Jaga Ketahanan Pangan, Mentan Ajak Semua Elemen Komitmen Laksanakan Food Estate

Sabtu, 29 Mei 2021 - 03:57 WIB
loading...
Jaga Ketahanan Pangan,...
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengajak elemen pemerintah daerah, termasuk kelompok tani berkomitmen melaksanakan Food Estate. Foto/SINDOnews/Dede Febriansyah
A A A
PALEMBANG - Upaya mewujudkan visi menjadi agroindustri unggul di Asia, Pemprov Sumatera Selatan, telah melaksanakan Kick Off Food Estate Petani Bela Negeri Agrosolution yang di pusatkan di Desa Pegayut, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.



Untuk menyukseskan program tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak elemen pemerintah daerah, termasuk kelompok tani berkomitmen melaksanakan Food Estate sebagai semangat petani bela negeri.

" Food Estate ditargetkan akan mampu menembus pasar ekspor dan menekan impor pangan di Indonesia," ujar Syahrul Yasin Limpo usai melakukan Kick Off Food Estate, Jumat (28/5/2021).



Menurutnya, baru pada tahun ini, terutama menghadapi lebaran, gejolak harga hingga berujung impor masih bisa dikendalikan. Dalam sejarah 20 tahun terakhir, impor bisa ditekan terutama dalam menghadapi lebaran kemarin, seperti pada komoditas bawang putih hingga daging.

"Kita harus komit dan yakin, Food Estate mampu menggerakkan sektor ekonomi paling dasar di desa. Setelah desa bergerak, kecamatan maju, provinsi juga bagus, hingga pangan Indonesia tetap terjaga. Bisalah, kita gertak-gertak dikit untuk tidak impor ," ujarnya.



Dijelaskan Syahrul, sektor pertanian bukan hanya soal makan, namun juga ada ekonomi paling dasar di pedesaaan yang memberi hidup rakyat keseluruhan. Saat pandemi ini, misalnya dua sektor yang menjadi solusi, yakni aspek kesehatan dan mencukupi kebutuhan makanan melalui ketersediaan pangan.

"Pada masa pandemi saat ini, tenaga kerja di bidang pertanian justru meningkat. Saat ini, sudah ada 44 juta penduduk yang bergerak di sektor pertanian, yang mengalami peningkatan dari sebelumnya hanya 38 juta penduduk," ungkapnya.

Sumatera Selatan, kata Mentan, tercatat masuk sebagai enam provinsi penyangga pangan Indonesia, meski sekarang daerah provinsi produsen pangan bertambah sembilan provinsi. Namun menurut Mentan, saat produksi pangan Sumsel meningkat maka bisa ekspor ke provinsi lain yang minus.



"Food Estate menunjukkan merdeka optimalisasi menghadapi kemerdekaan pangan . Kasih lihat Indonesia, bagaimana Sumsel bertanam agar orang Indonesia masih bisa menjaga pangan. Ekspor pun harus jelas, misalnya komoditas food estate yang diperbaiki dari hilir dan ke hulu," sambungnya.

Sementara itu Dirut PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh mengatakan, melalui Program Agrosolution ini, petani yang terlibat akan diberikan pendampingan intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, akses permodalan dan offtake hasil panen yang dilakukan oleh stakeholder diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani.

"Sebagai bentuk keseriusan dan meningkatkan keberhasilan program Agrosolution, Pusri melakukan MoU bersama TNI AD melalui Poskopad Kodam II Sriwijaya dengan membentuk Program Agrosolution Bela Negeri , yang mana sebelumnya MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian akhir tahun lalu," jelasnya.



Tri juga mengatakan bahwa Program Agrosolution Bela Negeri ini memiliki tujuan membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui cara menggabung konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan fungsi teritorial yang dimiliki oleh TNI AD.

"Dengan adanya program ini, kami memiliki sebuah sistem terintegrasi yang menyatukan konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan territorial yang sangat bermanfaat dalam bidang pertanian," jelas Tri.

Manfaat dari program ini, lanjut Tri, diantaranya meningkatkan kapasitas di bidang pertanian , pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian, serta pendampingan penerapan inovasi teknologi pertanian.



"Hingga saat ini Program Agrosolution Pusri telah dilaksanakan pada 10 titik demonstrasi plot yang tersebar di seluruh Sumsel dengan luas binaan mencapai 2.357 hektar dari total keseluruhan sebesar 4.156 hektar. Serta diaplikasikan pada komoditas padi , jagung dan sawit," lanjutnya

Tri menjelaskan, bahwa Pusri siap berkolaborasi dan mendukung peningkatan potensi pertanian dan mewujudkan cita-cita Sumsel dalam menaikkan peringkat sebagai Provinsi penghasil tanaman terbesar di Indonesia.

"Kami juga berharap kedepannya Program Agrosolution ini dapat diperluas di seluruh wilayah Indonesia untum mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional," jelasnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3615 seconds (0.1#10.140)