Perjuangan Berat Ibu Hamil di Grobogan, Terpaksa Ditandu 5 Km Demi Lahiran
loading...
A
A
A
GROBOGAN - Perjuangan berat dialami, Suliani (42), seorang ibu hamil warga Dusun Geri, Desa Keyongan, Kecamatan Gabus, Grobogan , Jawa Tengah ( Jateng ). Dia terpaksa ditandu sejauh 5 kilo meter (Km) menyusuri hutan demi mencapai puskesmas terdekat untuk melahirkan bayinya.
Perjuangan sang ibu ini pun sempat viral di dunia maya karena momen tersebut sempat diabadikan oleh warga yang bergantian menandu istri Mujiono (45) tahun itu menuju puskesmas.
Warga terpaksa menandu Suliani karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat. Kondisi jalan semakin diperparah dengan guyuran hujan beberapa hari ini, sehingga kendaraan yang melintas akan terjebak di dalam lumpur. Selain itu, kondisi jalan setapak terjal dan menanjak tidak memungkinkan untuk mengevakuasi ibu hamil dengan kendaraan.
Mujiono sang suami, mengaku sangat kasihan saat melihat istrinya ditandu menyusuri jalur hutan sejauh 5 km menuju puskesmas. Setelah keluar dari jalan hutan, beberapa warga desa diluar kawasan hutan telah menunggu pasien dengan menggunakan mobil untuk diantar ke puskesmas terdekat. “Selama perjalanan menggunakan tandu, warga harus menempuh perjalanan selama 3 jam untuk sampai di mobil yang sudah stand by di bawah hutan,” katanya.
Mujiono mengaku bersyukur meski harus melewati medan terjal curam dan licin, namun istri dan anaknya selamat sampai di puskesmas hingga melahirkan.”Alhamdulillah istri dan anak saya selamat,” tuturnya.
Kepala Desa Keyongan, Budi Hartono menjelaskan bahwa pihak desa tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan perbaikan jalan karena jalur hutan yang dilalui warga masuk kawasan perhutani KPH Gundih, Geyer, Grobogan.
Dia mengaku, meski sudah melakukan pendekatan dan komunikasi dengan perhutani namun upaya yang ditempuh pihak desa tidak membuahkan hasil. “Karena seluruh kawasan hutan sudah ditanam tanaman hutan dan tidak ada sela untuk pelebaran atau perbaikan jalan,” katanya.
Perjuangan sang ibu ini pun sempat viral di dunia maya karena momen tersebut sempat diabadikan oleh warga yang bergantian menandu istri Mujiono (45) tahun itu menuju puskesmas.
Warga terpaksa menandu Suliani karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat. Kondisi jalan semakin diperparah dengan guyuran hujan beberapa hari ini, sehingga kendaraan yang melintas akan terjebak di dalam lumpur. Selain itu, kondisi jalan setapak terjal dan menanjak tidak memungkinkan untuk mengevakuasi ibu hamil dengan kendaraan.
Mujiono sang suami, mengaku sangat kasihan saat melihat istrinya ditandu menyusuri jalur hutan sejauh 5 km menuju puskesmas. Setelah keluar dari jalan hutan, beberapa warga desa diluar kawasan hutan telah menunggu pasien dengan menggunakan mobil untuk diantar ke puskesmas terdekat. “Selama perjalanan menggunakan tandu, warga harus menempuh perjalanan selama 3 jam untuk sampai di mobil yang sudah stand by di bawah hutan,” katanya.
Mujiono mengaku bersyukur meski harus melewati medan terjal curam dan licin, namun istri dan anaknya selamat sampai di puskesmas hingga melahirkan.”Alhamdulillah istri dan anak saya selamat,” tuturnya.
Kepala Desa Keyongan, Budi Hartono menjelaskan bahwa pihak desa tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan perbaikan jalan karena jalur hutan yang dilalui warga masuk kawasan perhutani KPH Gundih, Geyer, Grobogan.
Dia mengaku, meski sudah melakukan pendekatan dan komunikasi dengan perhutani namun upaya yang ditempuh pihak desa tidak membuahkan hasil. “Karena seluruh kawasan hutan sudah ditanam tanaman hutan dan tidak ada sela untuk pelebaran atau perbaikan jalan,” katanya.