Takut Angker, Warga Bakar Rumah Pasutri yang Tewas Mengenaskan di Palangkaraya

Minggu, 28 Februari 2021 - 22:55 WIB
loading...
Takut Angker, Warga Bakar Rumah Pasutri yang Tewas Mengenaskan di Palangkaraya
Petugas dari kepolisian dan TNI menyaksikan puing-puing rumah pasutri yang tewas, Minggu (28/2/2021). Warga terpaksa membakar rumah tersebut karena takut angker. Foto: SINDONews/Sigit Dzakwan
A A A
PALANGKARAYA - Ketakutan akan peristiwa kematian pasangan suami istri (pasutri) di Kota Palangkaraya , Kalimantan Tengah ( Kalteng ) yang terjadi beberapa waktu lalu, warga membakar rumah pasutri tersebut, Sabtu (27/2/2021) malam.

Kematian tragis yang dialami oleh pasangan suami istri di Kelurahan Petuk Ketimpun, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) beberapa waktu lalu menyisahkan ketakutan bagi warga sekitar.



Terhadap ketakutan tersebut mereka membakar rumah yang dihuni oleh pasutri Anang Syahrani dan Rini Handayani yang tewas dibunuh suami lalu sang suami bunuh diri.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Petuk Ketimpun, Bripka Mohamad Idris saat dihubungi membenarkan adanya pembakaran rumah tersebut. Menurut Idris, pembakaran rumah yang tersebut sudah atas izin pihak keluarga korban dan disaksikan oleh RT setempat dan sejumlah pihak.

“Betul mas. Rumah tersebut sudah dibakar karena warga setempat takut angker,” ujar Idris, Minggu (28/2/2021).

Pembakaran rumah yang terbuat dari kayu tersebut memakan waktu kurang lebih 1 jam. Sebagai antisipasi meluasnya kobaran api, warga menyiapkan mesin sedot air di sekitar lokasi.

Sebelumnya, pada 23 Februari 2021, seorang pria di Palangka Raya membunuh istrinya dengan menggunakan senjata tajam. Tragisnya, usai menghabisi nyawa sang istri, pria tersebut bunuh diri dengan menggantung diri.



Tewasnya pasutri tersebut meninggalkan 2 orang anak perempuannya. Anak pertama saat ini kelas 4 SD, sedangkan anak kedua masih TK. Kini mereka diasuh oleh adik ipar dari Rini Handayani yang juga tinggal di RT 003 Kelurahan Petuk Katimpun.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1561 seconds (0.1#10.140)