Miris, Rumah Kontrakan Istri Ajudan Soekarno Berakhir 1 Juni, Tepat di Hari Lahir Pancasila
loading...
A
A
A
Ternyata permasalahan tidak selesai sampai di sana. Selang beberapa bulan kemudian, Ganjar dihubungi lagi oleh keluarga Oma Koesno. Permasalahan kedua adalah tentang tagihan listrik atau PDAM yang katanya menunggak sehingga akan dicabut. "Saya lupa, entah listrik atau PDAM. Kemudian saya minta staff saya cek ternyata betul, tiga bulan belum dibayar. Kemudian saya bantu," bebernya.
Ganjar menegaskan, negara harus memberikan perhatian dan bantuan kepada orang-orang yang telah berjasa bagi negara. Tak hanya para pejuang, para atlet dan orang-orang berprestasi yang pernah mengharumkan nama bangsa, harus diperhatikan. "Orang-orang yang telah berjasa atau mengharumkan nama bangsa, kalau nasibnya tidak bagus maka wajib hukumnya kita membantu," tegasnya.
Caranya lanjut Ganjar bisa dilakukan oleh seluruh daerah untuk mendeteksi keberadaan orang-orang tersebut. Menggandeng organisasi-organisasi seperti LVRI, organisasi pejuang Angkatan 45 atau organisasi lain bisa dilakukan untuk mengetahui keberadaan mereka.
"Saya sudah lakukan itu. Pengalaman saya di Jateng ya bekerjasama dengan organisasi-organisasi itu untuk kemudian mengetahui keberadaan mereka dan kalau kesulitan wajib hukumnya dibantu," terangnya.
Kalau pemerintah daerah bisa melakukan itu, maka itu jauh lebih baik. Namun jika tidak bisa, maka Ganjar mengatakan bisa mengusulkan ke Kementerian Sosial atau menggandeng perusahaan untuk memberikan CSR nya. “Banyak perusahaan yang mau bantu. CSR banyak. Kita saja pemerintah yang harus aktif untuk mencarikan jalan keluarnya," pungkasnya.
Ganjar menegaskan, negara harus memberikan perhatian dan bantuan kepada orang-orang yang telah berjasa bagi negara. Tak hanya para pejuang, para atlet dan orang-orang berprestasi yang pernah mengharumkan nama bangsa, harus diperhatikan. "Orang-orang yang telah berjasa atau mengharumkan nama bangsa, kalau nasibnya tidak bagus maka wajib hukumnya kita membantu," tegasnya.
Caranya lanjut Ganjar bisa dilakukan oleh seluruh daerah untuk mendeteksi keberadaan orang-orang tersebut. Menggandeng organisasi-organisasi seperti LVRI, organisasi pejuang Angkatan 45 atau organisasi lain bisa dilakukan untuk mengetahui keberadaan mereka.
"Saya sudah lakukan itu. Pengalaman saya di Jateng ya bekerjasama dengan organisasi-organisasi itu untuk kemudian mengetahui keberadaan mereka dan kalau kesulitan wajib hukumnya dibantu," terangnya.
Kalau pemerintah daerah bisa melakukan itu, maka itu jauh lebih baik. Namun jika tidak bisa, maka Ganjar mengatakan bisa mengusulkan ke Kementerian Sosial atau menggandeng perusahaan untuk memberikan CSR nya. “Banyak perusahaan yang mau bantu. CSR banyak. Kita saja pemerintah yang harus aktif untuk mencarikan jalan keluarnya," pungkasnya.
(nic)