Kisah Perawat RS Hasan Sadikin Tak Pernah Lebaran selama 16 Tahun

Rabu, 19 Mei 2021 - 15:49 WIB
loading...
Kisah Perawat RS Hasan...
Perawat memantau kondisi ruang isolasi RS Hasan Sadikin, Bandung, Jabar. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Lebaran merupakan momen penting tahunan untuk berkumpul bersama keluarga dan mempererat silaturahmi antara saudara, tetangga, dan lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Jenazah Dua Prajurit Raider 432/WSJ Dievakuasi dari Yahukimo ke Sentani

Kendati menjadi momen penting, namun tidak semua profesi bisa menjalani Lebaran layaknya warga pada umumnya. Seperti tenaga kesehatan (nakes) yang selalu jaga di rumah sakit (RS). Kendati Lebaran, mereka tetap harus memberi perawatan kepada pasien yang membutuhkan pertolongan.

Baca juga: Bayi Kembar Siam Hasna-Husna Berhasil Dipisahkan tim Dokter RS Hasan Sadikin

Seperti yang dialami Budi Wahyudin, tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Pria yang saat ini bekerja di ruang perawatan isolasi di rumah sakit terbesar di Jabar ini mesti rela bekerja saat Lebaran.

"Saya sudah bekerja selama 16 tahun di sini, sepanjang itu juga saya selalu jaga saat Lebaran. Baik hari pertama atau hari kedua," katanya.

Kendati begitu, dia menjalaninya dengan ikhlas, sebagai tuntutan profesi di bidang medis. Pihak keluarga pun mengaku sudah paham dan terbiasa dengan tanggung jawab atas profesinya itu. Walaupun, terkadang ada pernyataan dari anaknya, kenapa dia enggak ada di rumah saat Lebaran.

Menurut dia, sebagai tenaga medis, tak ada istilah berhenti melayani pasien. Karena, pertolongan tak melihat waktu. Dia bercerita, saat malam takbiran juga pernah melakukan tindakan kepada pasien yang menjalani masa kritis.

"Pernah suatu waktu, di saat yang lain sedang takbiran, saya sedang melakukan tindakan membantu pasien yang sedang mengalami masa kritis. Tapi saya bersyukur bisa menolong mereka," tutur pria kelahiran 1982 itu.

Kisah tenaga kesehatan bekerja saat Lebaran juga diakui seorang dokter RSHS yang sedang menjalani pendidikan spesialis bedah, Adhitya Wisnu Mahadewa. Sudah tiga tahun lamanya dia Lebaran di rumah sakit, termasuk tahun ini yang dirasa berbeda dari biasanya.

"Biasanya saya jaga Lebaran pertama atau kedua, nanti hari ketiga bisa pulang ke Jakarta. Tetapi tahun ini tidak bisa, karena ada penyekatan di beberapa titik. Sehingga lebaran tahun ini nyaris via online," kata PNS di Kabupaten Asmat itu.

Kendati Lebaran di RSHS, dia mengaku tak mengurangi rasa khidmat Idul Fitri. Saat lebaran, tidak sedikit teman profesinya datang ke rumah sakit membawa berbagai makanan khas Lebaran seperti ketupat, rendang, opor, dan lainnya.

"Ada keluarga pasien yang juga memberi makanan saat Lebaran. Saya tahu mereka sedang dalam kondisi sulit karena keluarganya sakit, tapi mereka mau berbagi karena tahu bagaiamana rasanya masih bekerja saat Lebaran. Suasana itu yang membuat kami tetap semangat. Karena kalau bukan kita, siapa lagi," bebernya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2964 seconds (0.1#10.140)