Bupati Luwu Wajibkan Pemberian ASI ke Bayi

Senin, 19 April 2021 - 16:43 WIB
loading...
Bupati Luwu Wajibkan Pemberian ASI ke Bayi
Bupati Luwu, Basmin Mattayang, memberikan sambutan pada kegiatan tahap aksi 3 rembuk stunting sebagai bentuk upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi Kabupaten Luwu. Foto: SINDOnews/Chaeruddin
A A A
LUWU - Bupati Luwu , Basmin Mattayang, mewajibkan pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi baru lahir hingga umur 2 tahun dan minimal 6 bulan.

Hal ini disampaikan Basmin Mattayang dalam sambutannya pada kegiatan aksi 3 rembuk stunting sebagai bentuk upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi Kabupaten Luwu, Senin (19/4).



"Bayi baru lahir di Luwu wajib mendapatkan ASI , minimal enam bulan. Saya ingatkan ibu hamil agar memperhatikan gizi makannya. Sehingga begitu melahirkan bisa memberikan ASI berkelanjutan kepada bayinya," ujarnya.

Bupati Luwu dua periode ini menekankan penanganan stunting dengan perbaikan gizi ibu hamil dan bayi. Salah satu caranya dengan memberikan ASI , bukan memberikan susu formula sebagai asupan gizi utama bayi.

Bupati Luwu melanjutkan, salah satu upaya pemerintah dalam perbaikan gizi ibu hamil dan menyusui melalui program pemanfaatan lahan depan rumah untuk ditanami buah dan sayur.

Selanjutnya penggunaan pangan lokal, seperti kacang, jagung dan pisang rebus. Semua pangan ini kata dia memiliki gizi yang cukup tinggi. "Kurangi makanan olahan diawetkan dan makanan siap saji," serunya.



Penurunan angka stunting menjadi prioritas pembangunan di Luwu. Upaya yang telah dilakukan yakni, peningkatan intervensi termasuk pemenuhan kebutuhan pangan, mendorong pemenuhan gizi, peningkatan surveillance atau pengawasan gizi dan peningkatan komitmen perbaikan gizi.

Menurut Bupati , penanganan stunting di Luwu berjalan baik karena kebersamaan elemen masyarakat. Sampai hari ini kata dia, Luwu masih bertahan dan memiliki peluang menghadapi krisis kesehatan.

"Kita ini petugas di lapangan tidak hanya mengharapkan petunjuk dari Presiden, apa lagi menunggu UU dalam menangani persoalan kesehatan termasuk stunting . Dulu seumur saya 60 tahun ke atas tidak pernah kita jumpai stunting , semua kita dapati tinggi besar, itu zaman dulu," ujarnya.



"Saya kaji apa penyebabnya hari ini. Sekarang kita lihat anak SMA masih seperti SMP bahkan sarjana sekarang masih terlihat seperti anak SMA, di mana badan kecil dan pendek. Ini karena faktor kimia, anak baru lahir sudah minum susu berbahan kimia, berarti penanganan stunting ini dimulai ibu dan bapak," lanjutnya.

Sehingga Bupati Luwu menggaris bawahi persoalan stunting memang faktor gizi. Karena itu kata dia, menjadi tugas semua bagaimana membatasi para ibu dalam menggunakan susu formula.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.3047 seconds (0.1#10.140)