5 Destinasi Wisata Sleman Ditutup, Festival Lampion Kaliurang Ditiadakan
loading...
A
A
A
SLEMAN - Pemkab Sleman memutuskan menutup lima destinasi wisata pada hari pertama lebaran, Kamis (13/5/2021) dan akan membuka lagi Jumat (14/5/2021). Lima destinasi yang ditutup, yakni Tlogoputri dan Gardu Pandang Kaliurang, Candi Ijo, Candi Sambisari, dan Candi Banyunibo.
Selain itu, Festival Lampion di Gardu Pandang Kaliurang yang biasanya digelar juga ditangguhkan dan direncakanan dilaksanakan setelah libur Idul Fitri.
Plt.Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Suci Iriani Sinuraya mengatakan selain lima destinasi wisata tersebut, untuk objek wisata lainnya tetap buka. Namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Dan khusus tempat wisata yang berada di daerah zona oranye atau merah berbasis data tingkat padukuhan, tidak diperbolehkan beroperasi.
“Penutpan ini, mengacu kebijakan pimpinan dengan memperhatikan angka sebaran COVID-19 di DIY yang relatif masih tinggi dan dinamika arus mudik, serta untuk mencegah peningkatan kasus di Sleman,” kata Suci, Rabu (12/5/2021).
Suci menjelaskan untuk objek wisata yang tetap buka beberapa hal harus menjadi perhatikan antara lain pembatasan jam operasional maksimal sampai dengan pukul 21.00 WIB, pembatasan pengunjung maksimal 50 persen, dan kegiatan sosial budaya yang berpotensi menimbulkan kerumunan dibatasi maksimal 25 persen dari daya tampung.
Selain itu, pengelola destinasi wisata dan usaha jasa pariwisata di Sleman nuga harus memastikan untuk operasional baik dari sisi manajemen maupun dalam memberikan layanan bagi tamu dapat secara konsisten dan lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Kami akan terus melakukan monitoring sampai sesudah hari raya, terutama menyangkut kepatuhan SOP protokol kesehatan," terangnya.
Selain itu, Festival Lampion di Gardu Pandang Kaliurang yang biasanya digelar juga ditangguhkan dan direncakanan dilaksanakan setelah libur Idul Fitri.
Plt.Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Suci Iriani Sinuraya mengatakan selain lima destinasi wisata tersebut, untuk objek wisata lainnya tetap buka. Namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Dan khusus tempat wisata yang berada di daerah zona oranye atau merah berbasis data tingkat padukuhan, tidak diperbolehkan beroperasi.
“Penutpan ini, mengacu kebijakan pimpinan dengan memperhatikan angka sebaran COVID-19 di DIY yang relatif masih tinggi dan dinamika arus mudik, serta untuk mencegah peningkatan kasus di Sleman,” kata Suci, Rabu (12/5/2021).
Suci menjelaskan untuk objek wisata yang tetap buka beberapa hal harus menjadi perhatikan antara lain pembatasan jam operasional maksimal sampai dengan pukul 21.00 WIB, pembatasan pengunjung maksimal 50 persen, dan kegiatan sosial budaya yang berpotensi menimbulkan kerumunan dibatasi maksimal 25 persen dari daya tampung.
Selain itu, pengelola destinasi wisata dan usaha jasa pariwisata di Sleman nuga harus memastikan untuk operasional baik dari sisi manajemen maupun dalam memberikan layanan bagi tamu dapat secara konsisten dan lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Kami akan terus melakukan monitoring sampai sesudah hari raya, terutama menyangkut kepatuhan SOP protokol kesehatan," terangnya.
(don)