Ning Ita Sidak Prokes dan Stabilitas Komoditas Pangan Jelang Lebaran
loading...
A
A
A
KOTA MOJOKERTO - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bergerak cepat melihat penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di beberapa tempat perbelanjaan diabaikan oleh penanggung jawab toko.
Ini diketahui saat Pemerintah Kota (Pemko) Mojokerto melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaksanakan inspeksi mendadak di sejumlah pusat perbelanjaan, Kamis (6/5/2021).
Inspeksi di pusat perbelanjaan ini dilakukan oleh seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan Satgas Penanganan Covid-19 menjelang perayaan Idul Fitri untuk mencegah terjadinya kerumunan. Masyarakat diminta untuk tetep menjalankan protokol kesehatan secara ketat mengingat kondisi pandemi belum berakhir. Baik di rumah, kantor maupun pusat perbelanjaan.
"Kami hari ini melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pusat perbelanjaan. Biasnaya, menjelang Lebaran masyarakat berbondong-bondong belanja untuk merayakan di rumah. Saat kami meninjau beberapa lokasi, terdapat satu outlet di mall yang mengabaikan prokes. Ini yang harus diwaspadai, terlebih kondisi saat ini masih pandemi," kata Ning Ita.
Wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini pun mengimbau kepada seluruh masyarakat jika menemukan outlet-outlet di pusat perbelanjaan tidak menerapkan protokol kesehatan, diharapkan tetap menjalankan protokol kesehatan secara mandiri. Sebab, saat ini kekebalan imunitas secara komunal melalui vaksinasi belum terbentuk secara sempurna. Sehingga, kewaspadaan masyarakat masih diperlukan.
Tidak hanya protokol kesehatan yang menjadi fokus utama dalam inspeksi mendadak kali ini. Melainkan pemerintah daerah juga memastikan ketersediaan komoditas di pasar tradisional maupun modern dapat terpenuhi. Selain itu, stabilitas harga dipastikan oleh Ning Ita dalam kondisi aman hingga Lebaran.
"Sebelum ke pusat perbelanjaan dan pasar modern, kami meninjau beberapa pedagang di pasar tradisional untuk memastikan harga komoditas. Apakah ada kenaikan atau penurunan. Ternyata, banyak komoditas yang mengalami penurunan. Sedangkan yang naik, hanya satu dua jenis saja. Dan kami memastikan, ketersediaan barang-barang komoditas masih aman sampai lebaran," ujarnya.
Tidak hanya mengecek ketersediaan komoditas, Ning Ita beserta jajaran juga memastikan produk-produk yang dijual memiliki tanggal kadaluarsa dengan jelas. Serta produk-produk berlabel halal dan non-halal memiliki tempat yang terpisah. Sehingga masyarakat dapat berbelanja dengan aman, nyaman tanpa ada rasa khawatir. "Kami pastikan, produk yang masa kadaluarsa tidak ada, kami minta untuk tarik dari etalase," ucapnya.
Selain pengecekan masa kadaluarsa produk, dia juga menguji beberapa makanan dan minuman. Hal ini, untuk memastikan kualitas produk makanan atau minuman tidak tercampur bahan-bahan kimia berbahaya, seperti formalin dan boraks.
Uji sample makanan dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, di pasar tradisional, pasar modern dan mini swalayan. Hasilnya, produk-produk yang dijual aman untuk dikonsumsi serta tidak mengandung bahan kimia berbahaya. (CM)
Ini diketahui saat Pemerintah Kota (Pemko) Mojokerto melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaksanakan inspeksi mendadak di sejumlah pusat perbelanjaan, Kamis (6/5/2021).
Inspeksi di pusat perbelanjaan ini dilakukan oleh seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan Satgas Penanganan Covid-19 menjelang perayaan Idul Fitri untuk mencegah terjadinya kerumunan. Masyarakat diminta untuk tetep menjalankan protokol kesehatan secara ketat mengingat kondisi pandemi belum berakhir. Baik di rumah, kantor maupun pusat perbelanjaan.
"Kami hari ini melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pusat perbelanjaan. Biasnaya, menjelang Lebaran masyarakat berbondong-bondong belanja untuk merayakan di rumah. Saat kami meninjau beberapa lokasi, terdapat satu outlet di mall yang mengabaikan prokes. Ini yang harus diwaspadai, terlebih kondisi saat ini masih pandemi," kata Ning Ita.
Wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini pun mengimbau kepada seluruh masyarakat jika menemukan outlet-outlet di pusat perbelanjaan tidak menerapkan protokol kesehatan, diharapkan tetap menjalankan protokol kesehatan secara mandiri. Sebab, saat ini kekebalan imunitas secara komunal melalui vaksinasi belum terbentuk secara sempurna. Sehingga, kewaspadaan masyarakat masih diperlukan.
Tidak hanya protokol kesehatan yang menjadi fokus utama dalam inspeksi mendadak kali ini. Melainkan pemerintah daerah juga memastikan ketersediaan komoditas di pasar tradisional maupun modern dapat terpenuhi. Selain itu, stabilitas harga dipastikan oleh Ning Ita dalam kondisi aman hingga Lebaran.
"Sebelum ke pusat perbelanjaan dan pasar modern, kami meninjau beberapa pedagang di pasar tradisional untuk memastikan harga komoditas. Apakah ada kenaikan atau penurunan. Ternyata, banyak komoditas yang mengalami penurunan. Sedangkan yang naik, hanya satu dua jenis saja. Dan kami memastikan, ketersediaan barang-barang komoditas masih aman sampai lebaran," ujarnya.
Tidak hanya mengecek ketersediaan komoditas, Ning Ita beserta jajaran juga memastikan produk-produk yang dijual memiliki tanggal kadaluarsa dengan jelas. Serta produk-produk berlabel halal dan non-halal memiliki tempat yang terpisah. Sehingga masyarakat dapat berbelanja dengan aman, nyaman tanpa ada rasa khawatir. "Kami pastikan, produk yang masa kadaluarsa tidak ada, kami minta untuk tarik dari etalase," ucapnya.
Selain pengecekan masa kadaluarsa produk, dia juga menguji beberapa makanan dan minuman. Hal ini, untuk memastikan kualitas produk makanan atau minuman tidak tercampur bahan-bahan kimia berbahaya, seperti formalin dan boraks.
Uji sample makanan dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, di pasar tradisional, pasar modern dan mini swalayan. Hasilnya, produk-produk yang dijual aman untuk dikonsumsi serta tidak mengandung bahan kimia berbahaya. (CM)
(ars)