Ular Sanca Bola Afrika, Jadi Pengungkit Ekonomi Keluarga di Tengah Pandemi COVID-19

Sabtu, 13 Februari 2021 - 07:09 WIB
loading...
Ular Sanca Bola Afrika, Jadi Pengungkit Ekonomi Keluarga di Tengah Pandemi COVID-19
Budidaya ular sanca bola asal Afrika, berkembang pesat di Kota Palembang. Foto/iNews TV/Bambang Irawan
A A A
PALEMBANG - Pandemi COVID-19 yang memaksa orang untuk berada di rumah, ternyata memunculkan hobi baru. Selain memelihara tanaman hias yang sedang digandrungi sebagian besar masyarakat, kini juga muncul hobi memelihara ular .



Tingginya minat masyarakat untuk mengoleksi ular sebagai hewan peliharaan, membuat Noviandy Kurniawan meraup untung. Pemuda asal Kota Palembang tersebut, sudah lama menjadi pembudidaya ular Sanca Bola asal Afrik a, dan kini peminat ular tersebut semakin tinggi.



Menurutnya, peminat ular sepanjang satu meter tersebut, semakin meningkat di masa pandemi COVID-19 . Bahkan, dia mengakui selama masa pandemi COVID-19 ini, penjualan ular hasil budidayanya meningkat 50% bila dibandingkan hari biasa.



Ular jenis Piton Regius , yang tidak berbisa ini, dikembangkan Noviandy di rumahnya yang ada di Jalan Letnan Mukmin Cinde Kota Palembang. "Ada puluhan koleksi ular Sanca Bola di sini, dan kami telah berhasil membudidayakannya," tuturnya.

Ular ini disebut Sanca Bola , karena sangat suka melingkarkan tubuhnya seperti bola. "Yang perlu diperhatikan adalah, mengupayakan tempat yang bersih dan hangat saat memeliharanya. Sementara untuk budidaya ular , yang harus diperhatikan adalah umur dan beratnya," terangnya.



Dia menyebutkan, untuk siap dibudidayakan, usia pejantan minimal 13-15 bulan dengan berat 750 gram. Sedangkan betina umur minimal dua tahun lima bulan hingga tiga tahun, dengan berat minimal 1.500 gram.

Dalam satu tahun ular ini bertelur satu kali. Dalam sekali bertelur, ular ini menghasilkan 5-9 butir telur. Sedangkan untuk penetasan, menggunakan inkubator. Memberi makannya pun tak sulit, pasalnya Sanca Bola tersebut makan tikus putih kecil, satu ular dibanderol dengan harga Rp700 ribu-1 juta.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2163 seconds (0.1#10.140)