Rehabilitasi Bendungan Irigasi Tiromanda Luwu Butuh Rp10 Miliar
loading...
A
A
A
LUWU - Rehabilitasi bendungan dan irigasi di Desa Tiromanda Kecamatan Bua Kabupaten Luwu segera berjalan, diperkirakan akan menelan anggaran hingga Rp10 Miliar.
Guna memastikan nilai tersebut, Dinas PUPR Luwu bersama Dinas Pertanian, melakukan kunjungan ke lapangan, melihat langsung kondisi terakhir bendungan irigasi Tiromanda yang akan diusul pekerjaannya tahun ini oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kunjungan tersebut untuk melihat secara langsung kondisi bendungan irigasi yang sejak 2015 lalu telah mengalami kerusakan yang sangat parah. Kondisi ini membuat masyarakat petani di Desa Tiromanda mengalami kesulitan dalam mengairi sawah selama lima tahun terakhir utamanya saat musim kemarau.
"Bahkan untuk mendapatkan air, warga harus bergotong royong dan berswadaya mengalirkan air dari sungai Bua ke dalam saluran irigasi yang masih tersisa," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Luwu , Hendra Haruna.
Pada kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian , Albaruddin A. Picunang, Kabid SDA PUPR. Mereka berjanji akan berjuang bersama Dinas Pertanian mengupayakan perbaikan saluran irigasi yang dimaksud.
"Salah satu sarana infrastruktur yang menjadi penentu keberhasilan peningkatan produktivitas hasil pertanian khususnya persawahan adalah keberadaan saluran irigasi yang permanen," katanya.
Karena itu lanjutnya, pemerintah daerah Kabupaten Luwu melalui Dinas PUPR dan Dinas Pertanian terus berupaya meningkatkan kondisi bendungan irigasi yang sudah ada terutama yang ditengarai mengalami kerusakan dan difungsikan.
Kadis Pertanian, Albaruddin, menyebutkam, bendung irigasi Tiromanda ini akan mengairi lebih dari 200 hektar area persawahan di wilayah kecamatan Bua.
"Karena itu sesegera mungkin akan dilakukan pengusulan untuk mendapatkan penganggaran perbaikannya," tandasnya.
Guna memastikan nilai tersebut, Dinas PUPR Luwu bersama Dinas Pertanian, melakukan kunjungan ke lapangan, melihat langsung kondisi terakhir bendungan irigasi Tiromanda yang akan diusul pekerjaannya tahun ini oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kunjungan tersebut untuk melihat secara langsung kondisi bendungan irigasi yang sejak 2015 lalu telah mengalami kerusakan yang sangat parah. Kondisi ini membuat masyarakat petani di Desa Tiromanda mengalami kesulitan dalam mengairi sawah selama lima tahun terakhir utamanya saat musim kemarau.
"Bahkan untuk mendapatkan air, warga harus bergotong royong dan berswadaya mengalirkan air dari sungai Bua ke dalam saluran irigasi yang masih tersisa," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Luwu , Hendra Haruna.
Pada kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian , Albaruddin A. Picunang, Kabid SDA PUPR. Mereka berjanji akan berjuang bersama Dinas Pertanian mengupayakan perbaikan saluran irigasi yang dimaksud.
"Salah satu sarana infrastruktur yang menjadi penentu keberhasilan peningkatan produktivitas hasil pertanian khususnya persawahan adalah keberadaan saluran irigasi yang permanen," katanya.
Karena itu lanjutnya, pemerintah daerah Kabupaten Luwu melalui Dinas PUPR dan Dinas Pertanian terus berupaya meningkatkan kondisi bendungan irigasi yang sudah ada terutama yang ditengarai mengalami kerusakan dan difungsikan.
Kadis Pertanian, Albaruddin, menyebutkam, bendung irigasi Tiromanda ini akan mengairi lebih dari 200 hektar area persawahan di wilayah kecamatan Bua.
"Karena itu sesegera mungkin akan dilakukan pengusulan untuk mendapatkan penganggaran perbaikannya," tandasnya.
(agn)