Pertamina Fuel Terminal Parepare Dongkrak Ekonomi Warga Lewat Pelatihan
loading...
A
A
A
PAREPARE - Pertamina Regional Sulawesi melalui Fuel Terminal Parepare menyelenggarakan pelatihan wirausaha womanpreneur di lokasi Ring I untuk kelompok binaan, Senin 1Maret lalu. Kegiatan mengangkat tema inovasi dan adaptasi di masa pandemi .
Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan, pelatihan kewirausahaan ini merupakan upaya Pertamina mendukung pergerakan roda ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 .
"Dampak pandemi ini sangat luas, masyarakat dituntut untuk bisa bertahan dengan melakukan inovasi dan memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki. Tentunya diharapkan dengan adanya pelatihan dapat menjadi stimulus kepada mereka agar bangkit dan mandiri sehingga bisa membantu menggerakkan roda perekonomian ,” terangnya.
Lebih lanjut Laode menjelaskan, program CSR yang diinisiasi Pertamina kepada kelompok Flamboyan, kelompok pemberdayaan perempuan di wilayah Ring I Fuel Terminal Parepare ini sudah dilakukan sejak tahun 2017. Program bernamakampung sehat dan bina posyandu ini adalah program pemberdayaan perempuan berkelanjutan yang melibatkan kader posyandu menjadi social entrepreneur.
“Kami bersama masyarakat di sekitar Fuel Terminal Parepare mengimplementasikan program kampung sehat dan bina posyandu. Fokus kami adalah membantu menyelesaikan masalah sosial, khususnya kesehatan yang ada di sana. Kami melakukan penyuluhan sosial dan pendampingan yang dilakukan secara rutin ke masyarakat dengan salah satu fokus utamanya adalah pemberdayaan perempuan,” tambahnya.
Kegiatan sosial yang rutin dilakukan kelompok Flamboyan ini di antaranya adalah pendampingan posyandu, pemberian makanan tambahan gratis dari kelompok UMKM Flamboyan sebagai bentuk pencegahan balita kekurangan gizi , penyediaan rumah singgah ODGJ dan pendampingan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), serta penyediaan rumah aman dan pendampingan korban kekerasan seksual dan KDRT.
Salah seorang anggota kelompok Flamboyan Program CSR Sehati Pertamina , Sry mengatakan, pihaknya sangat bersyukur mendapat pelatihan peluang usaha di masa pandemi dari Pertamina .
“Susah sekali menjalankan usaha selama pandemi ini. Semoga dengan peluang yang baru ini kami dapat menghidupi keluarga dan mudah berkegiatan sosial.” ujarnya.
Sry menambahkan, selama pandemi banyak aktivitas sosial dari kelompok Flamboyan yang terhenti karena mempertimbangkan protokol kesehatan .
“Selama pandemi, sementara dibatasi kegiatan pendampingan ODGJ dan pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil di posyandu. Dengan program inovasi dan pelatihan peluang usaha ini, kelompok flamboyan dapat membuat nugget dan pilus ikan dengan harga terjangkau dan enak tentunya bergizi (tanpa pengawet) sebagai usaha yang akan dikembangkan selanjutnya,” pungkasnya.
Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan, pelatihan kewirausahaan ini merupakan upaya Pertamina mendukung pergerakan roda ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 .
"Dampak pandemi ini sangat luas, masyarakat dituntut untuk bisa bertahan dengan melakukan inovasi dan memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki. Tentunya diharapkan dengan adanya pelatihan dapat menjadi stimulus kepada mereka agar bangkit dan mandiri sehingga bisa membantu menggerakkan roda perekonomian ,” terangnya.
Lebih lanjut Laode menjelaskan, program CSR yang diinisiasi Pertamina kepada kelompok Flamboyan, kelompok pemberdayaan perempuan di wilayah Ring I Fuel Terminal Parepare ini sudah dilakukan sejak tahun 2017. Program bernamakampung sehat dan bina posyandu ini adalah program pemberdayaan perempuan berkelanjutan yang melibatkan kader posyandu menjadi social entrepreneur.
“Kami bersama masyarakat di sekitar Fuel Terminal Parepare mengimplementasikan program kampung sehat dan bina posyandu. Fokus kami adalah membantu menyelesaikan masalah sosial, khususnya kesehatan yang ada di sana. Kami melakukan penyuluhan sosial dan pendampingan yang dilakukan secara rutin ke masyarakat dengan salah satu fokus utamanya adalah pemberdayaan perempuan,” tambahnya.
Kegiatan sosial yang rutin dilakukan kelompok Flamboyan ini di antaranya adalah pendampingan posyandu, pemberian makanan tambahan gratis dari kelompok UMKM Flamboyan sebagai bentuk pencegahan balita kekurangan gizi , penyediaan rumah singgah ODGJ dan pendampingan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), serta penyediaan rumah aman dan pendampingan korban kekerasan seksual dan KDRT.
Salah seorang anggota kelompok Flamboyan Program CSR Sehati Pertamina , Sry mengatakan, pihaknya sangat bersyukur mendapat pelatihan peluang usaha di masa pandemi dari Pertamina .
“Susah sekali menjalankan usaha selama pandemi ini. Semoga dengan peluang yang baru ini kami dapat menghidupi keluarga dan mudah berkegiatan sosial.” ujarnya.
Sry menambahkan, selama pandemi banyak aktivitas sosial dari kelompok Flamboyan yang terhenti karena mempertimbangkan protokol kesehatan .
“Selama pandemi, sementara dibatasi kegiatan pendampingan ODGJ dan pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil di posyandu. Dengan program inovasi dan pelatihan peluang usaha ini, kelompok flamboyan dapat membuat nugget dan pilus ikan dengan harga terjangkau dan enak tentunya bergizi (tanpa pengawet) sebagai usaha yang akan dikembangkan selanjutnya,” pungkasnya.
(luq)