Hadiri Hari Jadi Wajo ke-622, Sekprov Tekankan Fokus untuk PEN

Senin, 29 Maret 2021 - 11:08 WIB
loading...
Hadiri Hari Jadi Wajo...
Sekprov Sulsel, Abd Hayat gani (kedua kiri) menekankan pentingnya pemulihan ekonomi nasional di perayaan Hari Jadi Kabupaten Wajo, Senin (29/3/2021). Foto: Istimewa
A A A
WAJO - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Hayat Gani menghadiri Hari Jadi Kabupaten Wajo ke-622 tahun, yang mengangkat tema 'Melalui Hari Jadi Wajo, Kita Wujudkan Tatanan Kehidupan Normal Baru, Menuju Wajo Maju dan Sejahtera' yang dilaksanakan di Kantor DPRD Wajo, Senin (29/3/2021).

Pada kesempatan tersebut, Abdul Hayat gani menyampaikan apresiasi peringatan Hari Jadi yang digelar sederhana dan terbatas. "Hal ini tentu dilakukan selain untuk mencegah penyebaran covid-19, yang dampaknya terasa di berbagai sektor yang menyebabkan ekonomi secara global termasuk Sulsel juga sangat terguncang," katanya.

Untuk itu, kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel akan mendorong dan melakukan berbagai upaya untuk membantu pemulihan ekonomi, khususnya melalui refocusing anggaran. "Saya menekankan untuk fokus pada Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN ), kemiskinan, pertanian, perkebunan, stunting, dan bangkitkan padat karya," jelas Abdul Hayat.

"Mari kita terus berinovasi, dengan memastikan uang negara, untuk masyarakat dan digunakan untuk kepentingan masyarakat. Kemarin Gubernur melakukan peninjauan pada lokasi pertanian di Kecamatan Sabbangparu, yang merupakan lahan pertanian terpadu berbasis ekonomi syariah. Konsep pertanian yang tidak hanya mengandalkan satu komoditi saja di satu lahan tersebut diharapkan mampu membantu meningkatkan kesejahteraan petani," tambahnya.



Sebagai bentuk dukungan untuk hasil produksi pertanian di Kabupaten Wajo , telah dibangun irigasi Cenranae, Lampulung, di Kecamatan Pammana yang merupakan lubang asupan air sedalam 12 meter saluran irigasi sepanjang 850 meter.

Irigasi tersebut dilengkapi empat pompa yang mampu memompa air danau naik ke saluran irigasi dan nantinya akan menjadi sumber air pada musim kemarau bagi sembilan desa di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pammana dan Kecamatan Majaluleng.

"Kami menginstruksikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tidak memotong anggaran infrastruktur, karena hal tersebut berkaitan dengan konektivitas daerah," terangnya.

Tak hanya itu, Abdul Hayat Gani juga memaparkan bahwa pada bulan Januari lalu telah diresmikan bersama sebanyak lima ruas jalan beton di empat Kecamatan yang dibangun dalam kurun waktu satu tahun melalui transfer APBD.



Lima ruas jalan tersebut terdiri dari ruas jalan di Kecamatan Maniangpajo – Minangatellue sepanjang 2,28 kilometer, ruas Kecamatan Tempe sepanjang 1.110 meter, ruas Jalan Garuda di Kecamatan Tempe sepanjang 1.729 meter, ruas Jalan Canru – Liu Kecamatan Sabbangparu sepanjang 1.350 meter, serta ruas Jalan Liwa/Ujungkessi – Macero Kecamatan Tanasitolo – Belawa sepanjang 1.437 meter.

Ruas jalan tersebut dinilai akan semakin memudahkan mobilitas, sehingga menjadikan alternatif bagi pengguna jalan lintas provinsi.

Jalur itu, lanjut Abd Hayat Gani, tidak hanya akan memperlancar transportasi, tetapi akan memudahkan masyarakat memasarkan hasil pertaniannya, sehingga diharapkan dengan terbukanya ruas jalan ini akan ada percepatan perputaran laju ekonomi masyarakat dan diharapkan mampu menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Wajo.

Jika ingin ekonomi berjalan dengan baik, maka memperbaiki jalan dan jembatan serta membangun infrastruktur lainnya harus diprioritaskan. Hal ini dimaksudkan agar roda perekonomian terus berjalan, yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat.



Tak hanya itu, Abd Hayat Gani juga menyampaikan harapan Pemprov Sulsel kepada Kabupaten Wajo untuk menjadi salah satu daerah yang ramah wisatawan dan investasi. Selanjutnya, penanganan persoalan stunting di Kabupaten Wajo juga mendapat penekanan dari Sekprov.

"Saya juga menekankan kepada Pemerintah Kabupaten Wajo, terkhusus di bidang kesehatan, agar terus memperhatikan masalah stunting. Stunting ini sangat penting untuk menghadirkan generasi SDM yang sehat, produktif dan berkualitas ke depannya," ujarnya.



"Kita akan mendorong sistem kesehatan dengan kemandirian. Mengembalikan marwah Puskesmas, menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat. Kita butuh kerjasama Kabupaten/Kota untuk menurunkan promotor kesehatan dalam menghadapi pandemi ini," tegasnya.

Terakhir, Abdul Hayat menyampaikan, bahwa menghadapi Ramadan tahun ini, untuk menjaga kondisi kesehatan masyarakat, Pemprov Sulsel juga telah menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan untuk memprioritaskan pemberian vaksin kepada guru mengaji, penceramah, ustadz dan marbot. "Meskipun vaksinasi telah dimulai, saya mengimbau untuk tetap disiplin protokol kesehatan," tandasnya.

Sebagai informasi tambahan, turut hadir pada perayaan Hari Jadi Kabupaten Wajo, diantaranya Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Wajo, Ketua DPRD Kabupaten Wajo, Wakil Ketua DPRD kabupaten Wajo, Anggota DPR RI A Irwan Darmawan Aras, seluruh Forkopimda Kabupaten Wajo, OPD lingkup Pemprov Sulsel serta OPD lingkup Kabupaten Wajo.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2112 seconds (0.1#10.140)