Dekan Bentuk Tim Selidiki Kasus Dosen UIN Alauddin Minta Tanaman Hias ke Mahasiswa
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Alauddin (UIN) Makassar , Syatirah Jalaluddin saat ini tengah membentuk tim merespons kasus dugaan oknum dosen yang meminta tanaman hias kepada mahasiswa bimbingannya.
Dalam siaran pers yang disebarkan Humas UIN Alauddin Makassar , tim ini bertugas mengusut dugaan oknum dosen yang meminta tanaman hias kepada mahasiswa yang akan melakukan konsultasi skripsi dalam rangka penyelesaian masa studinya.
“Untuk saat ini kami sementara bentuk tim kecil di fakultas untuk mengusut kasus itu” ungkap Dekan Syatirah Jalaluddin, dalam siaran pers tersebut.
Syatirah menyampaikan, hasil pengusutan dari tim kecil itu nantinya akan diserahkan sepenuhnya kepada Komisi Penegakan Kode Etik (KPKE) universitas untuk diproses. “Apapun hasilnya, akan kami serahkan kepada KPKE untuk diproses” tuturnya.
Syatirah menyampaikan, informasi tentang adanya oknum dosen yang mempersulit mahasiswa, sudah diterima oleh Rektor hari Sabtu pekan lalu. Kemudian pada hari Minggu (31/1/2021), Rektor menyampaikan kepadanya untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut.
Sebagai langkah tindak lanjut kata Syatirah, pimpinan sudah mengagendakan untuk memanggil salah seorang mahasiswa yang dilaporkan mengalami masalah tersebut pada hari Senin kemarin, namun pemberitaan online sudah beredar terlebih dahulu.
Sebelumnya diberitakan, oknum dosen Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar diduga "memalak" mahasiswa untuk membawakan tanaman hias berharga mahal.
Kerabat salah satu mahasiswa yang menjadi korban dari dosen itu, Muhammad Aldi, menyampaikan bahwa keponakannya berinisial W dipersulit oleh oknum dosen itu sejak akhir 2019 sampai sekarang. Ironisnya, pelaku berstatus pejabat yakni Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar berinisial GNH.
Aldi menyampaikan, sejauh ini, pihaknya mengidentifikasi ada tiga mahasiswa yang jadi korban oknum dosen tersebut. Semuanya diminta membawa tanaman hias beragam jenis dengan harga yang bervariasi bila ingin melakukan konsultasi skripsi.
"Keponakan saya diminta membawa bunga keladi dan kuping gajah dengan harga Rp400.000. Kalau temannya diminta bawa bunga aglonema dua jenis seharga Rp800.000," ucap dia, Senin (1/2/2021).
Dalam siaran pers yang disebarkan Humas UIN Alauddin Makassar , tim ini bertugas mengusut dugaan oknum dosen yang meminta tanaman hias kepada mahasiswa yang akan melakukan konsultasi skripsi dalam rangka penyelesaian masa studinya.
“Untuk saat ini kami sementara bentuk tim kecil di fakultas untuk mengusut kasus itu” ungkap Dekan Syatirah Jalaluddin, dalam siaran pers tersebut.
Syatirah menyampaikan, hasil pengusutan dari tim kecil itu nantinya akan diserahkan sepenuhnya kepada Komisi Penegakan Kode Etik (KPKE) universitas untuk diproses. “Apapun hasilnya, akan kami serahkan kepada KPKE untuk diproses” tuturnya.
Syatirah menyampaikan, informasi tentang adanya oknum dosen yang mempersulit mahasiswa, sudah diterima oleh Rektor hari Sabtu pekan lalu. Kemudian pada hari Minggu (31/1/2021), Rektor menyampaikan kepadanya untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut.
Sebagai langkah tindak lanjut kata Syatirah, pimpinan sudah mengagendakan untuk memanggil salah seorang mahasiswa yang dilaporkan mengalami masalah tersebut pada hari Senin kemarin, namun pemberitaan online sudah beredar terlebih dahulu.
Sebelumnya diberitakan, oknum dosen Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar diduga "memalak" mahasiswa untuk membawakan tanaman hias berharga mahal.
Kerabat salah satu mahasiswa yang menjadi korban dari dosen itu, Muhammad Aldi, menyampaikan bahwa keponakannya berinisial W dipersulit oleh oknum dosen itu sejak akhir 2019 sampai sekarang. Ironisnya, pelaku berstatus pejabat yakni Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar berinisial GNH.
Aldi menyampaikan, sejauh ini, pihaknya mengidentifikasi ada tiga mahasiswa yang jadi korban oknum dosen tersebut. Semuanya diminta membawa tanaman hias beragam jenis dengan harga yang bervariasi bila ingin melakukan konsultasi skripsi.
"Keponakan saya diminta membawa bunga keladi dan kuping gajah dengan harga Rp400.000. Kalau temannya diminta bawa bunga aglonema dua jenis seharga Rp800.000," ucap dia, Senin (1/2/2021).
(luq)