ABK KM Lambelu: Kita Tinggal Tunggu Waktu Jadi Positif Covid-19
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kasus positif Covid-19 di KM Lambelu meningkat signifikan. Hingga hari ini, Jumat (17/4/2020) sudah ada 92 orang positif terinfeksi virus asal Wuhan, China tersebut.
Salah satu anak buah kapal (ABK) KM Lambelu yang dikonfirmasi SINDOnews, menceritakan kondisi di atas kapal yang saat ini berada di zona karantina di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar.
Meski ia masih negatif berdasarkan hasil pemeriksaan swab, namun ia ragu bisa tetap mempertahankan status tersebut, karena di atas kapal masih berbaur dengan pasien yang sudah dinyatakan positif.
"Kalau seperti ini terus, kita tinggal tunggu waktu saja jadi positif juga, kalau ada pembagian makanan kita dipanggil, tidak dipisahkan," kata ABK KM Lambelu yang enggan disebutkan namanya ini.
Selain itu kata dia, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 juga masih selalu keluar jalan di atas kapal dan tidak tinggal di tempat isolasinya.
"Apalagi kamar juga tidak cukup untuk isolasi. Sekarang jumlahnya ada 92 orang positif. Ada yang punya gejala juga ada yang tanpa gejala," katanya.
Meski demikian, dia mengaku seluruh yang ada di atas kapal tetap disuruh giat berolahraga, dan menjaga imun tubuh. ( )
"Jadwalnya itu pagi dan sore untuk olahraga. Kita pasien yang negatif juga sebenarnya butuh vitamin, supaya imun bisa tetap terjaga," katanya.
Ia menceritakan awal mula terjadinya kasus positif Covid-19 di KM Lambelu. ABK yang berusia 37 tahun ini mengatakan, itu bermula saat KM Lambelu memuat penumpang dari Ijtima Dunia zona Asia dari Kabupaten Gowa.
Kata dia, mereka turun di Nunukan, setelah itu didapatkan kabar ada yang positif Covid-19. Makanya setelah itu kapal ditolak bersandar di Bau-bau.
"Sekitar 21 jam kami terapung di atas, bahkan sempat ada ABK yang melompat. Itu bukan karena takut corona, tapi bentuk protes ke pemerintah di sana," ungkapnya.
Setelah itu, di Maumere kapal juga sempat ditolak, namun dilakukan rapid test. Hasilnya ada tiga orang dinyatakan positif, sehingga kata dia, kapal tidak lagi memuat penumpang.
Dirinya melanjutkan, setelah itu baru KM Lambelu ke Makassar, dan dites. Awalnya ada 24 orang yang positif. Tapi sekarang, jumlah kasus sudah bertambah lebih banyak.
"Harapan kita kalau bisa, pemenuhan vitamin yang masih negatif ini. Juga penegasan pemisahan pesien di atas kapal. Karena tidak bisa juga kita diturunkan," harapnya.
Salah satu anak buah kapal (ABK) KM Lambelu yang dikonfirmasi SINDOnews, menceritakan kondisi di atas kapal yang saat ini berada di zona karantina di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar.
Meski ia masih negatif berdasarkan hasil pemeriksaan swab, namun ia ragu bisa tetap mempertahankan status tersebut, karena di atas kapal masih berbaur dengan pasien yang sudah dinyatakan positif.
"Kalau seperti ini terus, kita tinggal tunggu waktu saja jadi positif juga, kalau ada pembagian makanan kita dipanggil, tidak dipisahkan," kata ABK KM Lambelu yang enggan disebutkan namanya ini.
Selain itu kata dia, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 juga masih selalu keluar jalan di atas kapal dan tidak tinggal di tempat isolasinya.
"Apalagi kamar juga tidak cukup untuk isolasi. Sekarang jumlahnya ada 92 orang positif. Ada yang punya gejala juga ada yang tanpa gejala," katanya.
Meski demikian, dia mengaku seluruh yang ada di atas kapal tetap disuruh giat berolahraga, dan menjaga imun tubuh. ( )
"Jadwalnya itu pagi dan sore untuk olahraga. Kita pasien yang negatif juga sebenarnya butuh vitamin, supaya imun bisa tetap terjaga," katanya.
Ia menceritakan awal mula terjadinya kasus positif Covid-19 di KM Lambelu. ABK yang berusia 37 tahun ini mengatakan, itu bermula saat KM Lambelu memuat penumpang dari Ijtima Dunia zona Asia dari Kabupaten Gowa.
Kata dia, mereka turun di Nunukan, setelah itu didapatkan kabar ada yang positif Covid-19. Makanya setelah itu kapal ditolak bersandar di Bau-bau.
"Sekitar 21 jam kami terapung di atas, bahkan sempat ada ABK yang melompat. Itu bukan karena takut corona, tapi bentuk protes ke pemerintah di sana," ungkapnya.
Setelah itu, di Maumere kapal juga sempat ditolak, namun dilakukan rapid test. Hasilnya ada tiga orang dinyatakan positif, sehingga kata dia, kapal tidak lagi memuat penumpang.
Dirinya melanjutkan, setelah itu baru KM Lambelu ke Makassar, dan dites. Awalnya ada 24 orang yang positif. Tapi sekarang, jumlah kasus sudah bertambah lebih banyak.
"Harapan kita kalau bisa, pemenuhan vitamin yang masih negatif ini. Juga penegasan pemisahan pesien di atas kapal. Karena tidak bisa juga kita diturunkan," harapnya.
(luq)