Putra Polwan Cantik Ajudan Terakhir Presiden Soekarno: Kami Bangga Ibu Pernah Beri Pengabdian Terbaik Kepada Negara
loading...
A
A
A
DENPASAR - Suasana duka masih menyelimuti segenap keluarga Ni Luh Putu Sugianitri, perempuan asal Bali yang merupakan Polwan cantik yang juga ajudan terakhir Presiden Soekarno yang dikremasi, Kamis (18/3/2021).
Segenap keluarga besar sang ajudan melepas kepergian almarhumah. Prosesi kremasi digelar di Krematorium Mumbul, Nusa Dua. Deretan foto semasa hidup almarhumah terpajang rapi di meja Aula Krematorium.
Di halaman krematorium, karangan bunga mulai dari kerabat hingga pejabat berjejer. Salah satunya dari Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar Bung Karno.
Fajar Rohita, putra sulung almarhumah terlihat tegar melepas kepergian ibunya, dia pun mengungkapkan kebanggaannya terhadap ibundanya tercinta. “Kami bangga ibu pernah memberikan pengabdian terbaik kepada negara," ujarnya.
Almarhumah yang selama ini dikenal sangat dekat dengan Bung Karno tersebut, meninggalkan tujuh orang anak, dan lima orang cucu.
Usai abu almarhumah dilarung ke Laut Benoa. Sebagian lagi disemayamkan ke kampung halaman almarhumah di Desa Babahan, Penebel, Tabanan.
Sugianitri berpulang dalam usia 72 tahun karena penyakit kista dan animea yang dideritanya dalam enam bulan terakhir. Almarhumah mengembuskan nafas terakhir di RS Sanglah, Senin (15/2/2021).
Foto-foto kenangan sang polwan bersama sang proklamator , nampak berjajar di dinding rumahnya. Menjadi penanda, begaimana hubungan antara ajudan dengan sang presiden seperti layaknya hubungan anak dengan bapak. Tanpa jarak, dan begitu hangat penuh kekeluargaan.
Sugianitri menjadi ajudan terakhir Presiden Soekarno hingga peralihan kekuasaan ke Presiden Soeharto. Dia setia melayani makanan dan minuman Bung Karno hingga lengser dan menjadi tahanan rumah.
Segenap keluarga besar sang ajudan melepas kepergian almarhumah. Prosesi kremasi digelar di Krematorium Mumbul, Nusa Dua. Deretan foto semasa hidup almarhumah terpajang rapi di meja Aula Krematorium.
Di halaman krematorium, karangan bunga mulai dari kerabat hingga pejabat berjejer. Salah satunya dari Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar Bung Karno.
Fajar Rohita, putra sulung almarhumah terlihat tegar melepas kepergian ibunya, dia pun mengungkapkan kebanggaannya terhadap ibundanya tercinta. “Kami bangga ibu pernah memberikan pengabdian terbaik kepada negara," ujarnya.
Almarhumah yang selama ini dikenal sangat dekat dengan Bung Karno tersebut, meninggalkan tujuh orang anak, dan lima orang cucu.
Usai abu almarhumah dilarung ke Laut Benoa. Sebagian lagi disemayamkan ke kampung halaman almarhumah di Desa Babahan, Penebel, Tabanan.
Sugianitri berpulang dalam usia 72 tahun karena penyakit kista dan animea yang dideritanya dalam enam bulan terakhir. Almarhumah mengembuskan nafas terakhir di RS Sanglah, Senin (15/2/2021).
Foto-foto kenangan sang polwan bersama sang proklamator , nampak berjajar di dinding rumahnya. Menjadi penanda, begaimana hubungan antara ajudan dengan sang presiden seperti layaknya hubungan anak dengan bapak. Tanpa jarak, dan begitu hangat penuh kekeluargaan.
Sugianitri menjadi ajudan terakhir Presiden Soekarno hingga peralihan kekuasaan ke Presiden Soeharto. Dia setia melayani makanan dan minuman Bung Karno hingga lengser dan menjadi tahanan rumah.
(nic)