Taruna AAL Terlibat Pertempuran Sengit Jarak Dekat di Markas Prajurit Petarung
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Taruna AAL Tingkat III Angkatan 67 Korps Marinir, terlibat pertempuran sengit jarak dekat di Markas Brigif 2 Marinir , Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Adu tembakan dan strategi perang kota, terjadi di markas prajurit petarung .
Pertempuran sengit jarak dekat tersebut, merupakan bagian dari latihan pertempuran jarak dekat (PJD) di Brigif 2 Marinir, yang diikuti oleh para Taruna ALL . Latihan bersama Regu Pandu Tempur (Rupanpur) Yonif 3 Marinir Pasmar 2 tersebut, untuk mengasah kemampuan dan profesionalisme.
Pemateri Latihan, Letda Mar. Aman menyampaikan, bahwa PTD merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap prajurit Yonif 3 Marinir. Dalam pelaksanaan sebenarnya, kemampuan seperti ini sangat dibutuhkan untuk pembebasan tawanan atau sandera .
"Kecepatan, kekerasan, dan daya kejut yang luar biasa, menjadi modal utama untuk melaksanakan latihan pertempuran jarak dekat . Kegiatan ini bertujuan melatih kesiapsiagaan prajurit mulai dari gerakan, taktik dan tekhnik, komunikasi antar tim, penyelesaian sasaran," katanya.
Dalam kesempatan ini, Danyonif 3 Marinir, Letkol Mar. Tri Yudha Ismanto menegaskan, kepada seluruh prajurit agar melaksanakan latihan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Sehingga memiliki mobilitas tinggi dan mampu bertempur di setiap medan dan keadaan apapun, serta siap menjaga keutuhan NKRI.
"Utamakan faktor keamanan (Zero accident) baik personel maupun material dan tetap laksanakan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19," pungkasnya.
Lihat Juga: Kisah Catar Akpol Jovanka Alfaudi: Santri Jago Bahasa Arab dan Spanyol, Sempat 2 Kali Gagal Masuk Bintara
Pertempuran sengit jarak dekat tersebut, merupakan bagian dari latihan pertempuran jarak dekat (PJD) di Brigif 2 Marinir, yang diikuti oleh para Taruna ALL . Latihan bersama Regu Pandu Tempur (Rupanpur) Yonif 3 Marinir Pasmar 2 tersebut, untuk mengasah kemampuan dan profesionalisme.
Pemateri Latihan, Letda Mar. Aman menyampaikan, bahwa PTD merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap prajurit Yonif 3 Marinir. Dalam pelaksanaan sebenarnya, kemampuan seperti ini sangat dibutuhkan untuk pembebasan tawanan atau sandera .
"Kecepatan, kekerasan, dan daya kejut yang luar biasa, menjadi modal utama untuk melaksanakan latihan pertempuran jarak dekat . Kegiatan ini bertujuan melatih kesiapsiagaan prajurit mulai dari gerakan, taktik dan tekhnik, komunikasi antar tim, penyelesaian sasaran," katanya.
Dalam kesempatan ini, Danyonif 3 Marinir, Letkol Mar. Tri Yudha Ismanto menegaskan, kepada seluruh prajurit agar melaksanakan latihan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Sehingga memiliki mobilitas tinggi dan mampu bertempur di setiap medan dan keadaan apapun, serta siap menjaga keutuhan NKRI.
"Utamakan faktor keamanan (Zero accident) baik personel maupun material dan tetap laksanakan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19," pungkasnya.
Lihat Juga: Kisah Catar Akpol Jovanka Alfaudi: Santri Jago Bahasa Arab dan Spanyol, Sempat 2 Kali Gagal Masuk Bintara
(eyt)