Takjil Diracun, Anak Driver Ojol Tewas Makan Paket dari Perempuan Misterius
loading...
A
A
A
BANTUL - Rasa bersalah dan sedih bercampur duka menyelimuti keluarga Bandiman, driver ojek online (Ojol) yang tinggal di Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul , DIY. Dia tidak menyangka paket takjil yang dibawanya pulang justru merenggut nyawa anaknya, Naba Faiz Prasetyo (10).
Baca juga: Bersenjata Celurit dan Pecahan Busi, Geng Pecah Kaca Mobil Beraksi di 15 Lokasi
Sebenarnya paket tersebut bukan untuk keluarganya. Peristiwa tragis berawal saat Bandiman pada Minggu (25/4/2021) istirahat di salah satu masjid di Kota Yogyayarta sambil menunaikan ibadah salat ashar.
Baca juga: Viral, Istri Sah Labrak Teller Bank di Medan yang Diduga Pelakor
Tiba-tiba dia dihampiri seoran perempuan tidak dikenal yang memintanya mengantarkan paketan takjil. Perempuan itu memberikan ongkos uang pengantar Rp30.000. “Saya diminta mengirim paket ke pak Tomi di FF 01 Perum Villa Bukit Asri, Bangujiwo, Kasihan. Saya menarik biaya Rp25 ribu dan diberi Rp30 ribu tanpa minta kembalian,” kata Bandiman menceritakan kisahnya, Selasa (27/4/2021).
Diapun bergegas mengirimkan paket tersebut ke alamat yang dituju. Namun begitu sampai di tujuan, pemilik rumah mengaku tidak kenal dengan pengirim paket tahlil yang diketahui berisi sate lontong.
"Pak Tomi dan istri tidak mau menerimanya dengan alasan tidak kenal ataupun memiliki saudara yang bernama Hamid sesuai pesan perempuan yang menyuruh saya," ujarnya.
Dengan alasan tersebut keduanya menyerahkan paket untuk dibawa Bandiman pulang. Sampai di rumah paket berisikan sate ayam lengkap dengan lontongnya, paket itu juga berisikan makanan ringan diminta oleh Naba yang baru pulang ngaji dari masjid.
"Anak saya sebenarnya sudah bawa pulang bawa paket nasi, namun ditukar paket takjil yang saya bawa. Begitu makan lontong dengan bumbu dia mengaku rasanya pahit. Kemudian ke belakang ke dapur untuk minum, namun dia muntah dan terjatuh," tutur Bandiman sambil menahan air matanya.
Melihat kondisi anaknya lemas, Bandiman membawa anaknya ke RSUD Kota Yogyakarta . Namun setelah dirawat selama 15 menit, Tuhan berkehendak lain. Naba dinyatakan meninggal dunia. “Kata dokter, anak saya keracunan. Soal racun jenis apa kami menunggu hasil lab,” katanya.
Sementara, sisa makanan langsung dibawa ke Laboratorium. Dari informasi yang diterima, besar kemungkinan racun dalam makanan tersebut lebih kuat dari potas maupun racun ternak.
Kapolsek Sewon, Kompol Suyanto mengatakan pihaknya terus melakukan penyelidikan mengenai kematian Naba ini. Upaya memeriksa sejumlah saksi terus dilakukan mulai dari lokasi pertemuan Bandiman dengan perempuan yang memintanya mengirimkan paket sate serta penerima paket. "Kami terus selidiki kasus ini," tegasnya.
Baca juga: Bersenjata Celurit dan Pecahan Busi, Geng Pecah Kaca Mobil Beraksi di 15 Lokasi
Sebenarnya paket tersebut bukan untuk keluarganya. Peristiwa tragis berawal saat Bandiman pada Minggu (25/4/2021) istirahat di salah satu masjid di Kota Yogyayarta sambil menunaikan ibadah salat ashar.
Baca juga: Viral, Istri Sah Labrak Teller Bank di Medan yang Diduga Pelakor
Tiba-tiba dia dihampiri seoran perempuan tidak dikenal yang memintanya mengantarkan paketan takjil. Perempuan itu memberikan ongkos uang pengantar Rp30.000. “Saya diminta mengirim paket ke pak Tomi di FF 01 Perum Villa Bukit Asri, Bangujiwo, Kasihan. Saya menarik biaya Rp25 ribu dan diberi Rp30 ribu tanpa minta kembalian,” kata Bandiman menceritakan kisahnya, Selasa (27/4/2021).
Diapun bergegas mengirimkan paket tersebut ke alamat yang dituju. Namun begitu sampai di tujuan, pemilik rumah mengaku tidak kenal dengan pengirim paket tahlil yang diketahui berisi sate lontong.
"Pak Tomi dan istri tidak mau menerimanya dengan alasan tidak kenal ataupun memiliki saudara yang bernama Hamid sesuai pesan perempuan yang menyuruh saya," ujarnya.
Dengan alasan tersebut keduanya menyerahkan paket untuk dibawa Bandiman pulang. Sampai di rumah paket berisikan sate ayam lengkap dengan lontongnya, paket itu juga berisikan makanan ringan diminta oleh Naba yang baru pulang ngaji dari masjid.
"Anak saya sebenarnya sudah bawa pulang bawa paket nasi, namun ditukar paket takjil yang saya bawa. Begitu makan lontong dengan bumbu dia mengaku rasanya pahit. Kemudian ke belakang ke dapur untuk minum, namun dia muntah dan terjatuh," tutur Bandiman sambil menahan air matanya.
Melihat kondisi anaknya lemas, Bandiman membawa anaknya ke RSUD Kota Yogyakarta . Namun setelah dirawat selama 15 menit, Tuhan berkehendak lain. Naba dinyatakan meninggal dunia. “Kata dokter, anak saya keracunan. Soal racun jenis apa kami menunggu hasil lab,” katanya.
Sementara, sisa makanan langsung dibawa ke Laboratorium. Dari informasi yang diterima, besar kemungkinan racun dalam makanan tersebut lebih kuat dari potas maupun racun ternak.
Kapolsek Sewon, Kompol Suyanto mengatakan pihaknya terus melakukan penyelidikan mengenai kematian Naba ini. Upaya memeriksa sejumlah saksi terus dilakukan mulai dari lokasi pertemuan Bandiman dengan perempuan yang memintanya mengirimkan paket sate serta penerima paket. "Kami terus selidiki kasus ini," tegasnya.
(shf)