Ridwan Kamil Optimistis Potensi Lonjakan COVID-19 Pasca-Lebaran Masih Terkendali
loading...
A
A
A
Kang Emil pun mengimbau warga Jabar untuk tetap tenang dalam menyikapi COVID-19, termasuk potensi lonjakan kasus COVID-19.
"Perkiraan kita naiknya tidak signifikan. Kemungkinan naik, tapi tidak akan signifikan, rakyat Jabar tenang saja. Dengan ketegasan, keterukuran dari satgas, potensi 14 hari ke depan masih bisa terkendali," katanya.
Tidak Ada Zona Merah
Dalam kesempatan itu, Kang Emil pun menyampaikan kabar baik bahwa berdasarkan hasil evaluasi, pekan ini, tidak ada lagi zona merah COVID-19 di Jabar. Kabupaten Majalengka yang sebelumnya berada di zona merah, kata Kang Emil, kini sudah bergeser menjadi zona oranye.
Meski begitu, sebagai langkah antisipasi sekaligus pencegahan, pihaknya mengeluarkan kebijakan untuk melakukan tes COVID-19 kepada warga Jabar yang mudik. Karenanya, Kang Emil meminta aparat kewilayahan melaporkan warganya yang mudik.
"Yang kita akan waspadai adalah laporan dua minggu ke depan setelah libur Lebaran. Mereka (yang mudik) ini yang jadi prioritas untuk dites. Kami tidak mau pemudik balik, datang tidak dites, khususnya yang dari Jabodetabek dan Bandung Raya," ujarnya.
"Perkiraan kita naiknya tidak signifikan. Kemungkinan naik, tapi tidak akan signifikan, rakyat Jabar tenang saja. Dengan ketegasan, keterukuran dari satgas, potensi 14 hari ke depan masih bisa terkendali," katanya.
Tidak Ada Zona Merah
Dalam kesempatan itu, Kang Emil pun menyampaikan kabar baik bahwa berdasarkan hasil evaluasi, pekan ini, tidak ada lagi zona merah COVID-19 di Jabar. Kabupaten Majalengka yang sebelumnya berada di zona merah, kata Kang Emil, kini sudah bergeser menjadi zona oranye.
Meski begitu, sebagai langkah antisipasi sekaligus pencegahan, pihaknya mengeluarkan kebijakan untuk melakukan tes COVID-19 kepada warga Jabar yang mudik. Karenanya, Kang Emil meminta aparat kewilayahan melaporkan warganya yang mudik.
"Yang kita akan waspadai adalah laporan dua minggu ke depan setelah libur Lebaran. Mereka (yang mudik) ini yang jadi prioritas untuk dites. Kami tidak mau pemudik balik, datang tidak dites, khususnya yang dari Jabodetabek dan Bandung Raya," ujarnya.
(shf)