Stok Darah di UDD PMI Kota Surabaya Menipis, Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Stok darah di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Surabaya di pekan pertama bulan Ramadhan ini mengalami kekurangan. Kurangnya stok tersebut akibat penurunan minat masyarakat untuk melakukan donor darah.
Kepala UDD PMI Kota Surabaya, dr. Budi Arifah mengatakan, stok darah hingga Selasa (20/4/2021) ini mengkhawatirkan. Kurangnya stok darah terjadi pada seluruh golongan.
"Ada tiga penyebab stok darah di UDD PMI Surabaya menipis. Antara lain, minimnya minat masyarakat donor di saat pandemi, puasa Ramadhan, dan vaksinasi COVID-19," katanya, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: Atap Ruang Tunggu Stasiun Pasar Turi Ambrol, Tidak Ada Korban Jiwa
Dia menjelaskan, sebelum Ramadhan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa donor selama bulan suci tersebut tidak membatalkan puasa. Hal itu juga sudah sesuai dengan anjuran Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Saat ini donor darah di UDD PMI Kota Surabaya dibuka 24 jam. Tidak usah khawatir kalau bulan puasa mau donor, sebaiknya mendonorkan darah setelah 2 sampai tiga 3 setelah sahur," tuturnya.
Dibanding beberapa tahun sebelumnya, kata dia, biasanya stok darah per hari di UDD PMI Kota Surabaya bisa dibilang aman selama Ramadhan. Umumnya, pada Ramadhan sebelumnya, ada 300 hingga 400 pendonor per hari. Tapi, Ramadan tahun ini mengalami penurunan hingga 40%. "Artinya, hanya ada 200 pendonor dalam sehari," terangnya.
Baca juga: Seleksi Dewas PDAM, 204 Pendaftar Hanya 22 yang Lolos
Dia menjelaskan, saat ini, permasalahan yang dihadapi adalah tak bisa memenuhi kebutuhan sekitar 100 permintaan darah. Terpaksa, ada pasien yang tak bisa tertolong atau terlayani dengan baik, bahkan menggunakan darah dari pendonor pengganti.
"Untuk mekanisme donor darah pasca vaksinasi berbeda. Bagi yang menerima vaksin Sinovac, menunggu dua pekan setelah vaksin ke-2. Untuk AstraZeneca, bisa sampai 8 sampai 12 pekan setelah vaksinasi, barulah bisa mendonorkan darahnya," ujarnya.
Menurutnya, jika seseorang setelah vaksin mendonorkan darahnya, maka akan menghambat pembentukan antibodi dari pendonor tersebut. "Oleh karena itu, sebaiknya mendonorkan darah sebelum vaksinasi," pungkasnya
Kepala UDD PMI Kota Surabaya, dr. Budi Arifah mengatakan, stok darah hingga Selasa (20/4/2021) ini mengkhawatirkan. Kurangnya stok darah terjadi pada seluruh golongan.
"Ada tiga penyebab stok darah di UDD PMI Surabaya menipis. Antara lain, minimnya minat masyarakat donor di saat pandemi, puasa Ramadhan, dan vaksinasi COVID-19," katanya, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: Atap Ruang Tunggu Stasiun Pasar Turi Ambrol, Tidak Ada Korban Jiwa
Dia menjelaskan, sebelum Ramadhan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa donor selama bulan suci tersebut tidak membatalkan puasa. Hal itu juga sudah sesuai dengan anjuran Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Saat ini donor darah di UDD PMI Kota Surabaya dibuka 24 jam. Tidak usah khawatir kalau bulan puasa mau donor, sebaiknya mendonorkan darah setelah 2 sampai tiga 3 setelah sahur," tuturnya.
Dibanding beberapa tahun sebelumnya, kata dia, biasanya stok darah per hari di UDD PMI Kota Surabaya bisa dibilang aman selama Ramadhan. Umumnya, pada Ramadhan sebelumnya, ada 300 hingga 400 pendonor per hari. Tapi, Ramadan tahun ini mengalami penurunan hingga 40%. "Artinya, hanya ada 200 pendonor dalam sehari," terangnya.
Baca juga: Seleksi Dewas PDAM, 204 Pendaftar Hanya 22 yang Lolos
Dia menjelaskan, saat ini, permasalahan yang dihadapi adalah tak bisa memenuhi kebutuhan sekitar 100 permintaan darah. Terpaksa, ada pasien yang tak bisa tertolong atau terlayani dengan baik, bahkan menggunakan darah dari pendonor pengganti.
"Untuk mekanisme donor darah pasca vaksinasi berbeda. Bagi yang menerima vaksin Sinovac, menunggu dua pekan setelah vaksin ke-2. Untuk AstraZeneca, bisa sampai 8 sampai 12 pekan setelah vaksinasi, barulah bisa mendonorkan darahnya," ujarnya.
Menurutnya, jika seseorang setelah vaksin mendonorkan darahnya, maka akan menghambat pembentukan antibodi dari pendonor tersebut. "Oleh karena itu, sebaiknya mendonorkan darah sebelum vaksinasi," pungkasnya
(msd)