Keterisian Rumah Sakit Meningkat, Ridwan Kamil: Ini Imbas Libur dan Mudik yang Bocor

Selasa, 01 Juni 2021 - 08:24 WIB
loading...
Keterisian Rumah Sakit...
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan, tingkat keterisian rumah sakit di Jabar mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari 30,6 persen pada minggu lalu menjadi 38,2 persen. Foto Ist
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan, tingkat keterisian rumah sakit di Jabar mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari 30,6 persen pada minggu lalu menjadi 38,2 persen. Hal itu dikatakan Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- usai memimpin Rapat Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (31/5/2021).

"Ini adalah imbas dari libur dan mudik yang bocor. Sudah kita upayakan dan mudah-mudahan menjadi pelajaran bahwa apa yang dulu kita upayakan memang sebenarnya untuk menghindari hal-hal seperti ini," kata Kang Emil dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews.

Kang Emil pun meminta rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar yang tingkat keterisian sudah mencapai 70 persen untuk menambah kapasitas tempat tidur bagi pasien COVID-19.


"Rumah Sakit yang sudah di ambang batas, seperti RS Al Ihsan kemudian RS Santosa, RS Immanuel sudah ada yang 70 persen hingga 90 persen," ucapnya.

"Tolong kalau sudah mendekati 70 persen per rumah sakit, itu segera mengalokasikan jumlah kamar-kamar rawat yang tadinya untuk pasien penyakit umum kepada pasien COVID-19," timpalnya.

Selain itu, Kang Emil juga mengingatkan kepada Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Garut, untuk terus menekan kasus aktif dan meningkatkan rata-rata kesembuhan pasien COVID-19.

Sebab, kasus aktif di ketiga daerah tersebut terbilang tinggi, sedangkan tingkat rata-rata kesembuhan masih rendah. Kang Emil pun meminta ketiga daerah tersebut untuk melakukan identifikasi dan antisipasi.

"Kami akan beri atensi (kepada tiga daerah tersebut). Hari Rabu saya perintahkan Pak Sekda dan jajaran bersama Forkopimda untuk melakukan antisipasi," tuturnya.

Menurut Kang Emil, pihaknya intens mempercepat vaksinasi COVID-19. Untuk itu, dia mendorong tiga kabupaten/kota dengan cakupan vaksinasi yang masih rendah, yakni Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Indramayu, untuk mengakselerasi penyuntikan vaksin COVID-19.

"Untuk lansia kita ditegur. Ini terendahnya (vaksinasi lansia) ada di Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Garut, sehingga mengakibatkan akumulasi vaksinasi lansia kita masih belum baik," katanya.


Kang Emil juga mengimbau masyarakat untuk kembali menguatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan 5M. Pada pekan ini, katanya, kedisiplinan masyarakat Jabar terapkan protokol kesehatan mengalami penurunan.

"Saya mengimbau ke masyarakat, terjadi penurunan kedisiplinan cukup signifikan. Rata-rata Jawa Barat itu kedisiplinan di atas 80 persen kalau turun ke 79 persen. Minggu ini turun sampai 72 persen, jadi BOR-nya naik 8 persen, kedisiplinan turun 10 persen," ucapnya.

"Dengan penurunan kedisiplinan, kami mengimbau warga Jawa Barat untuk tidak menyepelekan COVID-19 yang makin ganas jangan sampai negara nanti kehilangan kendali dalam masalah ini. Kapolda dan Pangdam sudah menyiapkan penguatan-penguatan untuk meningkatkan kedisiplinan," tandasnya.
(sms)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2474 seconds (0.1#10.140)