Stok Menumpuk, Harga Sayuran di Cimahi Turun Drastis
loading...
A
A
A
CIMAHI - Sepekan menjelang Lebaran, harga komoditas sayuran di sejumlah pasar tradisional Kota Cimahi mengalami penurunan. Berdasarkan pantauan dari laman uptpasar.cimahikota.go.id, dari 49 komoditas yang ada, 23 item di antaranya mengalami penurunan harga.
Harga cabai merah misalnya, turun Rp4.800-Rp10.000. Harga bawang merah juga turun Rp15.000 dari Rp45.000 menjadi Rp30.000. Sementara harga daging ayam dan sapi relatif stabil.
"Sekarang ini harga untuk komoditas sayuran sekitar 70%-nya turun. Penyebabnya karena stok banyak sementara pembeli sedikit," terang Kepala Paguyuban Pedagang Pasar Cimindi, Asep Rohendi, Sabtu (16/5/2020).
(Baca: Petani Sayur Alumni Pelatihan OTM Manfaatkan Peluang Pemasaran Online)
Menurut dia, pedagang tidak punya pilihan selain menurunkan harga. Dengan begitu, paling tidak pedagang punya peluang balik modal ketimbang merugi karena stok barang tidak terjual dan busuk. Penurunan konsumen yang berbelanja disebabkan karena wabah COVID-19 , sehingga orang enggan untuk berpergian termasuk ke pasar.
Asep mengatakan, sejak adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), aktivitas operasional pasar dibatasi hingga pukul 12.00 WIB. Waktu dagang yang terbatas plus berkurangnya orang yang ke pasar secara langsung juga menurunkan angka penjualan.
"Warung nasi, rumah makanan, penjual kuliner juga banyak yang berhenti berjualan. Makanya konsumen dari pedagang makanan jadi tidak ke pasar, sehingga omzet menurun," ucapnya.
(Baca: Ikut Program Asimilasi, Bahar Smith Bebas dari Lapas Cibinong Hari Ini)
Kondisi yang sama terjadi di Pasar Atas Baru, di mana sebagian besar bahan pokok mengalami penurunan sejak beberapa hari terakhir. Penyebabnya juga hampir serupa, yakni stok yang melimpah.
Jika dalam kondisi normal, pengunjung per harinya bisa mencapai 3.000 lebih. Namun sejak adanya pandemi COVID-19 yang diikuti dengan PSBB, jumlahnya menurun drastis.
"Konsumen menurun sementara stok barang banyak. Ya otomatis harga turun," tutur Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Atas Baru, Hanna.
Lihat Juga: Diusung Partai Perindo, Ngatiyana-Adhitia Siapkan Jurus Jitu Atasi Pengangguran di Kota Cimahi
Harga cabai merah misalnya, turun Rp4.800-Rp10.000. Harga bawang merah juga turun Rp15.000 dari Rp45.000 menjadi Rp30.000. Sementara harga daging ayam dan sapi relatif stabil.
"Sekarang ini harga untuk komoditas sayuran sekitar 70%-nya turun. Penyebabnya karena stok banyak sementara pembeli sedikit," terang Kepala Paguyuban Pedagang Pasar Cimindi, Asep Rohendi, Sabtu (16/5/2020).
(Baca: Petani Sayur Alumni Pelatihan OTM Manfaatkan Peluang Pemasaran Online)
Menurut dia, pedagang tidak punya pilihan selain menurunkan harga. Dengan begitu, paling tidak pedagang punya peluang balik modal ketimbang merugi karena stok barang tidak terjual dan busuk. Penurunan konsumen yang berbelanja disebabkan karena wabah COVID-19 , sehingga orang enggan untuk berpergian termasuk ke pasar.
Asep mengatakan, sejak adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), aktivitas operasional pasar dibatasi hingga pukul 12.00 WIB. Waktu dagang yang terbatas plus berkurangnya orang yang ke pasar secara langsung juga menurunkan angka penjualan.
"Warung nasi, rumah makanan, penjual kuliner juga banyak yang berhenti berjualan. Makanya konsumen dari pedagang makanan jadi tidak ke pasar, sehingga omzet menurun," ucapnya.
(Baca: Ikut Program Asimilasi, Bahar Smith Bebas dari Lapas Cibinong Hari Ini)
Kondisi yang sama terjadi di Pasar Atas Baru, di mana sebagian besar bahan pokok mengalami penurunan sejak beberapa hari terakhir. Penyebabnya juga hampir serupa, yakni stok yang melimpah.
Jika dalam kondisi normal, pengunjung per harinya bisa mencapai 3.000 lebih. Namun sejak adanya pandemi COVID-19 yang diikuti dengan PSBB, jumlahnya menurun drastis.
"Konsumen menurun sementara stok barang banyak. Ya otomatis harga turun," tutur Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Atas Baru, Hanna.
Lihat Juga: Diusung Partai Perindo, Ngatiyana-Adhitia Siapkan Jurus Jitu Atasi Pengangguran di Kota Cimahi
(muh)