Cuaca Esktrem, Banjir dan Longsor Terjang Rumah Warga di Subang, 1 Orang Luka-luka
loading...
A
A
A
SUBANG - Hujan yang mengguyur sejak beberapa hari terakhir, menyebabkan tebing setinggi delapan meter longsor menimpa rumah warga dan menutup akses jalan umum di Kampung Cimereta RT 24 RW 8, Kelurahan Pasirkareumbi, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (7/2/2021).
Dalam bencana alam itu, dilaporkan satu orang pemilik rumah mengalami luka cukup serius dan harus dilarikan ke unit gawat dalurat RSUD Ciereng Kabupaten Subang. "Korban yang luka seorang ibu-ibu berusia 65 tahun," kata Kapolsek Subang Kota, Kompol Yayah Rokayah.
Longsor tersebut menyebabkan warga panik. Hingga Minggu (7/2/2021) sore petugas dari BPBD bersama aparat TNI dan Polri sudah berada di lokasi. Mereka dibantu warga sekitar membersihkan material longsor yang menutup akses jalan.
Sebelum dibersihkan, jalan yang menghubungkan sedikitnya dua desa di Kecamatan Cijambe, menuju pusat kota Kabupaten Subang itu lumpuh total. " Longsor disebabkan intensitas hujan yang tinggi," tambah Yayah.
Selain longsor , tingginya intensitas hujan juga menyebabkan puluhan rumah terendam banjir di Pantura Subang. Salah satunya di Desa Ciasem Hilir, Kecamatan Ciasem. Sidikitnya ada 50 rumah di desa tersebut dilaporkan terendam, dengan ketinggian air hampir satu meter.
" Banjir akibat Sungai Ciasem dan Sungai Cijengkol meluap. Setiap kali musim hujan, dan hujannya tidak berhenti-henti dua sungai itu pasti meluap dan rumah kami pun terendam," ujar Roni (38) warga setempat yang juga rumahnya ikut terendam banjir .
Menurutnya intensitas hujan mulai tinggi sejak dua hari terakhir di Subang. Sejak Minggu (7/2/2021) malam, air dari sungai yang ada di sekitar tempat tinggalnya itu sudah meluap dan menggenang.
"Dan pada hari ini hujan semakin besar hingga akhirnya ketinggian air semakin tinggi, ahirnya merendam rumah penduduk," ujarnya. Meski air semakin tinggi dan belum ada tanda-tanda akan surut, namun warga yang menjadi korban banjir lebih memilih bertahan tidak meninggalkan rumah mereka.
Dalam bencana alam itu, dilaporkan satu orang pemilik rumah mengalami luka cukup serius dan harus dilarikan ke unit gawat dalurat RSUD Ciereng Kabupaten Subang. "Korban yang luka seorang ibu-ibu berusia 65 tahun," kata Kapolsek Subang Kota, Kompol Yayah Rokayah.
Longsor tersebut menyebabkan warga panik. Hingga Minggu (7/2/2021) sore petugas dari BPBD bersama aparat TNI dan Polri sudah berada di lokasi. Mereka dibantu warga sekitar membersihkan material longsor yang menutup akses jalan.
Sebelum dibersihkan, jalan yang menghubungkan sedikitnya dua desa di Kecamatan Cijambe, menuju pusat kota Kabupaten Subang itu lumpuh total. " Longsor disebabkan intensitas hujan yang tinggi," tambah Yayah.
Baca Juga
Selain longsor , tingginya intensitas hujan juga menyebabkan puluhan rumah terendam banjir di Pantura Subang. Salah satunya di Desa Ciasem Hilir, Kecamatan Ciasem. Sidikitnya ada 50 rumah di desa tersebut dilaporkan terendam, dengan ketinggian air hampir satu meter.
" Banjir akibat Sungai Ciasem dan Sungai Cijengkol meluap. Setiap kali musim hujan, dan hujannya tidak berhenti-henti dua sungai itu pasti meluap dan rumah kami pun terendam," ujar Roni (38) warga setempat yang juga rumahnya ikut terendam banjir .
Menurutnya intensitas hujan mulai tinggi sejak dua hari terakhir di Subang. Sejak Minggu (7/2/2021) malam, air dari sungai yang ada di sekitar tempat tinggalnya itu sudah meluap dan menggenang.
"Dan pada hari ini hujan semakin besar hingga akhirnya ketinggian air semakin tinggi, ahirnya merendam rumah penduduk," ujarnya. Meski air semakin tinggi dan belum ada tanda-tanda akan surut, namun warga yang menjadi korban banjir lebih memilih bertahan tidak meninggalkan rumah mereka.
(eyt)