Masyarakat Tionghoa Peduli dan Gereja Santo Paulus Bantu Masyarakat Lewat Donor Darah
loading...
A
A
A
BANDUNG - Masyarakat Tionghoa Peduli (MTP) bersama Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP) Bandung kembali menggelar kegiatan sosial donor darah di Aula Gereja Santo Paulus, Jalan M Toha, Kota Bandung , Rabu (7/2/2024).
Koordinator Bakti Sosial di MTP yang juga Caleg DPR RI Dapil Jabar 1 dari Partai Perindo, Djoni Toat Muljadi mengatakan, donor darah ini merupakan hasil kerja sama antara MTP dengan Paroki Gereja Katolik Santo Paulus Bandung.
Djoni menyebut, kegiatan ini sudah rutin digelar MTP bersama Gereja Santo Paulus. Selama 2 tahun terakhir, MTP sudah mengumpulkan ratusan ribu labu darah.
"Jadi ini kegiatan rutin dari Masyarakat Tionghoa Peduli (MTP) yang bekerja sama dengan Gereja Katolik Santo Paulus, kegiatan ini diadakan sudah kesekian kalinya dan ini sudah menjadi roadshow, juga sudah puluhan hingga ratusan ribu labu, kami kumpulkan selama 2 tahun ini," ucap Djoni saat ditemui di lokasi acara.
Djoni mengatakan, pihaknya sengaja menerapkan strategi jemput bola agar memudahkan masyarakat untuk melakukan donor darah.
"Kami dari MTP mendekat kepada masyarakat, keliling ke daerah-daerah, agar masyarakat bisa langsung donor atau tidak jauh dari tempat kerja atau rumahnya," ungkapnya.
Selain itu, kegiatan donor darah yang sengaja rutin digelar ini juga untuk mengantisipasi permintaan labu darah dari masyarakat.
"Awalnya kami dari MTP waktu itu sedang masa Covid Delta, banyak masyarakat yang memerlukan donor darah. Akhirnya kami bekerja sama dengan PMI Kota dan Kabupaten Bandung melakukan rutin, ini sudah roadshow ketujuh," imbuhnya.
Djoni menyebut, dalam kondisi normal permintaan yang datang dari masyarakat mencapai 500 labu darah per hari. Namun saat momen khusus, biasanya akan meningkat.
"Intinya kami ingin membantu masyarakat dan saya juga sebagai salah satu dewan kehormatan PMI Kota Bandung mengetahui bahwa kebutuhan darah rata-rata sehari itu 500 labu. Biasanya pada saat liburan dan juga nanti bulan Ramadhan banyak sekali membutuhkan donor darah, karena umat muslim tidak bisa mendonorkan darahnya," tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk rutin mendonorkan darahnya.
"Sehingga kami menghimbau kepada yang non muslim untuk bisa lebih banyak mendonorkan darahnya pada saat-saat diperlukan," tandasnya.
Koordinator Bakti Sosial di MTP yang juga Caleg DPR RI Dapil Jabar 1 dari Partai Perindo, Djoni Toat Muljadi mengatakan, donor darah ini merupakan hasil kerja sama antara MTP dengan Paroki Gereja Katolik Santo Paulus Bandung.
Djoni menyebut, kegiatan ini sudah rutin digelar MTP bersama Gereja Santo Paulus. Selama 2 tahun terakhir, MTP sudah mengumpulkan ratusan ribu labu darah.
"Jadi ini kegiatan rutin dari Masyarakat Tionghoa Peduli (MTP) yang bekerja sama dengan Gereja Katolik Santo Paulus, kegiatan ini diadakan sudah kesekian kalinya dan ini sudah menjadi roadshow, juga sudah puluhan hingga ratusan ribu labu, kami kumpulkan selama 2 tahun ini," ucap Djoni saat ditemui di lokasi acara.
Djoni mengatakan, pihaknya sengaja menerapkan strategi jemput bola agar memudahkan masyarakat untuk melakukan donor darah.
"Kami dari MTP mendekat kepada masyarakat, keliling ke daerah-daerah, agar masyarakat bisa langsung donor atau tidak jauh dari tempat kerja atau rumahnya," ungkapnya.
Selain itu, kegiatan donor darah yang sengaja rutin digelar ini juga untuk mengantisipasi permintaan labu darah dari masyarakat.
"Awalnya kami dari MTP waktu itu sedang masa Covid Delta, banyak masyarakat yang memerlukan donor darah. Akhirnya kami bekerja sama dengan PMI Kota dan Kabupaten Bandung melakukan rutin, ini sudah roadshow ketujuh," imbuhnya.
Djoni menyebut, dalam kondisi normal permintaan yang datang dari masyarakat mencapai 500 labu darah per hari. Namun saat momen khusus, biasanya akan meningkat.
"Intinya kami ingin membantu masyarakat dan saya juga sebagai salah satu dewan kehormatan PMI Kota Bandung mengetahui bahwa kebutuhan darah rata-rata sehari itu 500 labu. Biasanya pada saat liburan dan juga nanti bulan Ramadhan banyak sekali membutuhkan donor darah, karena umat muslim tidak bisa mendonorkan darahnya," tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk rutin mendonorkan darahnya.
"Sehingga kami menghimbau kepada yang non muslim untuk bisa lebih banyak mendonorkan darahnya pada saat-saat diperlukan," tandasnya.
(hri)