Gempa Blitar: Ratusan Bangunan Rusak, Bantuan Sembako Mulai Disalurkan
loading...
A
A
A
BLITAR - Jumlah bangunan yang terdampak gempa magnitudo 5,9 di Kabupaten Blitar Jumat malam (21/5), mencapai 112 unit. Guncangan gempa mayoritas menimbulkan kerusakan ringan. Menurut Kepala BPBD Kabupaten Blitar Achmad Kholik, gempa berkedalaman 110 Km tersebut, berdampak di 13 wilayah kecamatan.
"Perkembangan sementara sampai pagi ini, gempa berdampak pada 112 unit bangunan," ujar Achmad Kholik kepada wartawan Sabtu (22/5/2022). Mayoritas bangunan yang terdampak guncangan gempa adalah rumah penduduk. Ada juga gedung puskesmas, sekolahan dan musala. Mayoritas, yakni 107 bangunan kategori rusak ringan. Atap roboh dan genting rontok.
Selebihnya rusak sedang. Diantaranya dinding atau tembok bangunan yang rengkah. Yakni seperti yang terjadi pada gedung Puskesmas Wates. "Ada satu warga yang mengalami luka ringan," kata Kholik. Pemkab Blitar hingga kini masih terus melakukan verifikasi kerusakan bangunan. Hasil verifikasi akan menjadi acuan diberikannya bantuan pembenahan.
Seiring dengan itu, Sabtu ini (22/5) bantuan sembako diulurkan kepada warga yang rumahnya terdampak langsung. Untuk tembok retak, warga mendapat bantuan material semen. Bantuan sembako, kata Kholik diharapkan bisa meringankan beban warga. Dalam musibah ini tidak ada warga yang mengungsi.
Aktivitas warga kembali normal, termasuk bergotong royong melakukan pembenahan di lingkungan masing masing. "Aktivitas warga kembali normal. Bantuan sembako merupakan kebutuhan dasar," papar Kholik. Sementara sesuai catatan BPBD Kabupaten Blitar, jumlah kerusakan bangunan akibat gempa Jumat (21/5) tidak sebesar 10 April lalu.
Pada gempa sebelumnya, jumlah kerusakan bangunan di Kabupaten Blitar mencapai 270 unit. Bahkan gempa sampai merusak sejumlah ruangan gedung DPRD Kabupaten Blitar. Proses verifikasi kerusakan bangunan, yakni terkait dengan pencairan bantuan dari pusat, hingga kini masih berjalan.
"Perkembangan sementara sampai pagi ini, gempa berdampak pada 112 unit bangunan," ujar Achmad Kholik kepada wartawan Sabtu (22/5/2022). Mayoritas bangunan yang terdampak guncangan gempa adalah rumah penduduk. Ada juga gedung puskesmas, sekolahan dan musala. Mayoritas, yakni 107 bangunan kategori rusak ringan. Atap roboh dan genting rontok.
Selebihnya rusak sedang. Diantaranya dinding atau tembok bangunan yang rengkah. Yakni seperti yang terjadi pada gedung Puskesmas Wates. "Ada satu warga yang mengalami luka ringan," kata Kholik. Pemkab Blitar hingga kini masih terus melakukan verifikasi kerusakan bangunan. Hasil verifikasi akan menjadi acuan diberikannya bantuan pembenahan.
Seiring dengan itu, Sabtu ini (22/5) bantuan sembako diulurkan kepada warga yang rumahnya terdampak langsung. Untuk tembok retak, warga mendapat bantuan material semen. Bantuan sembako, kata Kholik diharapkan bisa meringankan beban warga. Dalam musibah ini tidak ada warga yang mengungsi.
Aktivitas warga kembali normal, termasuk bergotong royong melakukan pembenahan di lingkungan masing masing. "Aktivitas warga kembali normal. Bantuan sembako merupakan kebutuhan dasar," papar Kholik. Sementara sesuai catatan BPBD Kabupaten Blitar, jumlah kerusakan bangunan akibat gempa Jumat (21/5) tidak sebesar 10 April lalu.
Pada gempa sebelumnya, jumlah kerusakan bangunan di Kabupaten Blitar mencapai 270 unit. Bahkan gempa sampai merusak sejumlah ruangan gedung DPRD Kabupaten Blitar. Proses verifikasi kerusakan bangunan, yakni terkait dengan pencairan bantuan dari pusat, hingga kini masih berjalan.
(don)