Jelang Musda KNPI Memanas, GPK Kuningan Kecewa Karena Tak Masuk Masuk Peserta Pemilihan
loading...
A
A
A
KUNINGAN - Menjelang Musyawarah Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia ( KNPI ) Kabupaten Kuningan akhir Mei 2021, situasi mulai memanas. Para kandidat calon ketua KNPI mengklaim dapat dukungan dari gedung putih Kuningan.
Ada lima kandidat yang akan bertarung, yaitu Masuri sebagai incumbent, Hendri pegawai Inspektorat Kuningan, Yaya politikus PKS, Fahmi Alamsyah, dan Yusuf Dandi Asih.
Baca juga: Gudang Kasur Busa di Cirebon Luluh Lantak Diamuk Si Jago Merah
Di tengah-tengah pemilihan itu, justru terjadi riak di tubuh salah satu sayap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Kuningan. GPK justru tidak tercantum dalam pemilihan selaku pemilik suara.
"Apalagi jelang Musda KNPI, kita sudah diminta rekomendasi dukungan oleh beberapa bakal calon ketua. Namun karena hingga saat ini legalitas kepengurusan kita masih digantung oleh PHC PPP Kuningan, ya kita kecewa tidak bisa memberikan suara di Musda tersebut," terang Enda S Wijaya, yang mengklaim telah mendapat restu untuk memimpin GPK Kuningan.
GPK merupakan salah satu organisasi sayap PPP, yang hingga saat ini belum juga mendapat rekomendasi dari pengurus DPC PPP Kuningan ketika ditemui di rumahnya Kelurahan Awirarangan, Kecamatan Kuningan, Selasa (25/5/2021).
Baca juga: Gondol Dua Tabung Elpiji Melon, Pedagang Tempe Tulungagung Dibekuk
Padahal Kamis (20/5/2021) lalu, hasil mediasi di Sekretariat DPC PPP Kuningan sudah disetujui penunjukan dirinya sebagai Ketua GPK Kuningan untuk selanjutnya. Dan akan segera dibuatkan rekomendasi untuk SK kepengurusan oleh PHC DPC PPP Kuningan.
Dia tidak habis pikir, tiba-tiba pihak PHC DPC PPP Kuningan menyatakan menunda dikeluarkannya rekomendasi untuk kepengurusan PC GPK Kuningan tersebut menjelang akhir pemberian rekomendasi untuk bakal calon Ketua KNPI.
Saat ditanya alasan, kenapa PHC DPC PPP Kuningan menunda rekomendasi itu, Enda mengaku tidak tahu. Karena memang dia belum mendapat keterangan alasan tersebut dari pihak DPC PPP Kuningan.
Kekecewaan Enda pada PHC DPC PPP Kuningan ini semakin kuat saat mendapat kabar dari panitia Musda KNPI Kuningan bahwa PC GPK disebutkan tidak tercantum dalam daftar OKP yang memiliki hak suara dalam Musda KNPI Kuningan mendatang.
Padahal, imbuhnya, pada Musda KNPI tersebut, salah seorang kader PPP Kuningan menjadi incumbent, yakni Masuri. "Ya jelas, rekan kita Saudara Masuri ini notabene kader PPP yang kita harapkan bisa membangun PPP dari sisi kepemudaannya. Sayangnya, karena rekomendasi kepengurusan kita dipending PHC, ya kita jadi kecewa. Apakah DPC PPP Kuningan ini enggak mau membesarkan partai atau bagaimana?" ketusnya.
Selain GPK, masih kata Enda, di tubuh DPC PPP Kuningan, ada 3 sayap partai lain, yakni Wanita Persatuan Pembangunan (WPP), Angkatan Muda Ka'bah (AMK) dan Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI).
Ditelisik lebih jauh, apakah kekecewaan Enda ini bakal berimbas pada gelaran Muscab DPC PPP Kuningan yang akan dilaksanakan pada waktu dekat, Enda hanya mengangkat bahunya. "Soal Muscab mah nanti saja lah dibahasnya. Yang jelas saat ini kita sangat kecewa pada PHC, itu saja," tandasnya.
Ada lima kandidat yang akan bertarung, yaitu Masuri sebagai incumbent, Hendri pegawai Inspektorat Kuningan, Yaya politikus PKS, Fahmi Alamsyah, dan Yusuf Dandi Asih.
Baca juga: Gudang Kasur Busa di Cirebon Luluh Lantak Diamuk Si Jago Merah
Di tengah-tengah pemilihan itu, justru terjadi riak di tubuh salah satu sayap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Kuningan. GPK justru tidak tercantum dalam pemilihan selaku pemilik suara.
"Apalagi jelang Musda KNPI, kita sudah diminta rekomendasi dukungan oleh beberapa bakal calon ketua. Namun karena hingga saat ini legalitas kepengurusan kita masih digantung oleh PHC PPP Kuningan, ya kita kecewa tidak bisa memberikan suara di Musda tersebut," terang Enda S Wijaya, yang mengklaim telah mendapat restu untuk memimpin GPK Kuningan.
GPK merupakan salah satu organisasi sayap PPP, yang hingga saat ini belum juga mendapat rekomendasi dari pengurus DPC PPP Kuningan ketika ditemui di rumahnya Kelurahan Awirarangan, Kecamatan Kuningan, Selasa (25/5/2021).
Baca juga: Gondol Dua Tabung Elpiji Melon, Pedagang Tempe Tulungagung Dibekuk
Padahal Kamis (20/5/2021) lalu, hasil mediasi di Sekretariat DPC PPP Kuningan sudah disetujui penunjukan dirinya sebagai Ketua GPK Kuningan untuk selanjutnya. Dan akan segera dibuatkan rekomendasi untuk SK kepengurusan oleh PHC DPC PPP Kuningan.
Dia tidak habis pikir, tiba-tiba pihak PHC DPC PPP Kuningan menyatakan menunda dikeluarkannya rekomendasi untuk kepengurusan PC GPK Kuningan tersebut menjelang akhir pemberian rekomendasi untuk bakal calon Ketua KNPI.
Saat ditanya alasan, kenapa PHC DPC PPP Kuningan menunda rekomendasi itu, Enda mengaku tidak tahu. Karena memang dia belum mendapat keterangan alasan tersebut dari pihak DPC PPP Kuningan.
Kekecewaan Enda pada PHC DPC PPP Kuningan ini semakin kuat saat mendapat kabar dari panitia Musda KNPI Kuningan bahwa PC GPK disebutkan tidak tercantum dalam daftar OKP yang memiliki hak suara dalam Musda KNPI Kuningan mendatang.
Padahal, imbuhnya, pada Musda KNPI tersebut, salah seorang kader PPP Kuningan menjadi incumbent, yakni Masuri. "Ya jelas, rekan kita Saudara Masuri ini notabene kader PPP yang kita harapkan bisa membangun PPP dari sisi kepemudaannya. Sayangnya, karena rekomendasi kepengurusan kita dipending PHC, ya kita jadi kecewa. Apakah DPC PPP Kuningan ini enggak mau membesarkan partai atau bagaimana?" ketusnya.
Selain GPK, masih kata Enda, di tubuh DPC PPP Kuningan, ada 3 sayap partai lain, yakni Wanita Persatuan Pembangunan (WPP), Angkatan Muda Ka'bah (AMK) dan Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI).
Ditelisik lebih jauh, apakah kekecewaan Enda ini bakal berimbas pada gelaran Muscab DPC PPP Kuningan yang akan dilaksanakan pada waktu dekat, Enda hanya mengangkat bahunya. "Soal Muscab mah nanti saja lah dibahasnya. Yang jelas saat ini kita sangat kecewa pada PHC, itu saja," tandasnya.
(msd)