Ogah Janjikan Jabar Terbebas dari Banjir, Ridwan Kamil Beri Alasan Menohok

Senin, 22 Februari 2021 - 20:46 WIB
loading...
Ogah Janjikan Jabar Terbebas dari Banjir, Ridwan Kamil Beri Alasan Menohok
Warga Perumahan Pondok Gede Permai, Kota Bekasi yang terendam banjir dievakuasi menggunakan perahu karet. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, dirinya tak ingin menebar janji bahwa provinsi yang dipimpinnya bakal terbebas dari bencana banjir .

Hal itu ditegaskan Ridwan Kamil menyusul bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Jabar menyusul tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari ke belakang.


Menurut Gubernur yang akrab disapa Emil itu, pemerintah telah melakukan berbagai upaya maksimal untuk menangani masalah banjir, di antaranya membangun sejumlah infrastruktur untuk mengurangi dampak banjir .


Dia memaparkan, proyek sodetan Sungai Cisangkuy kini sudah rampung 100%. Berkat kehadiran sodetan tersebut, aliran air Sungai Cisangkuy menuju Sungai Citarum yang menjadi penyebab banjir kini telah berbelok arah dan tidak melalui permukiman.

Kemudian, pemerintah juga telah membangun Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang yang progresnya sudah mencapai 50%. Jika rampung akhir tahun ini, kata Emil, maka banjir di Kabupaten Subang seharusnya tidak terjadi lagi atau setidaknya dampaknya berkurang signifikan.

Tidak hanya itu, Emil juga menyebutkan bahwa progres pembangunan Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor pun sudah lebih dari 50%. Lalu, pemerintah pun akan memulai proyek normalisasi Kali Bekasi tahun ini.



"Kita sebagai pemerintah tidak tinggal diam, semua upaya harus dilakukan. Apakah semua upaya ini bisa menyelesaikan? Yang bisa kita janjikan adalah mengurangi. Kalau menyelesaikan wallahualam," ungkap Emil seusai Rapat Koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (22/2/2021).

Emil pun mengungkapkan alasan dirinya tak ingin menjanjikan bahwa Jabar dapat terbebas dari banjir. Menurutnya, penyelesaian banjir tak dapat dilepaskan dari faktor alam yang notabene tak dapat seluruhnya dijangkau oleh ilmu yang dikuasai oleh manusia. "Karena faktor iklim ini tidak semua ilmu manusia bisa mengetahui," tegas Emil.

Dengan kondisi pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Jabar yang belum rampung seluruhnya, imbuh Emil, upaya yang dapat dilakukan saat ini adalah mengoptimalkan penanganan banjir.

"Kalau sudah situasi darurat karena situasi engineering belum selesai, maka fokus pada penanganan kebencanaan melalui BPBD, TNI Polri, Basarnas dan lain-lain," katanya.

Emil mencontohkan, pihaknya telah berupaya mengatasi banjir yang melanda wilayah Kabupaten Bekasi menyusul hujan besar dalam beberapa hari ke belakang.

Diketahui, tanggul Sungai Citarum di Kampung Babakan Banten, Sumber Urip, Pebayuran, Kabupaten Bekasi jebol pada Sabtu (20/2/2021) malam karena tak mampu menampung tingginya debit air. Diperkirakan, ada sekitar 10.000 kepala keluarga (KK) dari empat desa terdampak banjir.

"BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) masih menjadi penanggung jawab dalam proses perbaikan. Tadi malam juga saya masih koordinasi karena kan ada tanggul jebol Citarum," katanya.

"Sehingga, sedang dilakukan upaya penanganan secara sementara. Ada kesulitan dari BBWS, kantong bio bag itu ada keterbatasan. Hari ini saya minta segera dibeli sebanyak-banyaknya untuk dilakukan penutupan tanggul yang jebol," jelas Emil.

Waspada Kebakaran Hutan
Dalam kesempatan itu, Emil juga mengaku, mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mengantisipasi kebakaran hutan saat kemarau nanti. Kini, pihaknya tengah mengumpulkan data wilayah rawan kebakaran hutan.

"Walaupun secara statistik sangat tidak banyak terjadi di Jabar, lebih banyak di Kalimantan dan Sumatera, tapi tadi (Preaiden Jokowi) memberikan arahan agar kita nanti menjelang musim kemarau bisa menyiapkan data yang baik," terangnya.

"Kemudian antisipasi di lapangan yang responsif dan penanggulangan secara edukasi ke masyarakat, termasuk menggunakan teknologi untuk hal yang sifatnya penanggulangan kebakaran," tandasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0958 seconds (0.1#10.140)