Ridwan Kamil Optimistis Potensi Lonjakan COVID-19 Pasca-Lebaran Masih Terkendali

Senin, 17 Mei 2021 - 16:58 WIB
loading...
Ridwan Kamil Optimistis Potensi Lonjakan COVID-19 Pasca-Lebaran Masih Terkendali
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil optimistis lonjakan kasus COVID-19 pasca-Lebaran 2021 masih dapat dikendalikan. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui terdapat potensi lonjakan kasus COVID-19 pasca-Lebaran 2021. Namun, dia optimistis potensi tersebut masih dapat dikendalikan.

Baca juga: Ridwan Kamil Intruksikan Akses Objek Wisata Pangandaran dan Ciwidey Ditutup

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan, optimismenya tak lepas dari keberhasilan operasi penyekatan di tengah aturan larangan mudik Lebaran 2021.

Baca juga: 2 Mahasiswa Unpad Terpilih Jadi Ajudan Pribadi Ridwan Kamil, Ini Tugasnya

Sebelum kebijakan tersebut dilaksanakan, kata Kang Emil, sebanyak 89 juta warga Jabar diprediksi mudik. Namun, berkat sosialisasi dan operasi penyekatan, jumlah warga yang mudik dapat ditekan signifikan hingga hanya 1,5 juta orang.

"Meski hanya sekitar 1,1 persen (dari total warga yang diprediksi mudik), namun potensi untuk menjadi kenaikan kasus harus diwaspadai," ungkap Kang Emil seusai Vikon Rakor Kepala Daerah Seluruh Indonesia Bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (17/5/2021).

Kang Emil melanjutkan, berdasarkan hasil rakor, Presiden Jokowi menyampaikan dua amanat penting, yakni pengendalian kasus COVID-19 pasca-Lebaran 2021 dan upaya pemulihan ekonomi.

"Dari sisi (COVID-19), Jabar hanya terabsen varian (baru COVID-19) di Karawang (sudah sembuh). Di luar itu aman terkendali. Kedua, (soal ekonomi) diminta bekerja keras karena hanya 10 provinsi yang (tumbuh) positif. Paling tinggi adalah Papua, Jabar ada di minus 0,8 persen. Jauh lebih baik dari tahun sebelumnya, mudah mudahan lebih baik," tuturnya.

Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, jika nantinya terjadi lonjakan kasus COVID-19, pihaknya bakal menerapkan dua pola penanganan, yakni memanfaatkan kamar pasien COVID-19 yang tersedia dan memanfaatkan kamar pasien umum untuk pasien COVID-19.

"BOR (bed occupancy ratio) Jabar hanya 28 persen, sudah baik di bawah rata-rata nasional dan terendah selama pengendalian COVID-19," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)