Megaproyek PLTP Patuha Dimulai, Geo Dipa Rangkul Kelompok Perempuan
loading...

PT Geo Dipa Energi saat menggelar sosialisasi megaproyek PLTP Patuha 2 kepada kelompok perempuan di Desa Panundaan. Foto/Istimewa
A
A
A
BANDUNG - PT Geo Dipa Energi (Persero) atau Geo Dipa merangkul sejumlah kelompok perempuan menyusul akan segera dimulainya megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Patuha 2 di Kabupaten Bandung.
Geo Dipa membuka ruang komunikasi dan partisipasi mengenai proyek PLTP Patuha 2 terhadap perwakilan kelompok perempuan di tiga desa di sekitar wilayah operasi PLTP Patuha 2. Pasalnya, kelompok perempuan dinilai sebagai salah satu elemen masyarakat yang sangat diperhatikan dalam pelaksanaan proyek.
Baca juga: Ramai Benci Produk Asing, Ini Persoalan Produk Lokal Kurang Diminati
Project Manager PT Geo Dipa Energi Patuha 2, Budi Sutrisno mengatakan, pihaknya telah menggelar kegiatan sosialisasi proyek strategis nasional PLTP Patuha 2 kepada kelompok perempuan di Desa Sugihmukti, Alamendah, dan Desa Panundaan.
Kegiatan yang digelar Rabu hingga Kamis, 3-4 Maret 2021 lalu itu dilaksanakan dengan penerapan protokol pencegahan COVID-19 secara ketat. Seluruh peserta menjalani rapid test dan pengecekan suhu tubuh bekerja sama dengan puskesmas setempat.
Menurut Budi, dalam pelaksanaan pembangunan PLTP Patuha 2, pihaknya berupaya memahami isu gender dengan memperhatikan persoalan kesetaraan dan membangun kapasitas untuk menghadapi dampak-dampak ketidaksetaraan serta memastikan adanya keberlanjutan.
"Ketika kita berbicara mengenai kesetaraan gender, kita berbicara tentang kesamaan hukum serta kesetaraan peluang, termasuk peluang untuk mengemukakan pendapat. Kami ingin memberikan peluang yang lebih baik kepada perempuan dalam semua hal tersebut," ungkap Budi dalam keterangan resminya, Senin (8/3/2021).
Budi melanjutkan, upaya yang dilakukan pihaknya itu merupakan bagian dari target pembangunan berkelanjutan (SDG’s) pada point 5, yaitu menguatkan posisi perempuan. Selain itu, sosialisasi pun diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai proyek PLTP Patuha 2, terutama mengenai kerangka perlindungan sosial dan lingkungan.
Baca juga: Sekolah di Wilayah Zona Aman Karawang akan Belajar Secara Tatap Muka
"Sosialisasi pun dapat menumbuhkan gagasan-gagasan serta ide program yang terbarukan dari anggota kelompok perempuan di desa sekitar area proyek, agar dapat berkembang dan berdaya serta komunikasi dengan kelompok perempuan di sekitar proyek dapat berkelanjutan," kata Budi.
Iin Aisyah selaku perwakilan kelompok perempuan Desa Sugihmukti menyampaikan terima kasih kepada Geo Dipa karena telah membuka ruang komunikasi kepada warga, khususnya perempuan.
"Sehingga, tidak ada lagi kegelisahan yang dirasakan warga karena adanya proyek PLTP Patuha 2 dan bisa menjadi wadah sarana menyampaikan aspirasi dari sudut pandang yang berbeda terkait proyek PLTP Patuha 2," ungkapnya.
Perwakilan kelompok perempuan Desa Alamendah, Anti Septiani pun sangat berterima kasih atas program-program Geo Dipa yang dinilainya sangat bermanfaat untuk warga desanya.
"Diharapkan, Geo Dipa dapat men-support dan saling beriringan dengan kelompok perempuan, terutama dalam peningkatan kualitas ibu-ibu PKK yang lebih merata," ucapnya.
Sementara itu, Tia Septiani selaku Ketua UMKM Desa Panundaan menuturkan bahwa Geo Dipa telah merangkul UMKM dalam program peningkatan perekenomian serta menciptakan kemandirian finansial bagi kelompok perempuan di sekitar proyek.
"Dengan adanya support Geo Dipa, kelompok perempuan UMKM menjadi semakin semangat untuk terus meningkatkan kualitas sehingga dapat melebarkan pasar produk," ujarnya.
Kepala Desa Sugihmukti, Ruswan Bukhori menambahkan, sosialisasi kepada kelompok perempuan yang digelar Geo Dipa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan warga tentang adanya proyek PLTP Patuha 2.
"Kami mendukung dan berharap sosialisasi ini diadakan secara berkelanjutan agar warga paham dan mengerti mengenai proyek PLTP Patuha 2," katanya.
Untuk diketahui, pelaksanaan proyek PLTP Patuha 2 juga mengikutsertakan Forkompimda dan Forkompinca untuk mengawal jalannya proyek yah berlokasi di sekitar Gunung Patuha, Kabupaten Bandung itu. Sebab, percepatan proyek PLTP Patuha 2 memerlukan dukungan berbagai elemen masyarakat, termasuk kelompok perempuan didalamnya.
Sebelumnya diberitakan, megaproyek PLTP Patuha 2 segera dimulai yang ditandai dengan pengeboran sumur pembangkit listrik pertama yang direncanakan pada pertengahan tahun 2021 ini.
Dalam rancangan proyek PLTP Patuha 2, sebanyak 12 sumur pembangkit listrik di kawasan Gunung Patuha, Kabupaten Bandung bakal dikerjakan selama tiga tahun dan energi listrik yang dihasilkan diharapkan mulai dapat dinikmati awal 2022 atau 2023 mendatang.
"PLTP Patuha 2 akan segera dimulai. Kalau tidak ada aral melintang, Juni (2021) mendatang mulai start ngebor sumur. Kami akan buat 12 sumur untuk proyek ini," ungkap Project Manager PT Geo Dipa Energi Patuha 2, Budi Sutrisno di Bandung, Jumat (5/3/2021).
Geo Dipa membuka ruang komunikasi dan partisipasi mengenai proyek PLTP Patuha 2 terhadap perwakilan kelompok perempuan di tiga desa di sekitar wilayah operasi PLTP Patuha 2. Pasalnya, kelompok perempuan dinilai sebagai salah satu elemen masyarakat yang sangat diperhatikan dalam pelaksanaan proyek.
Baca juga: Ramai Benci Produk Asing, Ini Persoalan Produk Lokal Kurang Diminati
Project Manager PT Geo Dipa Energi Patuha 2, Budi Sutrisno mengatakan, pihaknya telah menggelar kegiatan sosialisasi proyek strategis nasional PLTP Patuha 2 kepada kelompok perempuan di Desa Sugihmukti, Alamendah, dan Desa Panundaan.
Kegiatan yang digelar Rabu hingga Kamis, 3-4 Maret 2021 lalu itu dilaksanakan dengan penerapan protokol pencegahan COVID-19 secara ketat. Seluruh peserta menjalani rapid test dan pengecekan suhu tubuh bekerja sama dengan puskesmas setempat.
Menurut Budi, dalam pelaksanaan pembangunan PLTP Patuha 2, pihaknya berupaya memahami isu gender dengan memperhatikan persoalan kesetaraan dan membangun kapasitas untuk menghadapi dampak-dampak ketidaksetaraan serta memastikan adanya keberlanjutan.
"Ketika kita berbicara mengenai kesetaraan gender, kita berbicara tentang kesamaan hukum serta kesetaraan peluang, termasuk peluang untuk mengemukakan pendapat. Kami ingin memberikan peluang yang lebih baik kepada perempuan dalam semua hal tersebut," ungkap Budi dalam keterangan resminya, Senin (8/3/2021).
Budi melanjutkan, upaya yang dilakukan pihaknya itu merupakan bagian dari target pembangunan berkelanjutan (SDG’s) pada point 5, yaitu menguatkan posisi perempuan. Selain itu, sosialisasi pun diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai proyek PLTP Patuha 2, terutama mengenai kerangka perlindungan sosial dan lingkungan.
Baca juga: Sekolah di Wilayah Zona Aman Karawang akan Belajar Secara Tatap Muka
"Sosialisasi pun dapat menumbuhkan gagasan-gagasan serta ide program yang terbarukan dari anggota kelompok perempuan di desa sekitar area proyek, agar dapat berkembang dan berdaya serta komunikasi dengan kelompok perempuan di sekitar proyek dapat berkelanjutan," kata Budi.
Iin Aisyah selaku perwakilan kelompok perempuan Desa Sugihmukti menyampaikan terima kasih kepada Geo Dipa karena telah membuka ruang komunikasi kepada warga, khususnya perempuan.
"Sehingga, tidak ada lagi kegelisahan yang dirasakan warga karena adanya proyek PLTP Patuha 2 dan bisa menjadi wadah sarana menyampaikan aspirasi dari sudut pandang yang berbeda terkait proyek PLTP Patuha 2," ungkapnya.
Perwakilan kelompok perempuan Desa Alamendah, Anti Septiani pun sangat berterima kasih atas program-program Geo Dipa yang dinilainya sangat bermanfaat untuk warga desanya.
"Diharapkan, Geo Dipa dapat men-support dan saling beriringan dengan kelompok perempuan, terutama dalam peningkatan kualitas ibu-ibu PKK yang lebih merata," ucapnya.
Sementara itu, Tia Septiani selaku Ketua UMKM Desa Panundaan menuturkan bahwa Geo Dipa telah merangkul UMKM dalam program peningkatan perekenomian serta menciptakan kemandirian finansial bagi kelompok perempuan di sekitar proyek.
"Dengan adanya support Geo Dipa, kelompok perempuan UMKM menjadi semakin semangat untuk terus meningkatkan kualitas sehingga dapat melebarkan pasar produk," ujarnya.
Kepala Desa Sugihmukti, Ruswan Bukhori menambahkan, sosialisasi kepada kelompok perempuan yang digelar Geo Dipa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan warga tentang adanya proyek PLTP Patuha 2.
"Kami mendukung dan berharap sosialisasi ini diadakan secara berkelanjutan agar warga paham dan mengerti mengenai proyek PLTP Patuha 2," katanya.
Untuk diketahui, pelaksanaan proyek PLTP Patuha 2 juga mengikutsertakan Forkompimda dan Forkompinca untuk mengawal jalannya proyek yah berlokasi di sekitar Gunung Patuha, Kabupaten Bandung itu. Sebab, percepatan proyek PLTP Patuha 2 memerlukan dukungan berbagai elemen masyarakat, termasuk kelompok perempuan didalamnya.
Sebelumnya diberitakan, megaproyek PLTP Patuha 2 segera dimulai yang ditandai dengan pengeboran sumur pembangkit listrik pertama yang direncanakan pada pertengahan tahun 2021 ini.
Dalam rancangan proyek PLTP Patuha 2, sebanyak 12 sumur pembangkit listrik di kawasan Gunung Patuha, Kabupaten Bandung bakal dikerjakan selama tiga tahun dan energi listrik yang dihasilkan diharapkan mulai dapat dinikmati awal 2022 atau 2023 mendatang.
"PLTP Patuha 2 akan segera dimulai. Kalau tidak ada aral melintang, Juni (2021) mendatang mulai start ngebor sumur. Kami akan buat 12 sumur untuk proyek ini," ungkap Project Manager PT Geo Dipa Energi Patuha 2, Budi Sutrisno di Bandung, Jumat (5/3/2021).
(msd)