Akselerasi Pembangunan Metropolitan Rebana, Ridwan Kamil Minta Pusat Terbitkan Perpres
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendorong pemerintah pusat menerbitkan peraturan presiden (perpres) untuk mempercepat pembangunan kawasan metropolitan Rebana.
Kawasan metropolitan baru yang meliputi Cirebon-Patimban-Kertajati itu digadang-gadang bakal menjadi motor penggerak ekonomi, khususnya di wilayah utara dan timur laut Provinsi Jabar.
Dorongan tersebut disampaikan Ridwan Kamil dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pengembangan Wilayah di Provinsi Jabar bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (16/2/2021) kemarin.
Baca juga: Truk Muat BBM Terjun ke Jurang Sedalam 40 Meter di Cianjur, Sopir dan Kenek Terjepit
Menurut Gubernur yang akrab disapa Emil itu, perpres dapat melengkapi dan mendukung percepatan pembangunan ekonomi di Pulau Jawa, khususnya Provinsi Jabar.
"Kalau bicara investasi, maka Jabar bagian Utara menjadi peluang, sehingga kita berharap sebuah dukungan besar. Untuk percepatan pembangungan di Rebana, kami mohon di beri Perpres supaya akan jadi dasar turunan ke bawahnya," tutur Emil.
Kehadiran kawasan metropolitan Rebana diharapkan mendongkrak pembangunan di wilayah utara/timur laut yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon dengan jumlah penduduk mencapai 9,28 juta atau sekitar 18,82 persen dari total 49,3 juta jiwa penduduk Jabar per 2019.
Sebagai jantung pertumbuhan ekonomi, di kawasan ini telah hadir Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang dan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka yang berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.
Rebana Metropolitan diproyeksikan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.
Bahkan, dengan kehadiran kawasan metropolitan Rebana, Pemprov Jabar menargetkan laju pertumbuhan ekonomi hingga 10 persen, pertumbuhan nilai investasi hingga 17 persen, dan menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru pada 2030 mendatang.
Kawasan metropolitan baru yang meliputi Cirebon-Patimban-Kertajati itu digadang-gadang bakal menjadi motor penggerak ekonomi, khususnya di wilayah utara dan timur laut Provinsi Jabar.
Dorongan tersebut disampaikan Ridwan Kamil dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pengembangan Wilayah di Provinsi Jabar bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (16/2/2021) kemarin.
Baca juga: Truk Muat BBM Terjun ke Jurang Sedalam 40 Meter di Cianjur, Sopir dan Kenek Terjepit
Menurut Gubernur yang akrab disapa Emil itu, perpres dapat melengkapi dan mendukung percepatan pembangunan ekonomi di Pulau Jawa, khususnya Provinsi Jabar.
"Kalau bicara investasi, maka Jabar bagian Utara menjadi peluang, sehingga kita berharap sebuah dukungan besar. Untuk percepatan pembangungan di Rebana, kami mohon di beri Perpres supaya akan jadi dasar turunan ke bawahnya," tutur Emil.
Kehadiran kawasan metropolitan Rebana diharapkan mendongkrak pembangunan di wilayah utara/timur laut yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon dengan jumlah penduduk mencapai 9,28 juta atau sekitar 18,82 persen dari total 49,3 juta jiwa penduduk Jabar per 2019.
Sebagai jantung pertumbuhan ekonomi, di kawasan ini telah hadir Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang dan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka yang berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.
Rebana Metropolitan diproyeksikan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.
Bahkan, dengan kehadiran kawasan metropolitan Rebana, Pemprov Jabar menargetkan laju pertumbuhan ekonomi hingga 10 persen, pertumbuhan nilai investasi hingga 17 persen, dan menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru pada 2030 mendatang.