Misteri Pembunuhan Lansia di Bandung Terkuak, Pelaku Sempat Bersandiwara
loading...
A
A
A
Sementara itu, saat disinggung alasan membunuh korban, R mengaku tersulut emosi setelah berselisih dengan korban. Terlebih, kata dia, korban pun sempat memukul kepalanya mengunakan tongkat yang sering digunakan korban.
R berkilah, sebelum memukul korban hingga tewas dengan tongkat tersebut, dirinya sempat dipukul korban sebanyak tiga kali dengan tongkat yang sama. Saat itu, R mengaku masih mencoba bersabar dan diam. Namun, emosinya kemudian memuncak saat korban marah-marah.
"Majikan saya yang duluan mukul tiga kali, lalu didorong pakai tongkat, saya masih diem. Saya mau pergi, dia malah marah-marah terus mukul saya lagi pakai tongkat dari belakang, saya masih diem," kata dia.
Dia pun mengaku tidak berniat membunuh korban. Menurutnya, tindakannya menghilangkan nyawa korban tersebut hanya karena kesal kepada korban yang sering memarahinya.
"Saya gak ada niat membuat dia meninggal. Saya kesal, saya udah sabar, saya masih dipukul. Akhirnya saya pukul kembali kepalanya sampai tiga kali di bagian atas," katanya.
Diketahui, peristiwa pembunuhan di kompleks perumahan yang menerapkan pengamanan cukup ketat itu sempat diliputi misteri. Di kompleks tersebut, hanya ada satu pintu gerbang (one gate system).
Sebelum masuk, tamu atau pendatang wajib melapor ke petugas keamanan yang berjaga di pos. Selain itu, tak satu pun jendela dan pintu rumah korban yang rusak. Bahkan, jendela rumah korban pun terkunci rapat dari dalam.
Yadi Hermansah, satpam Kompleks Perumahan Benua Benua Cigi Regency mengatakan, saat pembunuhan terjadi sekitar pukul 18.40 WIB, dirinya sedang berjaga di pos.
Baca juga: Lansia Tewas Dibunuh, Kasatreskrim: Kepalanya Dipukul Pakai Benda Tumpul
Saat itu, dia menerima panggilan telepon itu dari Riki Suchendar, tetangga korban yang menginformasikan ada dua orang membawa linggis di dalam rumah korban. Kemudian, Yadi dan rekannya mendatangi lokasi kejadian.
R berkilah, sebelum memukul korban hingga tewas dengan tongkat tersebut, dirinya sempat dipukul korban sebanyak tiga kali dengan tongkat yang sama. Saat itu, R mengaku masih mencoba bersabar dan diam. Namun, emosinya kemudian memuncak saat korban marah-marah.
"Majikan saya yang duluan mukul tiga kali, lalu didorong pakai tongkat, saya masih diem. Saya mau pergi, dia malah marah-marah terus mukul saya lagi pakai tongkat dari belakang, saya masih diem," kata dia.
Dia pun mengaku tidak berniat membunuh korban. Menurutnya, tindakannya menghilangkan nyawa korban tersebut hanya karena kesal kepada korban yang sering memarahinya.
"Saya gak ada niat membuat dia meninggal. Saya kesal, saya udah sabar, saya masih dipukul. Akhirnya saya pukul kembali kepalanya sampai tiga kali di bagian atas," katanya.
Diketahui, peristiwa pembunuhan di kompleks perumahan yang menerapkan pengamanan cukup ketat itu sempat diliputi misteri. Di kompleks tersebut, hanya ada satu pintu gerbang (one gate system).
Sebelum masuk, tamu atau pendatang wajib melapor ke petugas keamanan yang berjaga di pos. Selain itu, tak satu pun jendela dan pintu rumah korban yang rusak. Bahkan, jendela rumah korban pun terkunci rapat dari dalam.
Yadi Hermansah, satpam Kompleks Perumahan Benua Benua Cigi Regency mengatakan, saat pembunuhan terjadi sekitar pukul 18.40 WIB, dirinya sedang berjaga di pos.
Baca juga: Lansia Tewas Dibunuh, Kasatreskrim: Kepalanya Dipukul Pakai Benda Tumpul
Saat itu, dia menerima panggilan telepon itu dari Riki Suchendar, tetangga korban yang menginformasikan ada dua orang membawa linggis di dalam rumah korban. Kemudian, Yadi dan rekannya mendatangi lokasi kejadian.