Grobogan Gempar, Susi Ditemukan Membusuk setelah 4 Hari Tak Keluar Rumah
loading...
A
A
A
GROBOGAN - Warga Desa Gubug, Grobogan , Jawa Tengah ( Jateng ) digemparkan dengan penemuan mayat perempuan yang sudah membusuk dalam rumah dengan posisi telentang dan tepat di bawah tiang rumah.
Penemuan bermula saat Bambang, kakak korban mendapatkan laporan dari sopir Susi yang mana mencium bau busuk menyengat saat berdiri di depan pintu rumah korban. Curiga dengan aroma busuk, sopir pribadi Susi kemudian melaporkannya ke kakak korban.
Bambang yang dibantu warga sekitar kemudian mendatangi rumah Susi dan melihat pintu masih terkunci dari dalam. Warga dan kakak korban kemudian mencongkel dan membuka paksa pintu garasi.
Berselang 15 menit kemudian, pintu terbuka dan aroma menyengat tercium hingga ke luar rumah. Setelah diperiksa ternyata tubuh Susi yang sudah melepuh dan membusuk.
Dia menyebutkan, selama empat hari pascalebaran, Susi tidak terlihat sama sekali dan toko dalam kondisi tertutup rapat, sopir pribadi Susi yang usai libur kemudian berniat untuk berangkat kerja, namun justru ia mendapati majikannya sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
“Dia (Susi) memang punya riwayat darah tinggi dan diabetes sudah lama, tinggal sendirian, memang susah jadi ada kejadian seperti ini tidak ada yang tahu. Jadi saya tahu dari sopirnya yang laporan,” tutur bambang.
Satu jam kemudian, Tim Inafis Polres Grobogan, Jawa Tengah tiba di lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 dan virus berbahaya yang ditimbulkan dari tumbuh korban, tim inafis kemudian mengenakan pakaian pelindung diri sesuai protokol kesehatan, barang bukti kacamata sendal dan handpohone korban diamankan guna penyelidikan lebih lanjut.
Dari hasil olah kejadian tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, polisi yang telah melakukan penyelidikan, diketahui bahwa korban mempunyai riwayat stroke bahkan pernah jatuh didepan toko beberapa bulan lalu.
Beberapa dokumen serta surat-surat penting milik korban kemudian diamankan oleh kakak korban. Pihak korban pun menolak jenazah susi sulistyowati dibawa ke rumah sakit, namun jasad susi akan dibawa ke gereja setempat untuk di kremasi.
Akibat kejadian ini arus lalu lintas gubug menuju kedungjati dan boyolali, jawa tengah, sempat mengalami kemacetan, karena warga sekitar antusias ingin menyaksikan peristiwa menggemparkan itu.
Penemuan bermula saat Bambang, kakak korban mendapatkan laporan dari sopir Susi yang mana mencium bau busuk menyengat saat berdiri di depan pintu rumah korban. Curiga dengan aroma busuk, sopir pribadi Susi kemudian melaporkannya ke kakak korban.
Bambang yang dibantu warga sekitar kemudian mendatangi rumah Susi dan melihat pintu masih terkunci dari dalam. Warga dan kakak korban kemudian mencongkel dan membuka paksa pintu garasi.
Berselang 15 menit kemudian, pintu terbuka dan aroma menyengat tercium hingga ke luar rumah. Setelah diperiksa ternyata tubuh Susi yang sudah melepuh dan membusuk.
Dia menyebutkan, selama empat hari pascalebaran, Susi tidak terlihat sama sekali dan toko dalam kondisi tertutup rapat, sopir pribadi Susi yang usai libur kemudian berniat untuk berangkat kerja, namun justru ia mendapati majikannya sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Baca Juga
“Dia (Susi) memang punya riwayat darah tinggi dan diabetes sudah lama, tinggal sendirian, memang susah jadi ada kejadian seperti ini tidak ada yang tahu. Jadi saya tahu dari sopirnya yang laporan,” tutur bambang.
Satu jam kemudian, Tim Inafis Polres Grobogan, Jawa Tengah tiba di lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 dan virus berbahaya yang ditimbulkan dari tumbuh korban, tim inafis kemudian mengenakan pakaian pelindung diri sesuai protokol kesehatan, barang bukti kacamata sendal dan handpohone korban diamankan guna penyelidikan lebih lanjut.
Dari hasil olah kejadian tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, polisi yang telah melakukan penyelidikan, diketahui bahwa korban mempunyai riwayat stroke bahkan pernah jatuh didepan toko beberapa bulan lalu.
Beberapa dokumen serta surat-surat penting milik korban kemudian diamankan oleh kakak korban. Pihak korban pun menolak jenazah susi sulistyowati dibawa ke rumah sakit, namun jasad susi akan dibawa ke gereja setempat untuk di kremasi.
Akibat kejadian ini arus lalu lintas gubug menuju kedungjati dan boyolali, jawa tengah, sempat mengalami kemacetan, karena warga sekitar antusias ingin menyaksikan peristiwa menggemparkan itu.
(nic)