Pantau Warga Lewat Provider, Ada Kerumunan Langsung Didatangi
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pembatasan secara ketat benar-benar dilakukan di Kota Pahlawan. Bahkan, untuk memantau kerumunan warga, Satgas COVID-19 memantau pergerakan warga melalui provider telepon.
Langkah ini dilakukan untuk mengurangi mobilitas masyarakat dan mencegah terjadinya kerumunan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kerumunan yang memiliki potensi penularan dicegah sejak dini. Petugas pun langsung mendatangi kerumunan itu setelah melihat pergerakan warga melalui provider.
Baca juga: Wisata Air Panas Cangar Mojokerto Dibuka, Pengunjung Maksimal 25 Persen
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto menuturkan, pantauan mobilitas masyarakat ini dapat dilakukan melalui masing-masing provider telepon. Melalui provider, mobilitas masyarakat dapat terpantau bergeraknya kemana saja.
“Dari hasil pantauan itu tercatat jika pada saat jam-jam kerja, mobilitas masyarakat sangat tinggi,” kata Eddy, Kamis (4/2/2021).
Ia melanjutkan, pada pukul 07.00 WIB sampai dengan 19.00 mobilitas masyarakat sangat tinggi di Jawa dan Bali. “Makanya untuk Surabaya beberapa lokasi kita lakukan physical distancing kawasan yang tidak bisa dilewati untuk mengurangi mobilitas masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Alfamart di Gresik Dibobol Maling, Pelaku Diamankan
Selain itu, katanya, pihaknya juga melakukan penutupan di pusat keramaian. Tindakan ini dilakukan untuk mengurangi interaksi antar masyarakat dan terjadinya kerumunan pengunjung. Selama dilakukan penutupan, beberapa personel dari instansi terkait juga dikerahkan untuk melakukan pengawasan.
“Kita kerahkan semua personel dari Satpol PP, Linmas, Satpol kecamatan, serta jajaran Polres dan TNI,” ungkapnya.
Lihat Juga: Nobar Indonesia vs Uzbekistan, Pemkot-MNC Group Siapkan 9 Videotron di Balai Kota Surabaya
Langkah ini dilakukan untuk mengurangi mobilitas masyarakat dan mencegah terjadinya kerumunan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kerumunan yang memiliki potensi penularan dicegah sejak dini. Petugas pun langsung mendatangi kerumunan itu setelah melihat pergerakan warga melalui provider.
Baca juga: Wisata Air Panas Cangar Mojokerto Dibuka, Pengunjung Maksimal 25 Persen
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto menuturkan, pantauan mobilitas masyarakat ini dapat dilakukan melalui masing-masing provider telepon. Melalui provider, mobilitas masyarakat dapat terpantau bergeraknya kemana saja.
“Dari hasil pantauan itu tercatat jika pada saat jam-jam kerja, mobilitas masyarakat sangat tinggi,” kata Eddy, Kamis (4/2/2021).
Ia melanjutkan, pada pukul 07.00 WIB sampai dengan 19.00 mobilitas masyarakat sangat tinggi di Jawa dan Bali. “Makanya untuk Surabaya beberapa lokasi kita lakukan physical distancing kawasan yang tidak bisa dilewati untuk mengurangi mobilitas masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Alfamart di Gresik Dibobol Maling, Pelaku Diamankan
Selain itu, katanya, pihaknya juga melakukan penutupan di pusat keramaian. Tindakan ini dilakukan untuk mengurangi interaksi antar masyarakat dan terjadinya kerumunan pengunjung. Selama dilakukan penutupan, beberapa personel dari instansi terkait juga dikerahkan untuk melakukan pengawasan.
“Kita kerahkan semua personel dari Satpol PP, Linmas, Satpol kecamatan, serta jajaran Polres dan TNI,” ungkapnya.
Lihat Juga: Nobar Indonesia vs Uzbekistan, Pemkot-MNC Group Siapkan 9 Videotron di Balai Kota Surabaya
(msd)