Tangis Wasito Pecah, Putranya yang Masih SMP Selamat Dari Tabrakan Kapal di Laut Indramayu
loading...
A
A
A
Hingga kini, ia dan Nurwaeni masih setia menunggu kedatangan Eriyanto dari kapal KN 103 Wisnu di perairan Indramayu . Hal senada juga disampaikan Nurwaeni. Nurwaeni sendiri mengaku sangat trauma setelah mendengar kabar insiden itu.
Rasa was-was muncul dalam hati Nurwaeni, karena takut anak keduanya itu mengalami hal-hal yang tak diinginkan. "Saya kaget. Badan saya geter, karena dengar kapal Barokah Jaya kecelakaan. Sebelumnya dia pamit ke bapakny, suruh jaga saya. Saya lagi sakit," kata Nurwaeni.
Menurut Nurwaeni, Eriyanto sudah dua kali pergi melaut untuk mencari ikan . Biasanya dalam sekali melaut dengan kurun waktu sekitar 10 hari, anak keduanya itu bisa mendapat penghasilan Rp200 ribu.
Uang yang didapat Eriyanto ini, lanjutnya, digunakan untuk membantu perekonomian keluarganya. Nurwaeni sendiri tidak ingin kejadian buruk menimpa Eriyanto. Sebab, sebelumnya anak pertamanya atau kakak dari Eriyanto, mengalami kecelakaan di laut dan meninggal dunia. "Dia masih SMP. Saya takut. Kakak pertamanya juga meninggal dunia karena kecelakaan di laut," ujarnya.
Saat ini, Nurwaeni ingin segera bertemu dengan Eriyanto. Ia merasa bersyukur karena anaknya selamat dari insiden tabrakan kapal itu. "Kalau mau ngelarang juga gak bisa. Dia kekeh mau melaut. Kalau pulang, semua uangnya dikasih ke saya, dia gak megang sama sekali. Saya bersyukur dia selamat," pungkasnya.
Rasa was-was muncul dalam hati Nurwaeni, karena takut anak keduanya itu mengalami hal-hal yang tak diinginkan. "Saya kaget. Badan saya geter, karena dengar kapal Barokah Jaya kecelakaan. Sebelumnya dia pamit ke bapakny, suruh jaga saya. Saya lagi sakit," kata Nurwaeni.
Menurut Nurwaeni, Eriyanto sudah dua kali pergi melaut untuk mencari ikan . Biasanya dalam sekali melaut dengan kurun waktu sekitar 10 hari, anak keduanya itu bisa mendapat penghasilan Rp200 ribu.
Uang yang didapat Eriyanto ini, lanjutnya, digunakan untuk membantu perekonomian keluarganya. Nurwaeni sendiri tidak ingin kejadian buruk menimpa Eriyanto. Sebab, sebelumnya anak pertamanya atau kakak dari Eriyanto, mengalami kecelakaan di laut dan meninggal dunia. "Dia masih SMP. Saya takut. Kakak pertamanya juga meninggal dunia karena kecelakaan di laut," ujarnya.
Saat ini, Nurwaeni ingin segera bertemu dengan Eriyanto. Ia merasa bersyukur karena anaknya selamat dari insiden tabrakan kapal itu. "Kalau mau ngelarang juga gak bisa. Dia kekeh mau melaut. Kalau pulang, semua uangnya dikasih ke saya, dia gak megang sama sekali. Saya bersyukur dia selamat," pungkasnya.
(eyt)