Kehabisan Dana, Pemkot Yogya Hentikan Bantuan Bagi Warga Isoman COVID-19
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Pemerintah kota (Pemkot) menghentikan bantuan bagi warga isolasi mandir i (Isoman) COVID-19. Alasannya, dengan banyaknya permintaan, Pemkot Yogyakarta kehabisan dana untuk bantuan tersebut. Sebagai solusinya sekarang sedang dilakukan refokusing atau pergeseran anggaran.
Atas penghentian dan keluhan warga, DPRD Yogyakarta meminta Pemkot mengembalikan mekanisme bantuan masuk di biaya tidak terduga. Hal tersebut terungkap saat Panitia Khusus (Pansus) COVID-19 DPRD Yogyakarta menggelar rapat dengan Pemkot Yogyakarta, Senin (12/4/2021).
Ketua Pansus COVID-19 DPRD Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto mengatakan tidak setuju dengan langkah Pemkot yang melakukan refokusing bantuan warga yang Isoman COVID-19. Sebab harus dilakukan melalui pembahasan dan tidak dapat segera direalisasikan.
Masyarakat membutuhkan segera bantuan itu. “Jika kebijakan itu yang diambil, jelas akan membuat warga yang Isoman akan kleleran,” tandas Ardiyanto, Selasa (13/4/2021).
Ardiyanto menjelaskan meski di beberapa wilayah ada warga yang bergotong royong membantu warganya yang melakukan isoman, tetapi itu bukan jadi alasan untuk negara lepas tangan. Untuk itu perlu mekanisme yang cepat dan sesuai peraturan perundang undangan adalah dengan mekanisme Biaya Tidak Terduga (BTT) yaitu diampu oleh Satgas COVID-19 Pemkot Yogyakarta.“Kami harapkan minggu depan bantuan bagi warga Yogyakarta yang Isoman dapat kembali berjalan normal,” tandasnya.
Assekda Bidang Kesra Pemkot Yogyakarta Sisruwadi membenarkan penghentian bantuan bagi warga Isoman COVID-19 sebab Dinas Sosial kehabisan dana dikarenakan permintaan sangat banyak. Solusi dari Dinas Sosial akan melakukan refokusing atau penggeseran anggaran pada bulan Mei karena itu masuk dalam anggaran rutin dinas.
Atas penghentian dan keluhan warga, DPRD Yogyakarta meminta Pemkot mengembalikan mekanisme bantuan masuk di biaya tidak terduga. Hal tersebut terungkap saat Panitia Khusus (Pansus) COVID-19 DPRD Yogyakarta menggelar rapat dengan Pemkot Yogyakarta, Senin (12/4/2021).
Ketua Pansus COVID-19 DPRD Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto mengatakan tidak setuju dengan langkah Pemkot yang melakukan refokusing bantuan warga yang Isoman COVID-19. Sebab harus dilakukan melalui pembahasan dan tidak dapat segera direalisasikan.
Masyarakat membutuhkan segera bantuan itu. “Jika kebijakan itu yang diambil, jelas akan membuat warga yang Isoman akan kleleran,” tandas Ardiyanto, Selasa (13/4/2021).
Ardiyanto menjelaskan meski di beberapa wilayah ada warga yang bergotong royong membantu warganya yang melakukan isoman, tetapi itu bukan jadi alasan untuk negara lepas tangan. Untuk itu perlu mekanisme yang cepat dan sesuai peraturan perundang undangan adalah dengan mekanisme Biaya Tidak Terduga (BTT) yaitu diampu oleh Satgas COVID-19 Pemkot Yogyakarta.“Kami harapkan minggu depan bantuan bagi warga Yogyakarta yang Isoman dapat kembali berjalan normal,” tandasnya.
Assekda Bidang Kesra Pemkot Yogyakarta Sisruwadi membenarkan penghentian bantuan bagi warga Isoman COVID-19 sebab Dinas Sosial kehabisan dana dikarenakan permintaan sangat banyak. Solusi dari Dinas Sosial akan melakukan refokusing atau penggeseran anggaran pada bulan Mei karena itu masuk dalam anggaran rutin dinas.
(don)