Gempar SMS Gempa M 8,5 yang Mengakibatkan Tsunami, Ini Penjelasan BMKG

Kamis, 27 Mei 2021 - 14:35 WIB
loading...
Gempar SMS Gempa M 8,5 yang Mengakibatkan Tsunami, Ini Penjelasan BMKG
BMKG mengklarifikasi beredarnya SMS gempa bumi bermagnitudo 8,5 yang berdampak terjadinya tsunami. Foto/Ist.
A A A
BANDUNG - Masyarakat digemparkan dengan beredarnya SMS pemberitahuan bakal terjadinya gempa dengan magnitudo 8,5, hingga memicu terjadinya tsunami . Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) langsung mengklarifikasi, dan memastikan adanya kesalahan sistem blast SMS.



BMKG memastikan informasi gempa dahsyat itu tidak benar. Ramainya kabar gempa dahsyat ini muncul, setelah tersebarnya pesan singkat melalui saluran komunikasi SMS _BMKG-Kominfo_ pada Kamis (27/5/2021) sekitar pukul 10.36 WIB.



"BMKG menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar, karena telah terjadi kesalahan pada sistem pengiriman informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yang melalui kanal SMS," kata Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu dalam keterangan resminya, Kamis (27/5/2021).



Menurut dia, BMKG dan Kominfo telah merespons secara cepat dengan melakukan klarifikasi terhadap sistem pengirim informasi yang salah tersebut, melalui saluran/kanal komunikasi yang sama, SMS BMKG-Kominfo.

Saat ini, kata dia, BMKG bersama Kominfo sedang melakukan penelusuran dan investigasi lebih mendalam terhadap penyebab kesalahan sistem SMS hingga tersebar informasi gempa berpotensi tsunami .



Masyarakat diimbau agar tetap tenang, karena hasil monitoring BMKG saat ini tidak terjadi gempa berkekuatan M 8,5 di wilayah Indonesia, sehingga secara institusi BMKG tidak mengeluarkan Peringatan Dini Tsunami.

Pihaknya juga menegakan, informasi yang tersebar tersebut juga bukan merupakan prediksi gempa yang akan terjadi dalam waktu dekat. Karena hingga saat ini belum ada satu pun teknologi di dunia yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan, dimana, dan berapa besar kekuatan gempa akan terjadi.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1281 seconds (0.1#10.140)