Boncengan Bertiga Terjun ke Sungai, Bocah SD Tulungagung Tewas
loading...
A
A
A
TULUNGAGUNG - Gl (12) pelajar sekolah dasar asal Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, meregang nyawa setelah sepeda motor yang ia kendarai terjun ke sungai.
Sedangkan satu dari dua rekannya yang dibonceng, yakni Rk (12) dan Vt (12), mengalami patah tulang. " Kecelakaan tunggal . Satu korban meninggal dunia," ujar Kanit Laka Satlantas Polres Tulungagung Iptu Dion Fitriyanto kepada wartawan.
Insiden terjadi di wilayah Desa Karangrejo, Kecamatan Boyolangu. Korban mengendarai sepeda motor Honda Astrea Prima nopol AG 3315 RBX. GI masih duduk di bangku SD.
Begitu juga dengan Rk dan Vt. Ketiga bocah laki laki tersebut, merupakan teman satu sekolah. Roda dua tersebut dipakai boncengan bertiga.
Di atas motor keluaran tahun 90 an itu, Gl bertindak sebagai joki. Informasi saksi di lapangan, motor tersebut dipacu dengan kecepatan lumayan tinggi. "Motor itu melaju dari arah barat menuju timur," kata Dion.
Entah apa yang terjadi. Saat melintas di jalan raya Karangrejo, yakni tikungan yang berada di area persawahan, Gl tidak bisa menguasai motornya. Roda dua itu melesat tidak terkendali. Bersama motor yang dikendarai, ketiganya terjun ke dalam sungai.
Saat terjun bebas, diduga mereka membentur dinding plengsengan sungai. "Ketiga korban langsung dilarikan ke rumah sakit," kata Dion. Baca: Ratusan Warga Aceh Timur Diduga Keracunan Gas yang Bocor.
Korban GI yang mengalami luka pada bagian kepala tidak sadarkan diri. Begitu juga dengan korban Rk yang tangannya patah, juga pingsan. Sementara korban Vt hanya terluka gores.
Sayang, nyawa GI tidak tertolong. Gl meninggal dunia di rumah sakit. Atas peristiwa yang terjadi, Dion menghimbau kepada para orang tua untuk tidak mudah membiarkan putra putrinya mengendarai kendaraan bermotor.
Terutama anak anak dibawah umur dan belum memiliki surat izin mengemudi. "Hendaknya menjadi perhatian orang tua untuk lebih hati hati," pungkas Dion. Baca Juga: Tiga Jembatan Acrow Panel dan 57 Personel TNI Tiba di Bima.
Sedangkan satu dari dua rekannya yang dibonceng, yakni Rk (12) dan Vt (12), mengalami patah tulang. " Kecelakaan tunggal . Satu korban meninggal dunia," ujar Kanit Laka Satlantas Polres Tulungagung Iptu Dion Fitriyanto kepada wartawan.
Insiden terjadi di wilayah Desa Karangrejo, Kecamatan Boyolangu. Korban mengendarai sepeda motor Honda Astrea Prima nopol AG 3315 RBX. GI masih duduk di bangku SD.
Begitu juga dengan Rk dan Vt. Ketiga bocah laki laki tersebut, merupakan teman satu sekolah. Roda dua tersebut dipakai boncengan bertiga.
Di atas motor keluaran tahun 90 an itu, Gl bertindak sebagai joki. Informasi saksi di lapangan, motor tersebut dipacu dengan kecepatan lumayan tinggi. "Motor itu melaju dari arah barat menuju timur," kata Dion.
Entah apa yang terjadi. Saat melintas di jalan raya Karangrejo, yakni tikungan yang berada di area persawahan, Gl tidak bisa menguasai motornya. Roda dua itu melesat tidak terkendali. Bersama motor yang dikendarai, ketiganya terjun ke dalam sungai.
Saat terjun bebas, diduga mereka membentur dinding plengsengan sungai. "Ketiga korban langsung dilarikan ke rumah sakit," kata Dion. Baca: Ratusan Warga Aceh Timur Diduga Keracunan Gas yang Bocor.
Korban GI yang mengalami luka pada bagian kepala tidak sadarkan diri. Begitu juga dengan korban Rk yang tangannya patah, juga pingsan. Sementara korban Vt hanya terluka gores.
Sayang, nyawa GI tidak tertolong. Gl meninggal dunia di rumah sakit. Atas peristiwa yang terjadi, Dion menghimbau kepada para orang tua untuk tidak mudah membiarkan putra putrinya mengendarai kendaraan bermotor.
Terutama anak anak dibawah umur dan belum memiliki surat izin mengemudi. "Hendaknya menjadi perhatian orang tua untuk lebih hati hati," pungkas Dion. Baca Juga: Tiga Jembatan Acrow Panel dan 57 Personel TNI Tiba di Bima.
(nag)