Dinding Rumah Ambruk karena Tanah Pondasi Longsor, Makam Warga Tertimbun

Sabtu, 22 Mei 2021 - 18:39 WIB
loading...
Dinding Rumah Ambruk karena Tanah Pondasi Longsor, Makam Warga Tertimbun
Kondisi rumah Dadi Supriyadi warga Kampung Bewak RT 04/04, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, KBB, yang ambruk akibat pondasi tanahnya mengalami longsor dan menimbun makam warga. Foto/MPI/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Dinding bangunan rumah Dadi Supriyadi (53), warga Kampung Bewak RT 04/04, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ambruk setelah tanah yang dijadikan pondasinya mengalami longsor.

Insiden ini terjadi pada Jumat (21/5/2021) malam ketika hujan lebat mengguyur wilayah Lembang dan sempat mengakibatkan banjir di kawasan Pasar Panorama, Lembang. Ambruknya dinding rumah bagian dapur dan kamar itu menimpa makam yang ada di bawahnya.

Baca juga: Drainase Tak Memadai dan Alih Fungsi Lahan jadi Pemicu Lembang Kerap Banjir

"Longsornya tanah pondasi rumah ini dua kali, yaitu jam delapan malam dan terakhir jam dua Sabtu dini hari," kata Dadi, Sabtu (22/5/2021).

Menurutnya, pondasi tanah tersebut tergerus derasnya air hujan. Ditambah tanahnya juga labil karena berada tidak jauh dari tebing. Akibatnya dinding bagian rumah pada bagian dapur dan kamar sepanjang 8 meter ambruk.

"Material dinding rumah yang ambruk dan tanah longsor itu menimbun tiga makam warga yang tepat berada di bawahnya," sambung dia.

Dirinya sempat melihat tanda-tanda akan terjadi longsor, makanya sesaat sebelum kejadian, ia dan istri bersama anggota keluarganya yang lain pindah bagian tengah rumah. Itu terlihat dari dinding rumahnya yang menang sudah banyak yang retak bahkan hingga beberapa sentimeter.

Baca juga: Bangkalan Gempar! Anggota DPRD Fraksi Gerindra Diduga Terlibat Penembakan Warga Hingga Tewas

Dirinya sempat mengkhawatirkan ibu mertuanya Ai Wari yang sebelum kejadian masih berada di kamarnya. Terlebih dinding rumah yang ambruk itu merupakan dinding dari kamar dari ibu mertuanya yang sudah sepuh. Makanya saat itu yang pertama kali diselamatkan adalah dirinya.

"Jadi yang pertama diselamatkan, ibu mertua saya dulu. Karena sudah sepuh dan tidak bisa bergerak sendiri. Alhamdulillah dia juga selamat," imbuhnya.

Saat ini dia dibantu warga lainnya berupaya melakukan proses pembersihan material bangunan longsor yang menimpa makam. Kemudian membuat tanggul dari karung berisi tanah dan bebatuan untuk mengantisipasi potensi longsor susulan.

"Mau pasang karung penahan dulu, jadi kalau hujan setidaknya bisa menahan tanah biar tidak tergerus air," pungkasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6024 seconds (0.1#10.140)