Ridwan Kamil Ungkap Tak Ada yang Perlu Dikhawatirkan Varian Baru COVID-19

Senin, 24 Mei 2021 - 20:27 WIB
loading...
Ridwan Kamil Ungkap Tak Ada yang Perlu Dikhawatirkan Varian Baru COVID-19
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan soal varian baru COVID-19. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Potensi lonjakan kasus COVID-19 mengancam Jawa Barat menyusul longgarnya penerapan protokol kesehatan (proses) selama libur Lebaran 2021 dan kemungkinan munculnya varian baru COVID-19 yang disebut-sebut lebih menular.

Baca juga: Lebaran Usai, Ridwan Kamil: Zona Merah COVID-19 Hadir Lagi di Jawa Barat

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengungkapkan, tak ada yang perlu dikhawatirkan terkait munculnya varian baru COVID-19 di Jabar. Terlebih, kata Ridwan Kamil, warga Jabar yang terpapar varian baru COVID-19 pun kini sudah dinyatakan pulih.

Baca juga: Bangun Landmark Sumedang Bak Patung Liberty, Ridwan Kamil Ingin Warga Sejahtera

"Laporan terakhir (varian baru COVID-19) ke Jabar itu dihadang di Bandara Cengkareng. Jadi, per hari ini masih tentang (kasus) yang Karawang, (varian baru COVID-19) yang dari Inggris, tapi itu sudah sembuh semua, yang masuk varian baru itu sudah sembuh, tidak ada hal yang mengkhawatirkan," tutur Ridwan Kamil dalam konferensi Rapat Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar yang juga digelar secara virtual dari Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (24/5/2021).

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, pihaknya terus berupaya menekan penyebaran COVID-19, termasuk varian baru COVID-19 di Jabar, salah satunya dengan menggenjot program vaksinasi dan pengetesan COVID-19.

"Vaksinasi dan pengetesan ditingkatkan. Pengetasan kepada orang yang pulang dari luar negeri kita lakukan genome sequencing. Kita tes, tapi belum ada hasilnya, apakah dia kena COVID-19 atau dengan varian baru," terang Kang Emil.

Kang Emil pun meminta semua pihak untuk mendukung program vaksinasi, seperti perusahaan swasta lewat program Vaksin Gotong Royong. Hal itu, kata Kang Emil, juga sejalan dengan intruksi Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

"Kita memotivasi perusahaan segera memvaksin karyawannya dengan modal sendiri dengan nama vaksinasi gotong royong, tapi jatahnya masih sedikit, baru 420.000-an (dosis) yang tersedia se-Indonesia," sebutnya.

"Nah Pak Jokowi bilang kalau urusan suplai itu urusan pemerintah pusat, kan urusan daerah adalah menyukseskan," sambung Kang Emil.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0928 seconds (0.1#10.140)