Bangkitkan Surabaya Pasca Corona, Machfud Arifin Libatkan Tokoh dan Pakar
loading...
A
A
A
SURABAYA - Upaya Tokoh Masyarakat Machfud Arifin dalam membangkitkan kembali ekonomi Surabaya setelah pandemi Corona dilakukan salah satunya dengan cara menggelar diskusi publik yang melibatkan akademisi dan pakar dari berbagai bidang. Diskusi tersebut dilakukan secara virtual melakukan aplikasi Zoom.
Sejumlah tokoh nasional turut hadir dalam diskusi yang bertemakan 'Tetap eksis dan bangkit di tengah pandemi COVID-19'. Di antaranya adalah mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Akademisi Universitas Airlangga Dr Suko Widodo dan President of ICSB Chapter Surabaya Dr Meithiana Indrasari. (Baca juga: Kasus Corona di Indonesia Bertambah 634 Orang, Total 20.796 Pasien)
Turut bergabung juga mantan Wakil Wali Kota Surabaya Arif Afandi yang kini menjabat sebagai dewan masjid Surabaya, Ulama Surabaya KH Mujahid Anshori, Akademisi Prof Dr Muzaki dan terakhir turut hadir pengusaha sekaligus YouTuber Chandra Putra Negara.
Dalam diskusi media daring berlangsung lebih dari satu jam. para tokoh dan pakar menyampaikan gagasan pendapatnya mengenai langkah yang diambil Surabaya dalam upayanya pasca Corona.
"Pemimpin Surabaya untuk ke depan harus selalu siap siaga menerima hal yang sifatnya dadakan seperti Corona ini datangnya dadakan," ujar Dahlan dalam keterangannya, Sabtu (23/5/2020).
Dahlan juga mengingatkan, untuk ke depan bagaimana pentingnya membenahi kota yang bukan hanya terpaku pada keindahan taman-taman saja. Tapi bagaimana bisa kampung-kampung kumuh yang ada di Surabaya dibangun linier ke atas yang tidak memerlukan lahan banyak.
"Warga yang tinggal di kampung kumuh bisa dibangunkan rusun dengan lokasi yang sama, mereka dibiarkan berkegiatan ekonomi. Bukan dipindah ke rusun Gresik atau Krian yang jauh dari lokasi awal mereka," kata Dahlan.
Sementara dari pihak pengusaha, Chandra Putra Negara menyampaikan jejak pendapatnya mengenai cara membangkitkan ekonomi yang terpuruk pasca Corona. "Tentu semua terdampak, dari segi ekonomi bukan hanya para UMKM saja yang terkena imbasnya, tapi perusahaan-perusahaan besar pun ikut terdampak. Oleh karena itu perlu perhatian dari pemerintah untuk melibatkan semua aspek dalam membangun kembali ekonomi di Surabaya," tutur Chandra.
Sementara, Machfud sendiri melihat jika situasi yang disebabkan oleh Corona merupakan situasi sulit yang menuntut kesadaran setiap masyarakat. Pria yang digadang-gadang meneruskan pembangunan di Surabaya itu mengatakan jika bukan hanya kesehatan saja yang terdampak akibat COVID-19. Melainkan ekonomi, sosial dan keamanan. (Baca: 2 Paramedis COVID-19 di Intan Jaya Papua Ditembak Kelompok Bersenjata, 1 Tewas)
"Problema sosial di Surabaya akan makin pelik pasca pandemi jika situasi sulit ini terus berlanjut. Problema sosial ini harus dicarikan solusi. Perkampungan kumuh saya setuju harus dibangun rusun atau apartemen dan mereka tetap bekerja di tempat semula," pungkas Machfud.
Sejumlah tokoh nasional turut hadir dalam diskusi yang bertemakan 'Tetap eksis dan bangkit di tengah pandemi COVID-19'. Di antaranya adalah mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Akademisi Universitas Airlangga Dr Suko Widodo dan President of ICSB Chapter Surabaya Dr Meithiana Indrasari. (Baca juga: Kasus Corona di Indonesia Bertambah 634 Orang, Total 20.796 Pasien)
Turut bergabung juga mantan Wakil Wali Kota Surabaya Arif Afandi yang kini menjabat sebagai dewan masjid Surabaya, Ulama Surabaya KH Mujahid Anshori, Akademisi Prof Dr Muzaki dan terakhir turut hadir pengusaha sekaligus YouTuber Chandra Putra Negara.
Dalam diskusi media daring berlangsung lebih dari satu jam. para tokoh dan pakar menyampaikan gagasan pendapatnya mengenai langkah yang diambil Surabaya dalam upayanya pasca Corona.
"Pemimpin Surabaya untuk ke depan harus selalu siap siaga menerima hal yang sifatnya dadakan seperti Corona ini datangnya dadakan," ujar Dahlan dalam keterangannya, Sabtu (23/5/2020).
Dahlan juga mengingatkan, untuk ke depan bagaimana pentingnya membenahi kota yang bukan hanya terpaku pada keindahan taman-taman saja. Tapi bagaimana bisa kampung-kampung kumuh yang ada di Surabaya dibangun linier ke atas yang tidak memerlukan lahan banyak.
"Warga yang tinggal di kampung kumuh bisa dibangunkan rusun dengan lokasi yang sama, mereka dibiarkan berkegiatan ekonomi. Bukan dipindah ke rusun Gresik atau Krian yang jauh dari lokasi awal mereka," kata Dahlan.
Sementara dari pihak pengusaha, Chandra Putra Negara menyampaikan jejak pendapatnya mengenai cara membangkitkan ekonomi yang terpuruk pasca Corona. "Tentu semua terdampak, dari segi ekonomi bukan hanya para UMKM saja yang terkena imbasnya, tapi perusahaan-perusahaan besar pun ikut terdampak. Oleh karena itu perlu perhatian dari pemerintah untuk melibatkan semua aspek dalam membangun kembali ekonomi di Surabaya," tutur Chandra.
Sementara, Machfud sendiri melihat jika situasi yang disebabkan oleh Corona merupakan situasi sulit yang menuntut kesadaran setiap masyarakat. Pria yang digadang-gadang meneruskan pembangunan di Surabaya itu mengatakan jika bukan hanya kesehatan saja yang terdampak akibat COVID-19. Melainkan ekonomi, sosial dan keamanan. (Baca: 2 Paramedis COVID-19 di Intan Jaya Papua Ditembak Kelompok Bersenjata, 1 Tewas)
"Problema sosial di Surabaya akan makin pelik pasca pandemi jika situasi sulit ini terus berlanjut. Problema sosial ini harus dicarikan solusi. Perkampungan kumuh saya setuju harus dibangun rusun atau apartemen dan mereka tetap bekerja di tempat semula," pungkas Machfud.
(kri)