Jelang Ramadhan, Harga Cabai di Sleman Masih Rp100 Ribu Per Kg

Rabu, 24 Maret 2021 - 07:12 WIB
loading...
Jelang Ramadhan, Harga Cabai di Sleman Masih Rp100 Ribu Per Kg
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa saat memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Gamping, Sleman, Selasa (23/3/2021). Foto Dok Humas Pemkab Sleman
A A A
SLEMAN - Harga cabai rawit merah di Sleman hingga sekarang masih tinggi, yaitu Rp100 ribu per kilogram (kg). Hal ini diketahui saat Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa bersama Asekda bidang perekonomian dan pembangunan Pemda DIY, Tri Saktiya melakukan peninjauan ketersediaan komoditas bahan pokok menjelang Ramadhan 1442 di Pasar Gamping, Sleman , Selasa (23/3/2021).

Tri Saktiyana mengatakan dari hasil peninjauan ketersediaan dan harga bahan pokok di Pasar Gamping Sleman memiliki kesamaan dengan hasil peninjauan di wilayah Bantul yaitu adanya ketidakstabilan harga pada komoditas cabai rawit merah. “Dari peninjauan (Pasar Gamping) hampir sama dengan yang ada di Bantul. Yang masih bergejolak itu harga cabai rawit merah,” katanya. Baca juga: Sarihusada bangun pusat pelayanan pertanian-peternakan

Namun di Pasar Gamping untuk harganya sudah mulai turun dibandingkan sebelumnya, yaitu dari Rp110 ribu per kg menjadi 100 ribu per kg. Sehingga Pasar Gamping bisa menjadi tolak ukur dari ketersediaan dan harga bahan pokok, apalagi letaknya yang strategis yaitu berdekatan dengan perbatasan Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan selain harga cabai rawit merah yang masih tinggi, permasalahan pedagang lainnya, yakni permintaan masyarakat yang mengalami penurunan hingga 50 persen. Baca juga: Bantuan korban Merapi belum disalurkan di Bank Sleman

Menurut Danang ada beberapa faktor mengapa harga cabai rawait merah hingga sekarang masih tinggi. Di antarnya karena hasil produksi petani yang belum stabil sebab cuaca yang tidak menentu. “Sedangkan yang menyebabkan penurunan permintaan masyarakat terhadap bahan pokok. karena aktivitas masyarakat yang berkurang seperti rumah makan belum buka semuanya dan banyak faktor lainnya,” terangnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6275 seconds (0.1#10.140)