Pandemi COVID-19, Teknologi Ini Klaim Jadi Solusi Hemat Biaya Internet saat PJJ
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pandemi COVID-19 , memaksa proses belajar mengajar antara guru dan siswa dilakukan secara virtual atau daring (dalam jaringan).
Kondisi itu membuat pengeluaran orang tua siswa bertambah karena harus menyiapkan kuota internet setiap bulan.
Berangkat dari kondisi tersebut PT Daulat Digital Global (DDG) membuat inovasi menggabungkan teknologi broadcast dan internet (broadband), dengan melahirkan jenis penyiaran Integrated Broadcast Broadband-Television (IBB-TV).
Sehingga televisi jadi interface untuk komunikasi dua arah antara audiens dan host televisi saat live.
"Teknologi ini menggabungkan empat jenis media, TV konvensional, TV satelit (satu arah), TV interaktif (dua arah), serta dengan konvergensi media sosial (aplikasi Zoom, Skype, Google Meet, dan lainnya). Jadi IBB-TV dapat beroperasi multiplatform berbasis satelit," terang Chief Executive Officer (CEO) PT Daulat Digital Global, Jerri Ludiansyah, Sabtu (23/1/2021).
Menurutnya, proses penyiaran live streaming oleh IBB-TV mampu dilakukan dimanapun tanpa terkendala wilayah, lebih leluasa, praktis, dan mampu menjangkau ke seluruh wilayah Indonesia.
Cukup memakai perangkat gadget smartphone, tablet atau laptop, tanpa selalu harus mambawa fixed camera. Sehingga biaya kuota internet dapat direduksi dengan memanfaatkan televisi.
Pihaknya mampu memanfaatkan penyiaran TV satelit dengan menggabungkan teknologi broadband (internet). Sehingga terbentuk siaran Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang hemat kouta internet dan siaran bisa menjangkau ke seluruh wilayah Indonesia.
“Uji coba PJJ pertama digunakan Disdik Kota Bandung melalui kanal TV Bandung132 sejak 25 September 2020. Karena kanal TV Bandung132 termasuk TV satelit, maka untuk dapat mengakses siaran tetap menggunakan decoder dan mini parabola khusus, yang relatif murah tanpa biaya bulanan, namun minim terhadap penggunaan kouta internet,” tuturnya.
Pada kanal TV Bandung132, saat mengikuti pelajaran siswa dapat melakukan komunikasi dua arah langsung terhadap guru pengajar melalui QR (quick respon)-Code yang ada di pojok layar televisi.
Siswa cukup menempelkan smartphone miliknya pada QR-Code, maka akan diperoleh links untuk interaktif kepada host saat siaran TV langsung maupun siaran ulang. Sementara siswa lain yang hanya menonton, tidak harus ikut interaktif sehingga kouta internet terjaga.
Baca juga: Puji Komjen Listyo Sigit, JCUIM Sebut Polri Harus Pantau Tren Kejahatan
Keunikan, dari IBB-TV ini, kanal TV didesain bisa di-kluster (locked) khusus sesuai kebutuhan, open relay terhadap aplikasi medsos umum yang sudah ada seperti Zoom, Skype, Google Meet atau lainnya, dan juga bisa menggunakan fixed camera tv untuk penyiaran ke publik.
Teknologi ini juga bisa digunakan untuk kebutuhan kanal TV komunitas, korporat atau pemerintah sebagai alat komunikasi tanpa terkendala wilayah.
Baca juga: Beredar Foto Disebut-sebut Longsor Cikijing, BPBD Tegaskan Itu Foto Tahun 2019
"Melalui terobosan IBB-TV, kita bisa hemat penggunaan kouta internet. Dalam uji coba program PJJ di kanal TV digital Bandung132, kini sudah terpasang dekoder IBB-TV di 1.200 titik rumah siswa tidak mampu, kantor kelurahan, dan kantor kecamatan di Kota Bandung," sebutnya.
Kondisi itu membuat pengeluaran orang tua siswa bertambah karena harus menyiapkan kuota internet setiap bulan.
Berangkat dari kondisi tersebut PT Daulat Digital Global (DDG) membuat inovasi menggabungkan teknologi broadcast dan internet (broadband), dengan melahirkan jenis penyiaran Integrated Broadcast Broadband-Television (IBB-TV).
Sehingga televisi jadi interface untuk komunikasi dua arah antara audiens dan host televisi saat live.
"Teknologi ini menggabungkan empat jenis media, TV konvensional, TV satelit (satu arah), TV interaktif (dua arah), serta dengan konvergensi media sosial (aplikasi Zoom, Skype, Google Meet, dan lainnya). Jadi IBB-TV dapat beroperasi multiplatform berbasis satelit," terang Chief Executive Officer (CEO) PT Daulat Digital Global, Jerri Ludiansyah, Sabtu (23/1/2021).
Menurutnya, proses penyiaran live streaming oleh IBB-TV mampu dilakukan dimanapun tanpa terkendala wilayah, lebih leluasa, praktis, dan mampu menjangkau ke seluruh wilayah Indonesia.
Cukup memakai perangkat gadget smartphone, tablet atau laptop, tanpa selalu harus mambawa fixed camera. Sehingga biaya kuota internet dapat direduksi dengan memanfaatkan televisi.
Pihaknya mampu memanfaatkan penyiaran TV satelit dengan menggabungkan teknologi broadband (internet). Sehingga terbentuk siaran Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang hemat kouta internet dan siaran bisa menjangkau ke seluruh wilayah Indonesia.
“Uji coba PJJ pertama digunakan Disdik Kota Bandung melalui kanal TV Bandung132 sejak 25 September 2020. Karena kanal TV Bandung132 termasuk TV satelit, maka untuk dapat mengakses siaran tetap menggunakan decoder dan mini parabola khusus, yang relatif murah tanpa biaya bulanan, namun minim terhadap penggunaan kouta internet,” tuturnya.
Pada kanal TV Bandung132, saat mengikuti pelajaran siswa dapat melakukan komunikasi dua arah langsung terhadap guru pengajar melalui QR (quick respon)-Code yang ada di pojok layar televisi.
Siswa cukup menempelkan smartphone miliknya pada QR-Code, maka akan diperoleh links untuk interaktif kepada host saat siaran TV langsung maupun siaran ulang. Sementara siswa lain yang hanya menonton, tidak harus ikut interaktif sehingga kouta internet terjaga.
Baca juga: Puji Komjen Listyo Sigit, JCUIM Sebut Polri Harus Pantau Tren Kejahatan
Keunikan, dari IBB-TV ini, kanal TV didesain bisa di-kluster (locked) khusus sesuai kebutuhan, open relay terhadap aplikasi medsos umum yang sudah ada seperti Zoom, Skype, Google Meet atau lainnya, dan juga bisa menggunakan fixed camera tv untuk penyiaran ke publik.
Teknologi ini juga bisa digunakan untuk kebutuhan kanal TV komunitas, korporat atau pemerintah sebagai alat komunikasi tanpa terkendala wilayah.
Baca juga: Beredar Foto Disebut-sebut Longsor Cikijing, BPBD Tegaskan Itu Foto Tahun 2019
"Melalui terobosan IBB-TV, kita bisa hemat penggunaan kouta internet. Dalam uji coba program PJJ di kanal TV digital Bandung132, kini sudah terpasang dekoder IBB-TV di 1.200 titik rumah siswa tidak mampu, kantor kelurahan, dan kantor kecamatan di Kota Bandung," sebutnya.
(boy)