Pembangunan Jembatan Sumsel-Babel Dinilai Berdampak Negatif bagi Angkutan Penyeberangan

Senin, 17 Mei 2021 - 10:49 WIB
loading...
A A A
Apabila rencana pembangunan jembatan yang menghabiskan anggaran belasan triliun benar-benar direalisasikan, lanjut Rakhmatika, maka traffic kendaraan yang melewati jembatan tersebut sesuai dengan jumlah kendaraan yang ada di transportasi ferry hanya 300 kendaraan perhari, maka dalam 24 jam hanya sekitar 10-15 kendaraan yang lewat di jembatan tersebut setiap jamnya.

"Padahal bila ingin mempercepat dan menambah kapasitas angkut di transportasi penyeberangan ferry menjadi 3 kali lipat yang ada tidak membutuhkan biaya yang lebih dari Rp500 miliar untuk pembangunan 1 pasang dermaga, termasuk pengerukan yang ada di alur lintas transportasi penyeberangan. Tentunya kita juga bisa memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi terutama ekonomi kerakyatan dan ekonomi maritim yang tumbuh di sekitar wilayah pelabuhan dan jalur yang dilewati angkutan yang menggunakan ferry," paparnya.

Baca juga: Tak Tahan Dengar Desahan Pasutri saat Berhubungan, Pria Ini Nekat Perkosa Korbannya di Depan Suami

Rakhmatika juga mengatakan, apabila kendaraan yang menuju pelabuhan lewat jembatan dan harus melewati jembatan tol, maka akan mematikan ekonomi kerakyatan dan ekonomi maritim yang ada disekitar wilayah tersebut.

Baca juga: Sadis, Leher Anggita Nyaris Putus Ditebas Ayah Kandung dengan Parang

"Pemerintah provinsi dan pemerintah pusat diharapkan dapat mengkaji manfaat dan kerugian dari dampak pembangunan jembatan terhadap ekonomi kerakyatan dan ekonomi maritim yang saat ini tumbuh, dibanding dengan pembangunan jembatan yang membutuhkan biaya belasan triliun yang akan direalisasikan dalam tahun-tahun ini dimana kondisi negara sedang dalam kesulitan," jelasnya.
(boy)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1894 seconds (0.1#10.140)