Chikungunya Mewabah di Kota Mojokerto, Belasan Warga Mendadak Lumpuh Sesaat

Rabu, 24 Maret 2021 - 16:15 WIB
loading...
Chikungunya Mewabah...
Lilis(51), warga Lingkungan Balongkrai, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto hanya terbaring di tempat tidur karena mengalami kelumpuhan akibat chikunguya. Foto: SINDONews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Wabah demam chikungunya mulai menyerang warga kota Mojokerto. Puluhan warga Lingkungan Balongkrai, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, sempat mengalami kelumpuhan sesaat akibat gigitan nyamuk aedes albopictus itu.

Data yang dihimpun di lapangan, setidaknya ada lebih dari 10 keluarga terserang demam chikungunya. Salah satunya dialami pasangan suami istri (pasutri) Wahyudi (49) dan Lilis(51). Keduanya mengaku mengalami demam tinggi sampai 41 derajat celsius sejak Minggu (24/3/2021) lalu.

Baca juga: Memalukan, Jadi Pemicu Aksi Brutal di Kongres HMI XXXI, 6 Peserta Diringkus Polda Jatim


Lilis mengaku sempat meminumkan obat penurun panas, namun suhu badannya tak kunjung turun hingga Senin, (22/3/2021) pagi. Bahkan, seluruh persendian tubuhnya terasa sakit. Tiba-tiba bagian kaki dan tangan terasa lemas. Hingga saat ini, Lilis hanya bisa terbaring di tempat tidur dan tidak bisa berjalan.

“Awal ya itu panas tinggi, badan sakit semua terlebih pada bagian persendian, lalu tidak bisa jalan, hingga saat ini," kata Lilis saat ditemui di rumahnya, Rabu (24/3/2021).

Tak hanya dia, Wahyudi sang suami juga terserang penyakit yang sama. Wahyudi menyebut dirinya hanya mengalami gejala sakit persendian dan tidak bisa berjalan selama dua hari. "Barengan sama istri kenanya. Sendi-sendi sakit semua, baru pertama kali ngalami ini. Apalagi sampai gak bisa jalan dua hari, baru ini saya bisa jalan," sambungnya.



Selama dua hari Wahyudi harus berjalan merangkak untuk bisa ke kamar mandi. Selanjutnya, Lilis dan suaminya memanggil dokter polisi (Dokpol) Klinik Polresta Mojokerto. Dari hasil pemerikasaan, Lilis dan Wahyudi diprediksi terkena chikungunya.

"Ke kamar mandi saja harus merangkak. Kalau saya buang air kecil sempat pakai pispot bat, hari ketiga ini saya masih merasa sakit persendian. Terus masih sakit buat duduk dan berdiri, jalan bisanya pelan-pelan," tuturnya.



Tak hanya Wahyudi dan Lilis, rupanya banyak tetangganya yang juga mengalami hal serupa. Yakni demam tinggi kemudian mengalami nyeri dipersendian hingga tak bisa berjalan berhari-hari. "Tetangga rumah saya kemarin cerita, kalau satu keluarga ada lima orang sempat gak bisa jalan juga," beber Wahyudi.

Kendati sudah banyak warga yang terserang penyakit chikungunya, namun hingga saat ini, belum ada tindakan konkret dari Dinas Kesehatan Kota Mojokerto. Menurut Wahyudi belum ada petugas yang turun ke lapangan untuk melakukan pendataan.

"Belum ada yang ke sini, ya mungkin karena gak ada laporan atau seperti apa, warga sendiri juga takut mungkin," pungkasnya.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1677 seconds (0.1#10.140)