkan, untuk saat ini tenaga fungsional diharapkan melakukan analisis kinerja yang baik dan profesional, efektif dan efisien.
"Kalau bisa fungsional Alhamdulillah jangan merasa kecil hati di fungsional karena ini tergantung yang membutuhkan (organisasi perangkat daerah), kita pastikan kerja profesional dalam menjalankan tugas dengan baik. Jangan ada yang terkesan bahwa fungsional tidak ada jabatan yang tingkat satu dan lainnya," jelasnya.
Selain itu, tenaga fungsional tentunya lebih mengerti apa saja kebutuhan yang sangat urgen dalam mengelola tugasnya masing-masing. Olehnya itu diharapkan SDM yang mumpuni.
"Tegana fungsional harus tahu apa saja yang sangat urgen yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dan ini memang membutuhkan SDM yang sangat kuat, dan tentunya membutuhkan pemahaman," tutupnya.
(agn)