630 Siswa SMP Tidak Punya Ponsel, Terpaksa Gelar Pembelajaran Luring
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 630 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Cimahi tidak memiliki ponsel sebagai fasilitas untuk mengikuti pembelajaran daring (online). Guna mendapatkan haknya untuk mengikuti pembelajaran, mereka pun terpaksa melakukan belajar secara luring (luar jaringan).
"Hasil pendataan kami ada 630 siswa dari total 21.228 siswa SMP di Cimahi, yang tidak punya HP. Tapi mereka tetap mengikuti pembelajaran, meski dengan sistem luring," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi, Harjono, Kamis (11/2/2021).
Baca juga: Korban Banjir di Karawang Capai 30 Ribu Jiwa, Bantuan Terus Mengalir
Diakuinya, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang kini sedang dijalankan di tengah pandemi COVID-19 masih banyak kendala yang harus dihadapi. Yang paling banyak adalah tidak semua siswa memiliki HP, padahal teknologi tersebut merupakan alat utama untuk menunjang pembelajaran online.
Penyebabnya karena faktor ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan anak memiliki HP secara mandiri. Akibatnya mereka tidak bisa merasakan belajar daring seperti kebanyakan siswa lainnya. Polanya saja yang berbeda, karena mereka mengikuti pembelajaran secara luring.
"Pembelajaran luring yakni, orang tua siswa yang mengambil tugas. Nanti ketika tugasnya selesai kembali diantarkan sama orang tuanya ke sekolah," terangnya.
Baca juga: Libur Imlek, ASN Pemprov Jabar Dilarang Bepergian ke Luar Daerah
Dirinya melalui para kepala sekolah sudah menugaskan para guru untuk melaksanakan kunjungan rumah terhadap siswa yang tidak memiliki HP. Sebab ada keluhan kalau semangat belajar anak turun karena merasa jenuh belajar seperti itu. Disdik juga mencatat ada sekitar 2.500 siswa SMP yang selama PJJ meminjam HP orang tua untuk belajar daring.
"Itulah dinamika PJJ, tapi mau bagaimana juga ini adalah cara aman untuk belajar dimasa pandemi COVID-19. Walaupun ada juga permasalahan teknis yang berimbas pada penilaian terhadap siswa selama PJJ diterapkan," pungkasnya
Lihat Juga: Ngeri! Penampakan 10 Beton Paku Bumi Jatuh dari Truk Akibat Ikatan Lepas di Jalan Soekarno-Hatta Bandung
"Hasil pendataan kami ada 630 siswa dari total 21.228 siswa SMP di Cimahi, yang tidak punya HP. Tapi mereka tetap mengikuti pembelajaran, meski dengan sistem luring," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi, Harjono, Kamis (11/2/2021).
Baca juga: Korban Banjir di Karawang Capai 30 Ribu Jiwa, Bantuan Terus Mengalir
Diakuinya, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang kini sedang dijalankan di tengah pandemi COVID-19 masih banyak kendala yang harus dihadapi. Yang paling banyak adalah tidak semua siswa memiliki HP, padahal teknologi tersebut merupakan alat utama untuk menunjang pembelajaran online.
Penyebabnya karena faktor ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan anak memiliki HP secara mandiri. Akibatnya mereka tidak bisa merasakan belajar daring seperti kebanyakan siswa lainnya. Polanya saja yang berbeda, karena mereka mengikuti pembelajaran secara luring.
"Pembelajaran luring yakni, orang tua siswa yang mengambil tugas. Nanti ketika tugasnya selesai kembali diantarkan sama orang tuanya ke sekolah," terangnya.
Baca juga: Libur Imlek, ASN Pemprov Jabar Dilarang Bepergian ke Luar Daerah
Dirinya melalui para kepala sekolah sudah menugaskan para guru untuk melaksanakan kunjungan rumah terhadap siswa yang tidak memiliki HP. Sebab ada keluhan kalau semangat belajar anak turun karena merasa jenuh belajar seperti itu. Disdik juga mencatat ada sekitar 2.500 siswa SMP yang selama PJJ meminjam HP orang tua untuk belajar daring.
"Itulah dinamika PJJ, tapi mau bagaimana juga ini adalah cara aman untuk belajar dimasa pandemi COVID-19. Walaupun ada juga permasalahan teknis yang berimbas pada penilaian terhadap siswa selama PJJ diterapkan," pungkasnya
Lihat Juga: Ngeri! Penampakan 10 Beton Paku Bumi Jatuh dari Truk Akibat Ikatan Lepas di Jalan Soekarno-Hatta Bandung
(msd)