125 Santri Ponpes Persis 67 Benda Tasikmalaya Dipulangkan Setelah Jalani Isolasi
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Ratusan santri Pondok Pesantren Persis 67 Benda di Kota Tasikmalaya , Jawa Barat yang sebelumnya menjalani isolasi tersentralistik akibat positif COVID-19 kini kondisinya berangsur pulih. Sebanyak 125 orang santri mulai dipulangkan secara bertahap pada Selasa (23/2/2021). Sementara beberapa orang yang masih mengalami gejala akan tetap menjalani isolasi tersentralistik hingga kondisinya pulih.
Para santri satu persatu dijemput oleh pihak keluarganya. Sebelum dijemput pihak keluarga terlebih dahulu harus mengambil surat keterangan dari pihak pondok pesantren yang kemudian diserahkan kepada pihak petugas di Hotel Crown tempat isolasi para santri yang positif COVID-19.
Setelah menyerahkan surat keterangan maka petugas akan memanggil santri yang akan dijemput. Untuk selanjutnya diserahkan pada pihak keluarga untuk dibawa pulang ke rumahnya masing-masing.
Menurut Irma salah satu orang tua santri dirinya merasa senang anaknya sudah sembuh dan diperbolehkan pulang dari tempat isolasi.
“Sebelumnnya anak saya telah menjalani isolasi di pondok pesantren dan di hotel. Anaknya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan tes swab massal oleh pihak dinas kesehatan. Kebetulan anak saya tidak mengalami gejala. Setelah pulang rencananya akan menjalani belajar secara daring di rumah hingga nanti kondisi sudah mulai normal,” kata Irma orang tua santri
Sementara itu Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra Hendriana mengatakan, para santri tersebut sudah menjalani isolasi selama dua pekan pasca dilakukannya swab di pondok pesantren.
“Hasil screening pihak dinas kesehahatan sebanyak 125 santri sudah tak bergejala dan bisa langsung dipulangkan ke rumahnya masing-masing baik yang isolasi di Hotel Crown dan Rumah Sakit Dewi Sartika Kawalu,” kata Asep Hendra Hendriana.
Sementara itu untuk santri yang masih bergejala akan tetap menjalani isolasi tersentralistik hingga kondisinya pulih.
“Saat ini ada beberapa orang yang masih bergejala seperti mengeluhkan batuk pilek dan pusing. Selain itu ada juga santri yang mengalami diare dan sudah dirujuk ke RSUD dokter Soekardjo untuk dilakukan infus cairan,” timpalnya.
Diberitakan sebelumnya sebanyak 383 orang santri dan pengajar di salah satu pondok pesantren di Kota Tasikmalaya positif COVID-19 pasca dilakukan swab massal.
Para santri itu dilakukan isolasi tersentralistik di dua tempat berbeda yakni Hotel Crown dan Rumah Sakit Dewi Sartika.
Baca : 42 Santri di Kabupaten Garut Positif COVID-19, Ponpes Ditutup Total
Awal ditemukannya klaster pondok pesantren tersebut bermula saat salah seorang santri asal luar Kota Tasikmalaya mengalami hilang fungsi indera penciuman.
Para santri satu persatu dijemput oleh pihak keluarganya. Sebelum dijemput pihak keluarga terlebih dahulu harus mengambil surat keterangan dari pihak pondok pesantren yang kemudian diserahkan kepada pihak petugas di Hotel Crown tempat isolasi para santri yang positif COVID-19.
Setelah menyerahkan surat keterangan maka petugas akan memanggil santri yang akan dijemput. Untuk selanjutnya diserahkan pada pihak keluarga untuk dibawa pulang ke rumahnya masing-masing.
Baca Juga
Menurut Irma salah satu orang tua santri dirinya merasa senang anaknya sudah sembuh dan diperbolehkan pulang dari tempat isolasi.
“Sebelumnnya anak saya telah menjalani isolasi di pondok pesantren dan di hotel. Anaknya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan tes swab massal oleh pihak dinas kesehatan. Kebetulan anak saya tidak mengalami gejala. Setelah pulang rencananya akan menjalani belajar secara daring di rumah hingga nanti kondisi sudah mulai normal,” kata Irma orang tua santri
Sementara itu Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra Hendriana mengatakan, para santri tersebut sudah menjalani isolasi selama dua pekan pasca dilakukannya swab di pondok pesantren.
“Hasil screening pihak dinas kesehahatan sebanyak 125 santri sudah tak bergejala dan bisa langsung dipulangkan ke rumahnya masing-masing baik yang isolasi di Hotel Crown dan Rumah Sakit Dewi Sartika Kawalu,” kata Asep Hendra Hendriana.
Sementara itu untuk santri yang masih bergejala akan tetap menjalani isolasi tersentralistik hingga kondisinya pulih.
“Saat ini ada beberapa orang yang masih bergejala seperti mengeluhkan batuk pilek dan pusing. Selain itu ada juga santri yang mengalami diare dan sudah dirujuk ke RSUD dokter Soekardjo untuk dilakukan infus cairan,” timpalnya.
Diberitakan sebelumnya sebanyak 383 orang santri dan pengajar di salah satu pondok pesantren di Kota Tasikmalaya positif COVID-19 pasca dilakukan swab massal.
Para santri itu dilakukan isolasi tersentralistik di dua tempat berbeda yakni Hotel Crown dan Rumah Sakit Dewi Sartika.
Baca : 42 Santri di Kabupaten Garut Positif COVID-19, Ponpes Ditutup Total
Awal ditemukannya klaster pondok pesantren tersebut bermula saat salah seorang santri asal luar Kota Tasikmalaya mengalami hilang fungsi indera penciuman.
(sms)