Selamat Jalan Pahlawan Medis, Pengorbananmu Abadi
loading...
A
A
A
SURABAYA - Ari Puspita Sari, perawat Rumah Sakit Royal Surabaya yang meninggal karena terinfeksi COVID-19. Ari meninggal dalam keadaan menggandung janinnya yang masih berusia empat bulan. Sungguh pukulan yang luar biasa bagi keluarga.
(Baca juga: 4 Hari PSBB, Pasien Positif COVID-19 Kota Malang Bertambah )
Suami Ari, Septian Rizaldi, tidak sempat mengikuti pemakaman jenazah istrinya karena harus melaksanakan isolasi mandiri, sedangkan keluarga tidak dapat mengantar jenazah karena dilakukan pemakaman dengan prosedur COVID-19.
Para pahlawan medis berada di garda terdepan dalam menanggani pasien COVID-19, tak jarang tenaga medis juga terinfeksi COVID-19 ketika menangani pasien positif.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Timur, bersama kitabisa.com memberikan apresiasi berupa santunan duka cita. "Santunan ini tak akan senilai dengan pengorbanan Mbak Ari, ini adalah dukungan kami kepada keluarga agar ikhlas dan tabah dalam menghadapi cobaan," ujar Wahyu Sulistianto Putro, Kepala Cabang ACT Jawa Timur.
Ditemui saat penyerahan santunan duka cita, pada Kamis (21/5/2020), ayahanda Ari menyampaikan terima kasih atas kepedulian terhadap almarhum putrinya. Masih terlihat jelas raut wajah dukanya.
"Terima kasih telah peduli terhadap putri kami, kami yakin putri kami khusnul khotimah karena membantu sesama. Tak lupa saya juga mengajak masyarakat untuk membantu para tenaga medis dengan tetap di rumah saja, jangan memperberat tugas tenaga medis," ujar R. Njoko Wahyu Priadi, ayahanda Ari.
(Baca juga: 4 Hari PSBB, Pasien Positif COVID-19 Kota Malang Bertambah )
Suami Ari, Septian Rizaldi, tidak sempat mengikuti pemakaman jenazah istrinya karena harus melaksanakan isolasi mandiri, sedangkan keluarga tidak dapat mengantar jenazah karena dilakukan pemakaman dengan prosedur COVID-19.
Para pahlawan medis berada di garda terdepan dalam menanggani pasien COVID-19, tak jarang tenaga medis juga terinfeksi COVID-19 ketika menangani pasien positif.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Timur, bersama kitabisa.com memberikan apresiasi berupa santunan duka cita. "Santunan ini tak akan senilai dengan pengorbanan Mbak Ari, ini adalah dukungan kami kepada keluarga agar ikhlas dan tabah dalam menghadapi cobaan," ujar Wahyu Sulistianto Putro, Kepala Cabang ACT Jawa Timur.
Ditemui saat penyerahan santunan duka cita, pada Kamis (21/5/2020), ayahanda Ari menyampaikan terima kasih atas kepedulian terhadap almarhum putrinya. Masih terlihat jelas raut wajah dukanya.
"Terima kasih telah peduli terhadap putri kami, kami yakin putri kami khusnul khotimah karena membantu sesama. Tak lupa saya juga mengajak masyarakat untuk membantu para tenaga medis dengan tetap di rumah saja, jangan memperberat tugas tenaga medis," ujar R. Njoko Wahyu Priadi, ayahanda Ari.
(eyt)