Nyalakan Tanda Bahaya, Kasus COVID-19 di Madiun Melambung Tinggi

Selasa, 01 Juni 2021 - 09:34 WIB
loading...
Nyalakan Tanda Bahaya,...
Petugas melakukan penyemprotan disifektan di perkampungan padat penduduk di Kabupaten Madiun, untuk mencegah penularan COVID-19. Foto/iNews TV/Arif Wahyu Efendi
A A A
MADIUN - Kasus COVID-19 di Kabupaten Madiun, melambung tinggi. Bahkan, saat ini kasus penularan COVID-19 di Kabupaten madiun, dinyatakan menjadi yang tertinggi di Jawa Timur. Jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit mencapai 155 orang.



Meski demikian, Bupati Madiun, Ahmad Badawi mengaku tidak malu daerahnya dinyatakan sebagai wilayah tertinggi penularan COVID-19 di Jawa Timur, karena hal itu sebagai konsekuensi dari tingginya tracing dan testing yang dilakukan terhadap warganya.



"Tingginya intensitas tracing dan testing yang kami lakukan ini, sebagai bentuk pencegahan dan pengobatan sejak dini jika terjadi temuan kasus COVID-19 di masyarakat," tegas Ahmad Badawi.



Sebanyak 155 pasien positif COVID-19 yang saat ini menjalani perawatan di rumah sakit tersebut, tersebar di sejumlah rumah sakit, antara lain di Rumah Sakit Dolopo, Caruban, Joglo Dungus, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sudono Madiun.

Total jumlah warga Kabupaten Madiun, yang termonfirmasi positif COVID-19 , sejak kasus pertama ditemukan hingga 30 Mei 2021, mencapai sebanyak 3.640 orang, dan 224 orang di antaranya meninggal dunia.



Berdasarkan data Satgas COVID-19 Kabupaten Madiun, pada 30 Mei 2020 jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 yang menjalani perawatan hanya 29 orang. Sementara pada 30 Mei 2021, jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat sebanyak 155 orang.

Ahmad Badawi menyebut, kasus COVID-19 didaerahnya pernah menjadi yang terkecil di Jawa Timur, selama tujuh bulan, yakni saat pemberlakukan pembatasan aktivitas warga yang sangat ketat. Namun, hal itu membawa konsekuensi terhadap kontraksi ekonomi warga, dan menjadi dilema.



"Untuk itu, diambil kebijakan sedikit demi sedikit melonggarkan aktivitas perekonomian warga, syaratnya taat protokol kesehatan. Konsekuensinya mobilitas warga dengan beragam profesi mengalami peningkatan, dan temuan kasus baru COVID-19 mengalami peningkatan," tuturnya.

Menurut orang nomor satu di Pemkab Madiun itu, dari setiap temuan kasus baru COVID-19 tersebut, Satgas COVID-19 Kabupaten Madiun, bersama aparat TNI dan Polri langsung melakukan testing dan tracing.



"Setiap kontak erat pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 , langsung di rapid test antigen. Mereka yang reaktif dilakukan tes swab pcr. Dari situlah kemudian muncul angka tingginya pasien COVID-19 di Kabupaten Madiun," tegasnya.

Dia mengaku tidak malu atas tingginya angka kasus COVID-19 di wilayahnya. Menurutnya, justru hal ini merupakan temuan yang dicari, tujuanya agar mereka yang terkonfimasi COVID-19 dapat segera menjalani perawatan, sedangkan warga yang lain menjadi waspada dan sadar bahwa COVID-19 ini nyata dan masih ada.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2282 seconds (0.1#10.140)