10 Terduga Teroris Diringkus di Papua, Salah Satunya Wanita yang Anaknya Berusia 5 Bulan

Minggu, 30 Mei 2021 - 15:31 WIB
loading...
10 Terduga Teroris Diringkus di Papua, Salah Satunya Wanita yang Anaknya Berusia 5 Bulan
Kapolres Merauke, Ajun Komisaris Besar Polisi, Untung Sangaji
A A A
MERAUKE - Sejumlah barang bukti berhasil disita oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, bersama Polres Merauke, saat melakukan penggeledahan di sejumlah tempat di Kabupaten Merauke, usai penangkapan terhadap 10 terduga anggota jaringan teroris .



Penangkapan para terduga anggota jaringan teroris itu, dilakukan Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di beberapa distrik yang ada di Kabupaten Merauke, di antaranya Distrik Kurik, Tanah Miring, Jagebob, dan beberapa lokasi di pusat kota Kabupaten Merauke.



Kapolres Merauke, AKBP Untung Sangaji mengatakan, dari pengembangan dan data yang didapatkan, para terduga teroris ini sudah merencanakan serangan berbahaya di Kabupaten Merauke jauh-jauh hari sebelumnya. Namun berkat kesigapan aparat, semuanya bisa diantisipasi hingga mereka berhasil diamankan.



"Mereka punya perencanaan itu bukan hari ini saja, kapan saja mereka mau mereka dapat lakukan. Tapi kita sudah lakukan antisipasi , jangan sampai tiba-tiba kita kecolongan," ungkap Untung Sangaji, saat memantau kondisi keamanan saat ibadah di Gereja Katedral Merauke, Minggu (30/5/2021).

Kesepuluh terduga teroris yang ditangkap tersebut, di antaranya ada wanita yang mempunyai anak berusia lima bulan. Untung Sangaji mengatakan, terus mengembangkan penyelidikan kasus ini, karena dikhawatirkan mereka telah menyebar luaskan ajaran terorisme tersebut ke orang lain.



"Tidak menutup kemungkinan mereka terus mengembangkan ajaran tentang terorisme itu ke orang lain, makanya harus kita antisipasi. Ada wanita juga yang diamankan, punya anak bayi yang baru berusia lima bulan," ungkap Untung Sangaji.

Kesepuluh terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polti di Merauke, mempunyai beberapa profesi mulai pekerja teknik hingga karyawan ekspedisi. "Ada pekerja teknik tukang las yang bagus, merakit senjata, ada yang pengantar barang, mungkin dengan jasa ekspedisi itu, dia bisa ngantar barang-barang berbahaya dengan leluasa. Dan saat itu, semua yang dipandang perlu kita lakukan di lapangan," terangnya.



Serangan mereka sendiri menurut Untung Sangaji, dengan cara melakukan penembakan dan peledakan pada rumah ibadah seperti gereja dan itu target mereka. "Itu sudah jelas, makanya ada barang bukti yang tidak bisa kita jelaskan, takutnya orang yang pegang semakin jauh," ujar Untung.

Sejumlah barang bukti berbahaya sudah diamankan Densus 88, termasuk buku-buku tauhid mereka juga telah diamankan oleh Tim Densus sebagai barang bukti. "Barang bukti semuanya sudah kita amankan, di antaranya buku-buku, paku yang diduga untuk meracik bom ," imbuhnya.



Untung menjelaskan dari hasil pengembangan, kesepuluh terduga teroris ini mempunyai jaringan berbeda-beda namun mempunyai tujuan yang sama. Ada yang dari Poso, ada juga yang terkait dengan bom Thamrin, dan ada yang dari Makassar.

Terkait sasaran aksi teror para terduga pelaku teroris tersebut, Untung Sangaji menyebut ada tempat ibadah dan fasilitas umum. "Kami terus meningkatkan keamanan di sejumlah titik, mengantisipasi berbagai aski teror yang mengganggu masyarakat," tegasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2810 seconds (0.1#10.140)